Maruarar Sirait Keluar Dari PDIP
Maruarar Sirait (ketiga kanan) saat bersama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dalam Kirab Kebangsaan di Stadion Pakansari, Minggu (14/5). (ANTARA FOTO/HO/Barita)
MerahPutih.com - Politikus Maruarar Sirait memilih langkah politik dengan keluar dari Partai Demokrarasi Indonesia (PDI) Perjuangan. Ia Ara mengunjungi DPP PDIP untuk berpamitan.
Maruarar mengaku memilih mengikuti langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) di politik dengan alasan jika Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia.
Baca Juga:
Maruarar Siahaan Sebut MK Bisa Kehilangan Kepercayaan dari Masyarakat
Ara, sapaan Maruarar Sirait, mengungkit hasil survei kepercayaan publik ke Presiden Jokowi di angka 75 sampai 80 persen. Bahkan, ditegaskan Ara Jokowi telah memperjuangkan banyak hal seperti tegas menghadapi radikalisme hingga soal Freeport.
"Jadi saya memilih bersama dengan Bapak Jokowi dalam pilihan politik saya berikutnya ke depan," kata Ara.
Ia menegaskan, dirinya bertemu dengan Wakil Sekretaris Jenderal Utut Adianto dan Wakil Bendahara Umum Rudianto Tjen di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/1).
Mantan Ketua Taruna Merah Putih (TMP) ini mengucapkan terima kasih dan permohonan maaf kepada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan kader PDIP, sebab sudah diberikan ruang berpolitik bersama PDIP.
"Saya mengajarkan kalian untuk loyal, tetap bersama PDI Perjuangan tapi izinkanlah dengan keterbatasan saya, saya pamit. Semoga PDI Perjuangan mendapatkan kader yang lebih baik, lebih loyal, lebih profesional dan lebih berkualitas dari saya. Saya mohon pamit, merdeka," kata Ara.
Ara pernah menjadi anggota dewan dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sumedang, Majalengka dan Subang, Jawa Barat. Namun, pada pileg 2009, Dapil ia dipindahkan ke Kota Bogor dan Cianjur yang membuat dirinya tidak terpilih. Ia pun sempat diisukan menjadi Menteri Pemuda dan Olah Raga namun dimenit akhir batal. (Pon)
Baca Juga:
Maruarar Yakin Jokowi-Prabowo Satu Pemerintahan Usai Pilpres 2019
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Pramono Perintahkan 2 Hari Setelah Acara Bendera dan Spanduk Partai Harus Diturunkan
Kader PDIP Sebut Serangan Ahmad Ali ke Jokowi Adalah Order Busuk Agar Aman dari KPK
Gimmick Baru PSI, Tinggalkan Sapaan Bro dan Sis Demi Kesan Lebih Egaliter
Aria Bima Ingatkan Mahasiswa Penggugat UU MD3 Soal Sistem Pengambilan Keputusan di Lembaga Legislatif
Ariel Noah Bersama Vibrasi Suara Indonesia Sambangi Fraksi PDIP Bahas Royalti
Bupati Ponorogo Ditangkap KPK, PDIP: Kami Minta Maaf karena Dia tak Amanah
Presiden Perintahkan Kader PKS Jadi Negarawan, Jaga Integritas
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda