Kesehatan Mental

Membantu Hubungan hingga Bikin Kreatif, Baca Buku Fiksi Beri Manfaat bagi Orang Dewasa

Dwi AstariniDwi Astarini - Minggu, 16 Oktober 2022
Membantu Hubungan hingga Bikin Kreatif, Baca Buku Fiksi Beri Manfaat bagi Orang Dewasa

Membaca buku fiksi dapat memberikanmu gambaran tentang banyak hal di dunia nyata. (foto: Pexels_Aline Viana Prado)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MEMBACA buku tak diragukan lagi bisa menjadi salah cara healing. Berbagai jenis buku bisa jadi pilihan untuk 'melarikan diri' sejenak dari keseharian. Salah satu jenis buku jamak digemari ialah karya fiksi. Secara sekilas, jenis bacaan ini terlihat teramat ringan dan minim manfaat. Salah satunya disebabkan isinya yang hanya didasarkan pada imajinasi, bukan kejadian nyata.

Namun, membaca buku fiksi ternyata ada manfaatnya. Bukan hanya untuk anak-anak, melainkan juga orang dewasa. Seperti dilansir INC, ada berbagai manfaat yang bisa kamu rasakan dari membaca buku fiksi.

BACA JUGA

Tak Cuma Bikin Pintar, Baca Buku Ternyata Menyehatkan

1. Memperbaiki hubungan


Kisah fiksi memang tidak didasarkan pada kejadian nyata. Namun, cerita ini tentu masih berkaitan pada banyak hal di dunia nyata. Buku fiksi bisa menjadi simulasi hidup untukmu. Kamu dapat membayangkan apa yang akan kamu lakukan jika ada di posisi yang sama dengan tokoh. Kamu juga dapat belajar tentang cara memperbaiki hubungan dengan orang sekitar, seperti apa yang dilakukan tokoh tersebut.

membaca buku
Membaca kisah fiksi bisa membantumu dalam memperbaiki hubungan dengan orang sekitar. (foto: Pexels_Cottonbro)

2. Menumbuhkan rasa simpati dan empati

Ketika membaca kisah fiksi, otak kita akan beranggapan kalau kita juga berada di situasi dan merasakan hal yang sama. Hal ini secara tidak langsung akan menumbuhkan emosi sehingga kita ikut merasakan apa yang dialami oleh tokoh tersebut. Lama kelamaan, simpati dan empati pun akan muncul ketika kita dihadapkan pada situasi nyata.

3. Mengurangi stres


Membaca kisah fiksi adalah salah satu cara untuk 'melarikan diri' dari kehidupan nyata untuk sesaat. Hal ini membuat tubuh menjadi lebih rileks, baik secara pikiran maupun fisik. Mengacu pada penelitian University of Sussex, 6 menit membaca buku bisa memelankan detak jantung, mengurangi tekanan pada otot, dan menenangkan otak.

BACA JUGA:

Dee Lestari Bagi Tips Agar Anak Gemar Baca Buku

4. Membuka perspektif baru


Buku adalah jendela dunia. Melalui bacaan fiksi, kamu bisa tahu lebih banyak tentang hal dan orang di dunia ini. Melalui penelitian Journal of Applied Social Psychology, terbukti kalau pandangan seseorang bisa berubah setelah ia membaca suatu buku. Hal ini karena dirinya menyadari kalau selalu ada sisi lain dari suatu hal.

membaca buku
Selain menumbuhkan rasa empati, buku fiksi juga bisa memperkaya kosakatamu. (foto: Pexels_Cottonbro)

5. Menambah kosakata


Biasanya, seseorang yang suka membaca pasti suka menulis juga. Nah, ini menjadi sebuah keuntungan bagi penulis. Sebab, naskah fiksi dinilai memberikan lebih banyak kosakata baru pada pembacanya karena kisah fiksi cenderung ditulis dengan gaya yang lebih bebas. Kosakata yang beragam akan membuat isi tulisan seseorang jadi lebih ekspresif pula.

6. Membangun kreativitas


Tulisan fiksi yang bebas cenderung memancing akal seseorang untuk berimajinasi lebih jauh. Terlebih jika akhir ceritanya menggantung. Pembaca akan banyak berpikir tentang bagaimana kalau si tokoh begini, bagaimana kalau kisahnya begitu. Ini akan membuat kreativitas seseorang jadi lebih terasah.(mcl)

BACA JUGA:

Kenali Manfaat Baca Buku Digital Lewat Gawai

#Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Fun
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Skizofrenia dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Penderita GB I, mengalami setidaknya satu episode manik yang berlangsung selama seminggu atau lebih.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Perasaan insecure selalu berkaitan dengan kepercayaan diri.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 Februari 2025
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Bagikan