Pilkada 2018

Menang Banyak di Pilkada 2018, Pengamat: Bukti Golkar Partai Kuat

Eddy FloEddy Flo - Senin, 02 Juli 2018
Menang Banyak di Pilkada 2018, Pengamat: Bukti Golkar Partai Kuat

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (ketiga kiri). (ANTARA/Risky Andrianto)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Kemenangan sejumlah kader atau kepala daerah yang diusung Partai Golkar dalam Pilkada 2018 mengejutkan sejumlah pihak. Kader atau calon dari Partai Golkar menjadi pemenang dalam kontestasi politik daerah jelang Pilpres 2019.

Situasi menang banyak di Pilkada Serentak 2018 menurut pengamat politik Emrus Sihombing telah memposisikan Golkar sebagai sebagai salah satu partai kuat dalam kancah politik nasional.

"Pilkada kali ini menempatkan posisi Golkar sebagai partai terkuat di kancah perpolitikan,” kata Emrus Sihombing dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (1/7).

Emrus mengatakan berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, Golkar diperkirakan memenangi sembilan pemilihan kepala daerah tingkat provinsi/Gubernur (52,94 persen dari 17 pilgub), 22 pemilihan Wali Kota (56,41 persen dari 39 pilwalkot) dan 48 pemilihan Bupati (41,74 dari 115 pilbup).

Hasil tersebut, menurut dia, membuktikan Golkar sebagai partai yang teruji dan memiliki basis massa yang jelas dalam memenangkan pertarungan di 171 wilayah.

Bendera Golkar
Bendera Golkar (ist)

“Pasangan calon yang menang di pilkada itu menjadikan Golkar bak gadis cantik dan hasil pilkada Golkar ini tentu menunjukkan 'bargaining' politiknya semakin menguat,” ujarnya.

Terlebih, kata dosen Universitas Pelita Harapan ini, mayoritas kepala daerah yang menang versi hitung cepat di seluruh wilayah merupakan kader internal Golkar.

Emrus menuturkan, Golkar dibawah kepemimpinan Airlangga Hartarto telah memposisikan diri sebagai sebagai partai yang cukup jeli dalam mengikuti harapan rakyat.

“Saat ini racikan calon-calon yang diusung dalam pilkada oleh Airlangga cukup berhasil, bisa dikatakan kemenangan Golkar di pilkada kali ini adalah keberhasilan Airlangga Hartarto dan jajaran pengurus DPP Partai Golkar,” ungkapnya.

Melihat komposisi kemenangan Partai Golkar di pilkada ini, Emrus sebagaimana dilansir Antara menilai bukan sesuatu yang mustahil jika calon pendamping Jokowi berasal dari Partai Golkar.

Airlangga Hartarto dan Jokowi
Presiden Joko Widodo (kanan) dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto berolahraga di kompleks Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (24/3).ANTARA FOTO/Biropers-Muchlis

“Kalau Golkar mengusung Jokowi maka ini hal yang menguntungkan bagi Jokowi, karena Golkar memiliki basis kekuatan massa yang besar, terlihat pada kemenangan pilkada 2018. Dan bisa saja Jokowi meminang cawapresnya dari Golkar lagi,” ujarnya.

Emrus menilai keunggulan Golkar dalam pilkada merupakan modal besar. Dia memperkirakan Presiden Jokowi bisa menentukan calon wakil presiden berdasarkan kesuksesan partai dalam Pilkada.

Sementara itu jika melihat peluang Airlangga mendampingi Jokowi, Emrus memandang selama ini Airlangga tampak kerap melakukan silaturahmi menyambangi partai-partai pendukung Jokowi. Hal tersebut, kata dia, menunjukkan bahwa Airlangga secara personal mampu memposisikan diri sebagai perekat bagi partai pendukung Jokowi.

“Kalau Airlangga Hartarto menjadi perekat parpol pendukung Jokowi, maka beliau bisa saja akan menjadi wapres, sekalipun itu semua ditentukan Jokowi nantinya. Airlangga tentu akan menjadi titik sentral yang diterima seluruh partai pendukung Jokowi nantinya yang mengumpulkan partai pendukung," jelas dia.

Di sisi lain, kata Emrus, Airlangga juga diterima semua pihak di berbagai faksi di internal Partai Golkar, hal ini menurutnya akan membuat Golkar semakin solid dalam menghadapi pileg dan pilpres 2019.

“Artinya Airlangga Hartarto memiliki kepemimpinan yang kuat diantara faksi-faksi di dalam tubuh Golkar," pungkas Emrus Sihombing.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Gua Putri Asih Tuban Dikunjungi Pendekar Wiro Sableng 212

#Pengamat Politik #Partai Golkar #Pilpres 2019
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Idrus Marham Yakin Bahlil Setia ke Prabowo Meski Dihujat di Media Sosial
Memperjuangkan keadilan harus dengan cara adil, memperjuangkan demokrasi harus dengan cara demokratis
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 25 Oktober 2025
Idrus Marham Yakin Bahlil Setia ke Prabowo Meski Dihujat di Media Sosial
Indonesia
Kritik Terhadap Bahlil Lahadalia Dinilai Sudah Kebablasan dan Menyerang Personal Tanpa Berlandaskan Fakta, Golkar Siap Tempur?
Framing negatif terhadap Pak Bahlil Lahadalia sudah tidak diinspirasi oleh nilai-nilai Pancasila
Angga Yudha Pratama - Jumat, 24 Oktober 2025
Kritik Terhadap Bahlil Lahadalia Dinilai Sudah Kebablasan dan Menyerang Personal Tanpa Berlandaskan Fakta, Golkar Siap Tempur?
Berita Foto
Ketum Bahlil Lahadiala Bagikan 610 Ribu Paket Sembako Peringati HUT Ke-61 Partai Golkar
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia didampingi Sekjen Partai Golkar M Sarmudji dan jajaran pengurus DPP Partai Golkar menyerahkan secara simbolis 610 ribu paket sembako di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (22/10/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 22 Oktober 2025
Ketum Bahlil Lahadiala Bagikan 610 Ribu Paket Sembako Peringati HUT Ke-61 Partai Golkar
Indonesia
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Direktur Political and Public Policy Studies, Jerry Massie menilai, pelaporan akun medsos yang dinilai menghina Bahlil tidak etis. Sebab, hal itu masih dalam batas wajar.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Indonesia
Golkar Nilai Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Sebagai Hal Wajar, Era Orde Baru Resmi Dihormati Negara?
Setiap bangsa besar menghargai para pendirinya, pemimpinnya
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
Golkar Nilai Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Sebagai Hal Wajar, Era Orde Baru Resmi Dihormati Negara?
Indonesia
Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut
Ray mencontohkan kerusuhan yang terjadi pada akhir Agustus 2025
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut
Indonesia
Bahlil Tolak Tunduk Narasi Negatif, Golkar Klaim Publik Lebih Cerdas Menilai
Kinerja Bahlil dan Wihaji menunjukkan bahwa kader Golkar tidak hanya berpengalaman dalam politik
Angga Yudha Pratama - Rabu, 15 Oktober 2025
Bahlil Tolak Tunduk Narasi Negatif, Golkar Klaim Publik Lebih Cerdas Menilai
Indonesia
Klarifikasi Pernyataan Atalia Praratya soal Dana Pesantren, Golkar Tegaskan Tak Ada Larangan APBN untuk Ponpes
Sekjen Partai Golkar menegaskan bahwa pernyataan Atalia tidak bermaksud melarang penggunaan dana APBN untuk pesantren.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 15 Oktober 2025
Klarifikasi Pernyataan Atalia Praratya soal Dana Pesantren, Golkar Tegaskan Tak Ada Larangan APBN untuk Ponpes
Indonesia
Bertemu ‘Empat Mata’, Pengamat Menduga Jokowi Kecewa karena Tak ‘Deal’ Politik dengan Prabowo
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo mengadakan pertemuan tertutup, Sabtu (4/10)
Frengky Aruan - Senin, 06 Oktober 2025
Bertemu ‘Empat Mata’, Pengamat Menduga Jokowi Kecewa karena Tak ‘Deal’ Politik dengan Prabowo
Indonesia
Perpres 79 Tahun 2025 Dinilai Jadi Bukti Komitmen Prabowo untuk Lanjutkan Pembangunan IKN
Kalau sikap Golkar kan sebetulnya dari awal ketika ada rencana pemindahan Ibu Kota ke IKN itu kan kita memang mendukung penuh
Angga Yudha Pratama - Selasa, 23 September 2025
Perpres 79 Tahun 2025 Dinilai Jadi Bukti Komitmen Prabowo untuk Lanjutkan Pembangunan IKN
Bagikan