Memahami Pil KB Bagi Perempuan


Pil KB adalah alat kontrasepsi yang dinilai memberikan kesuksesan. (Foto: Pexels/Pixabay)
MEMILIKI anak menjadi dambaan setiap pengantin baru. Diusahakan agar cepat mendapatkan momongan. Namun tak sedikit pula pasangan baru yang menunda memiliki anak dengan berbagai alasan.
Biasanya menunda memiliki momongan ini berjalan seiringan dengan mengontrol jumlah anak yang ingin dimiliki. Kemudian banyak perempuan yang mengonsumsi pil KB dan mengikuti program-program keluarga berencana lainnya.
Dalam laman Go Dok dituliskan, pil KB adalah salah satu alat kontrasepsi yang banyak digunakan oleh perempuan Indonesia. Saat ini pil KB menunjukan tingkat keberhasilannya 90% dalam mencegah kehamilan. Cara kerjanya? Untuk menghalangi terjadinya kehamilan, pil ini akan mengubah siklus hormon dalam tubuh perempuan.

Proses penghalangan ini bertujuan untuk mencegah sel sperma masuk ke dalam saluran telur. Sehingga embrio tidak terbentuk dan kehamilan dapat dicegah. Penggunaan pil ini pun cukup sederhana, cukup dikonsumsi sebanyak satu butir setiap harinya.
Pil KB cukup aman dikonsumsi karena memiliki efek samping yang rendah. Selain itu, dengan menggunakan alat kontrasepsi pil KB ini, maka perempuan tidak harus melakukan pemeriksaan berkala layaknya alat kontrasepsi lain. Namun gawatnya, jika lupa meminum pil KB selama lebih dari dua hari, seorang permepuan harus mengulang konsumsinya dari awal. Artinya tidak bisa menggunakan pil KB sebelumnya dan harus memulainya lagi dengan mengonsumsi set pil yang baru.
Sebagian perempuan akan mengalami beberapa efek samping yang ditimbulkan oleh pil KB. Laman Go Dok menjelaskan efek samping tersebut
1. Periode menstruasi tidak teratur
Banyak kasus menstruasi tidak teratur jika menggunakan alat kontrasepsi. Tidak hanya pil KB, tetapi juga alat kontrasepsi lainnya. Jika Anda mengonsumsi pil KB selama 1 atau 3 minggu pertama dan lupa untuk mengonsumsinya, maka pendarahan ringan biasanya akan sering terjadi sehingga menstruasi tidak akan teratur.
2. Mual dan pusing

Perlu diketahui bahwa sebagian besar perempuan akan mengalami pusing dan mual-mual pada awal penggunaan pil KB. Kedua gejala ini biasanya akan menghilang setelah 7 hari pengonsumsian. Cobalah untuk meminum pil KB setelah makan atau sebelum tidur untuk mengatasinya.
3. Berat badan
Penggunaan pil KB biasanya akan mempengaruhi berat badan. Berat badan bisa saja naik atau berkurang. Hal ini akan membuat sebagian besar perempuan yang mengonsumsi pil KB merasa tidak nyaman. Meskipun begitu, berat badan akan kembali normal setelah beberapa bulan mengonsumsi pil KB.
Harus diingat jika berhenti mengonsumsi pil KB, kemungkinan terjadinya kehamilan akan lebih besar. Selain itu, juga tidak akan mengalami menstruasi selama 3 – 4 bulan saat pemakaian dihentikan. Ingat, jika tidak juga mengalami menstruasi atau kehamilan lebih dari jangka waktu tersebut, maka harus menghubungi dokter.
Selain itu, ada baiknya berkonsultasilah dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan alat kontrasepsi. Melalui konsultasi, dapat dipastikan alat kontrasepsi yang cocok dengan tubuh seseorang. Jika merasa tidak aman, dapat tunda kehamilan dengan sistem kalendar, atau menggunakan kondom. (*)
Bagikan
Berita Terkait
Penyediaan Alat Kontransepsi Bagi Remaja Berpotensi ‘Dukung' Seks Bebas

PKS Minta Pemerintah Cabut Aturan Penyediaan Alat Kontrasepsi Bagi Pelajar

Apa Itu Alat Kontrasepsi? Metode Ampuh untuk Mencegah Kehamilan

Penyediaan Alat Kontrasepsi bagi Pelajar, Ada Pihak yang Diuntungkan

Wacana Pemberian Alat Kontrasepsi bagi Pelajar, DPR Minta Penjelasan Pemerintah

Soal Alat Kontrasepsi Remaja, Legislator: Opo yo Kemenkes Mau Kasih Kondom Ke Anak Sekolah?

Penyediaan Alat Kontrasepsi di PP Kesehatan Berpotensi Membuat Publik Salah Paham

Penyedian Alat Kontrasepsi Dinilai Bisa Bikin Pelajar Beragapan Bebas Lakukan Hubungan Seksual

Disdik DKI Gandeng Dinkes Terkait Penyediaan Alat Kontrasepsi Siswa

DPR Protes Aturan Pemberian Alat Kontrasepsi Bagi Pelajar
