Makanan Pahit untuk Kesehatan dan Rekomendasinya


Makanan dan minuman pahit ternyata memiliki sejumlah manfaat terlepas dari rasanya yang tidak enak. (Foto: Pexels/Madison Inouye)
PAHIT adalah rasa makanan atau minuman yang paling sering dihindari banyak orang. Rasa pahit menimbulkan sensasi yang lekat dan tidak enak di mulut. Orang cenderung lebih suka dan memilih makanan yang manis atau kaya akan rasa.
Padahal, makanan pahit mengandung banyak nutrisi dan vitamin, loh. Sesuatu yang pahit tidak harus berbentuk seperti obat. Sayuran yang biasa kamu konsumsi juga sudah tergolong makanan pahit.
Mengacu Dr. Health Benefits, mengonsumsi makanan pahit dapat memberikanmu beragam manfaat kesehatan. Pertama, makanan pahit mengandung banyak serat sebab berasal dari sayuran.
Kandungan serat baik bagi organ tubuh, terutama usus, untuk mempermudah proses pencernaan dan penyerapan nutrisi. Dengan konsumsi serat yang cukup, kamu juga akan terhindar dari berbagai penyakit seperti konstipasi dan diare.
Baca juga:

Konsumsi makanan yang pahit juga baik bagi orang yang ingin diet. Makanan pahit bisa membantu metabolisme tubuh bekerja dengan lebih baik dalam menyerap lemak dan gula untuk diubah menjadi energi. Hal ini juga akan menghindarimu dari bertambahnya berat badan akibat tumpukan lemak.
Tak kalah penting, makanan pahit juga bisa mengontrol kadar kolestrol baik (HDL) dan kolestrol jahat (LDL) dalam darah. Kedua unsur ini bertanggung jawab pada risiko penyakit jantung dalam diri seseorang. Dengan konsumsi makanan pahit yang cukup, kamu bisa terhindar dari penyakit silent killer tersebut.
Nah, setelah memahami pentingnya untuk sesekali mengonsumsi makanan pahit, kamu mungkin kini mulai bertanya-tanya. Makanan dan minuman pahit nan sehat apa ya yang mudah dicari dan dapat dikonsumsi sehari-hari? Menurut Healthline, ada beberapa makanan pahit yang bisa kamu pilih.
Baca juga:
Untuk kategori sayur-sayuran, pare salah satunya. Pare atau peria mengandung banyak kandungan yang terbukti dalam penelitian bisa menurunkan risiko penyakit kanker. Selain itu, mengonsumsi 2.000 miligram pare secara rutin tiap harinya dapat menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes.
Sayuran pahit lain yang bisa kamu konsumsi secara rutin juga ada brokoli, kubis, kol, dan kale. Sayuran ini memiliki kandungan bernama glukosinolat yang bertugas untuk membantu organ hati dalam membasmi racun dalam tubuh.

Lalu, untuk minuman pahit kamu bisa mencoba kopi, teh hijau, dan kakao atau biji cokelat. Selain bermanfaat untuk membuatmu tetap terjaga, kopi ternyata juga bisa menurunkan risiko diabetes dan serangan jantung. Tapi dengan catatan, hanya sekitar 3 sampai 4 cangkir sehari dan tanpa gula.
Begitu teh hijau. Minuman yang berasal dari Tiongkok ini memiliki kandungan antioksidan dan antiradang. Teh hijau telah terbukti baik untuk melawan zat radikal serta mengurangi peradangan dalam tubuh.
Sementara, biji cokelat memiliki kandungan polifenol dan antioksidan yang bisa memperbesar area pembuluh darah dan mengurangi risiko sumbatan. Penelitian menunjukkan kalau rutin mengonsumsi cokelat dengan kandungan kakao yang tinggi memiliki risiko penyakit 56% lebih rendah. (mcl)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
