Masih Andalkan Impor Migas, DPR Pertanyakan Kinerja SKK Migas

Andika PratamaAndika Pratama - Rabu, 18 Desember 2019
Masih Andalkan Impor Migas, DPR Pertanyakan Kinerja SKK Migas

Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PKB, Ratna Juwita Sari. Foto: DPR RI

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PKB, Ratna Juwita Sari mempertanyakan kinerja SKK Migas selama ini. Menurut Ratna, impor BBM (Bahan Bakar Minyak) Indonesia mencapai lebih dari 800 juta barel atau setara Rp249 triliun per tahun.

“Harusnya kita bisa mengurangi impor. Anggaran segitu kan bisa dipakai untuk membangun kilang minyak sendiri. Apalagi praduksi minyak dan gas kita selalu tidak memenuhi target, bahkan tren liftingnya terus menurun,” ungkap Ratna kepada wartawan di Jakarta, Rabu (18/12).

Baca Juga

Jokowi Perluas Kewenangan Ahok Biar Pertamina tidak Tekor Terus

Pengurangan impor tersebut, kata Ratna Juwita, seharusnya dapat dikurangi minimal 50% dalam rentang waktu 2021-2024.

Menurutnya hal itu bisa dilakukan dengan membuat kebijakan Out of The Box dengan cara berkolaborasi dengan lintas pemangku kepentingan untuk mempercepat realisasi sumber energi non-fosil seperti bio-energi.

Ia juga menyampaikan perlunya optimalisasi kilang yang sudah ada, sementara pabrik baru harus diupayakan perepatan operasionalisasinya.

Selain itu, mengingat krisis iklim yang terus meningkat, Ratna Juwita meminta para pengambil kebijakan untuk segera merealisasikan kebijakan energi baru terbarukan dalam rangka mengurangi energi kotor berbasis fosil.

“B20 sudah berhasil, harusnya dapat dinaikkan B30, B50, B100 dan seterusnya,” tambah Ratna Juwita.

Ilustrasi kilang minyak. Foto Antara
Ilustrasi kilang minyak. Foto Antara

Sebagai perwakilan Tuban-Bojonegoro, Ratna Juwita juga menyoroti titik lifting di Banyuurip dan Tuban, yang kontribusinya mencapai 29,20% terhadap produksi minyak nasional. Oleh karenanya, ia berharapa partisipasi pemerintah daerah bisa lebih ditingkatkan.

Secara khusus Ratna juga menyinggung realisasi tanggungjawab sosial dan lingkungan hidup perusahaan (TJSL) atau corporate social responsibility (CSR) agar diarahkan lebih kongkrit dan berkualitas, serta mampu mendukung terciptanya SDM yang unggul dan perlindungan lingkungan hidup secara berkelanjutan.

“Misalnya SMK Migas seperti di Cepu, seharusnya bisa didirikan di Tuban. Hal ini dalam rangka meningkatkan daya saing tenaga kerja lokal, berkontribusi langsung ke perusahaan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat,” tuturnya.

Presiden Joko Widodo sempat menyinggung persoalan impor migas di Indonesia. Dia mengaku sudah mengetahui pihak yang selama ini mendapatkan untung besar dari impor minyak dan gas.

Baca Juga

Yakinkan Investor Global, Ini Agenda Menteri BUMN Erick Thohir di Singapura

Badan Pusat Statistik (BPS) dalam rilis per 16 Desember 2019, impor migas mencapai 2,13 miliar dollar AS pada November 2019. Nilai tersebut naik 21,6 persen dibandingkan Oktober 2019.

Tetapi, secara kumulatif nilai impor migas pada Januari hingga November 2019 adalah 156,22 miliar dollar AS atau turun 9,88 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. (Knu)

#Kuota Impor #Skk Migas
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Dunia
Donald Trump Tetapkan Tarif Impor 32 Persen, Gelombang PHK di Indonesia Diprediksi Naik
Presiden AS, Donald Trump, menetapkan kenaikan tarif impor sebesar 32 persen. Hal ini pun memicu gelombang PHK di Indonesia.
Soffi Amira - Selasa, 08 Juli 2025
Donald Trump Tetapkan Tarif Impor 32 Persen, Gelombang PHK di Indonesia Diprediksi Naik
Indonesia
10 Ladang Minyak Berkapasitas 51 Juta Barel Mangkrak, SKK Migas Bergerak Cari Sponsor
10 WK yang berstatus sebagai aset mangkrak itu memiliki potensi investasi sebesar 1,8 miliar dolar AS
Wisnu Cipto - Jumat, 23 Mei 2025
10 Ladang Minyak Berkapasitas 51 Juta Barel Mangkrak, SKK Migas Bergerak Cari Sponsor
Indonesia
Pemerintah Tawarkan Blok Migas Cadangan Besar ke Perusahaan AS, Termasuk Wilayah Blok Bali
Pemerintah Indonesia yang menawarkan 60 blok minyak dan gas baru untuk dieksplorasi pada 2025 hingga 2027.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 21 Mei 2025
Pemerintah Tawarkan Blok Migas Cadangan Besar ke Perusahaan AS, Termasuk Wilayah Blok Bali
Indonesia
KPK Diminta Waspadai Modus Baru Pemain Lama Korupsi Kuota Impor
KPK diminta mewaspadai para eks terpidana kasus korupsi kuota impor daging yang diduga kembali bermain dan melebarkan sayap.
Wisnu Cipto - Selasa, 22 April 2025
KPK Diminta Waspadai Modus Baru Pemain Lama Korupsi Kuota Impor
Indonesia
DPR Desak Kebijakan Impor Selektif dan Peningkatan Pajak di Tengah Gejolak Global
Pemerintah Indonesia menawarkan peningkatan impor dari Amerika Serikat (AS) untuk menurunkan tarif yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump pada produk Indonesia
Angga Yudha Pratama - Minggu, 20 April 2025
DPR Desak Kebijakan Impor Selektif dan Peningkatan Pajak di Tengah Gejolak Global
Indonesia
Pengusaha Dukung Penghapusan Kuota Impor dan Minta Pengurangan Pajak
Menteri Perdagangan saat ini sedang membentuk satuan tugas (satgas) untuk mempersiapkan arahan presiden terkait kebijakan tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 14 April 2025
Pengusaha Dukung Penghapusan Kuota Impor dan Minta Pengurangan Pajak
Indonesia
Komisi IV DPR Wanti-Wanti Kebijakan Kuota Impor
Selama ini kuota impor berfungsi sebagai alat kontrol negara untuk melindungi sektor pangan dalam negeri.
Dwi Astarini - Sabtu, 12 April 2025
Komisi IV DPR Wanti-Wanti Kebijakan Kuota Impor
Indonesia
Penghapusan Kuota Impor Bisa Jadi Ancaman bagi UMKM
Penghapusan kuota impor akan berdampak negatif dan berpotensi melemahkan kekuatan ekonomi nasional secara signifikan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 11 April 2025
Penghapusan Kuota Impor Bisa Jadi Ancaman bagi UMKM
Indonesia
Ketua Badan Anggaran DPR Dukung Pengahapusan Kuota Impor, Diubah Jadi Kebijakan Tarif
Selama ini, Indonesia terkait kebijakan Impor masih beracuan pada sistem kuota. Di mana hal tersebut menjadi celah rente impor antara pemilik otoritas dengan pengusaha kroninya.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 10 April 2025
Ketua Badan Anggaran DPR Dukung Pengahapusan Kuota Impor, Diubah Jadi Kebijakan Tarif
Indonesia
Prabowo Minta Kuota Impor Tak Diskriminatif, Anggap Hanya Untungkan Perusahaan Besar
Presiden RI, Prabowo Subianto, meminta kuota impor tak diskriminatif. Sebab, hal itu hanya bisa menguntungkan perusahaan besar.
Soffi Amira - Selasa, 08 April 2025
Prabowo Minta Kuota Impor Tak Diskriminatif, Anggap Hanya Untungkan Perusahaan Besar
Bagikan