Jadi Presidensi G20, Jokowi Sedih Masih Ada WNI Minder Ketemu Bule
Tangkapan layar - Presiden Joko Widodo menghadiri HUT Ke-10 Partai NasDem di Gedung Akademi Bela Negara Partai NasDem, Kamis (11/11). ANTARA/Indra AriefTangkapan layar - Presiden Joko Widodo menghadir
Merahputih.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui masih ada rasa inferor atau rendah diri dari orang Indonesia ketika bertemu dengan Warga Negara Asing (WNA).
Jokowi menduga rasa minder ini terjadi apakah karena Indonesia terlalu lama dijajah. Sehingga, masyarakat Indonesia, secara mental, merasa terjajah ketika bertemu dengan WNA.
Baca Juga:
Nasdem Rayakan Satu Dekade Setia dengan Presiden Jokowi
"Saya tak ingin mental inferior, mental terjajah masih bercokol di dalam mentalitas bangsa kita. Ketemu bule saja kayak ketemu siapa gitu. Sedih kita," kata Jokowi saat menyampaikan sambutan HUT ke-10 Partai NasDem, Kamis (11/11).
Untuk itu, Jokowi mengajak semua pihak membangun optimisme. Dia menyinggung soal gerakan restorasi Partai NasDem.
"Jangan sampai kita kehilangan orientasi itu dan itulah yang dinamakan gerakan perubahan, gerakan restorasi ya di situ," jelas Jokowi.
Presiden mengatakan Indonesia harus membangun rasa percaya diri dan optimistis. Ia berharap Indonesia jangan kehilangan orientasinya sebagai bangsa pemimpin.
Baca Juga:
Hari Baik Jokowi Lantik Penglima TNI Jenderal Andika Masih Dicari
Membuang mental inlander, inferior, dan terjajah adalah salah satu caranya. Jangan juga ada masyarakat yang justru memelihara hal-hal tersebut.
"Karena kita harus ingat, kita memiliki banyak penggalan sejarah kejayaan dari pendahulu-pendahulu. Dan kemerdekaan Indonesia ini bukan dari pemberian tapi hasil dari perjuangan panjang," kata Jokowi.
Apalagi, saat ini, Indonesia adalah negara berkembang pertama yang dipilih menjadi Presidensi G20.
Baca Juga:
Jawaban Jokowi Ditanya Isu Reshuffle Kabinet
Hal ini, ia artikan bahwa Indonesia sudah bisa duduk setara dengan negara-negara maju lainnya. Posisi strategis itu, kata Jokowi, harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
"Kita negara besar dengan sejarah besarnya. Kita ingin betul-betul manfaatkan ini untuk mempengaruhi kebijakan dunia dalam rangka apapun," kata Jokowi. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
NasDem Setuju Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Surya Paloh Minta Rakyat Terima Konsekuensi Pro dan Kontra dengan Lapang Dada
Legislator NasDem Rajiv Mangkir dari Panggilan KPK, Pemeriksaan Bakal Dijadwalkan Ulang
Politisi NasDem Dipanggil KPK Setelah Rekan Separtainya Jadi Tersangka Korupsi Rp 28 Miliar, Siapa Lagi yang Kecipratan Dana PSBI OJK?
NasDem Tunggu Putusan MKD soal Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Obat Kuat Politik: Surya Paloh Klaim Dapat 'Vitamin' Penambah Optimisme dari Menhan
NasDem Sentil Projo: Setop Bawa-Bawa Pilpres, Fokus ke Masalah Bangsa
Saan Mustopa Pastikan Rusdi Masse masih Kader NasDem, tak Gabung ke PSI
Profil Rusdi Masse, Mantan Sopir Truk dan Bupati yang Geser Ahmad Sahroni dari Jabatan Pimpinan Komisi III DPR
Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Dinonaktifkan, NasDem Beri Sinyal PAW di DPR