Pemerintah Tawarkan Blok Migas Cadangan Besar ke Perusahaan AS, Termasuk Wilayah Blok Bali


Kantor Kementerian ESDM di Jakarta. ANTARA/HO-Humas Kementerian ESDM
MerahPutih.com - Pemerintah tawarkan blok minyak dan gas bumi (migas) yang berada di kawasan Bali dan Indonesia timur kepada perusahaan energi asal Amerika Serikat, Chevron.
Kepala SKK Migas Djoko Siswanto berencana menawarkan, potensi besar yang ia maksud, yakni memiliki cadangan kurang lebih 15 TCF, atau lebih tinggi.
Tawaran tersebut merespons munculnya minat Chevron untuk kembali berinvestasi di industri hulu migas Indonesia. Chevron datang ke Indonesia untuk mencari blok-blok migas raksasa.
"Mereka ingin cari yang besar-besar supaya sekalian, potensinya besar, investasi besar, dapatnya juga besar,” kata Djoko.
Baca juga:
5 Nama Calon Dirjen Migas Dibuka ke Publik, Ini Jabatan Mereka Sekarang di ESDM
Terkait data blok migas dari pemerintah, Djoko menyampaikan bahwa Chevron baru melakukan diskusi awal dan nanti dipelajari lebih lanjut.
Nantinya, apabila Chevron sudah masuk ke Indonesia, mereka akan fokus melakukan eksplorasi.
“Mereka masih mencari, mengevaluasi, melihat mana yang Indonesia bisa berikan, potensi-potensi yang cukup besar. Karena ini (eksplorasi) 'high risk',” tuturnya.
Djoko menyampaikan terdapat 25 perusahaan minyak dan gas bumi (migas), termasuk Shell, Chevron, hingga TotalEnergies, yang tertarik untuk mengeksplorasi potensi industri hulu migas Indonesia.
Pemerintah sudah menyediakan data industri hulu migas yang lebih baik, fiscal term atau ketentuan fiskal hulu migas yang lebih fleksibel, serta kemudahan perizinan yang didukung oleh pemerintah.
"Indonesia juga sudah meningkatkan konektivitas data dan memiliki aturan soal keterbukaan data," katanya.
Pemerintah Indonesia yang menawarkan 60 blok minyak dan gas baru untuk dieksplorasi pada 2025 hingga 2027.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Laju Investasi Melambat, Menkeu Yakin Dengan Cara Ini Kembali Naik

5 Indikator Ini Bisa Identifikasi Potensi Puncak Siklus Bitcoin

Tokenized Stocks Dinilai Jadi Era Baru Investasi Saham Kripto

Gubernur Pramono Buka-Bukaan Negara Penyuntik Dana Terbesar ke Jakarta

DPR Tuntut Jawaban Konkret dari PGN dan Kemenperin Terkait Kebijakan Gas

Flexi Earn Super Rate Up Diperpanjang Hingga November 2025, Tawarkan Bunga Hingga 25 Persen

Bitcoin dan Ethereum Ikut Terpengaruh, Trader Crypto Perlu Waspadai Dampak Peristiwa Global

Pasar Derivatif Kripto Indonesia Menggeliat, Pintu Catat Peningkatan Signifikan

Kunjungi Expo 2025 Osaka, Prabowo Bawa 'Oleh-oleh' Proyek Investasi Rp 392 Triliun

Tokenisasi Aset Saham Global untuk Investor Kripto Mulai Diperdagangkan Secara On-chain
