Toksin dalam Makanan, Waspadailah!


Ada toksin tersembunyi dalam makanan. (merahputih.com/Budi Lentera)
SETIAP hari seseorang harus mengonsumsi makanan demi memenuhi gizi tubuh untuk memperoleh energi beraktivitas. Perbedaan antara satu dengan orang lain dalam memenuhi kebutuhan gizi tentunya berbeda. Hanya saja bisa jadi tetap terpapar toksin yang ada dalam makanan.
Dikutip dari Healthline, ada beberapa bahan yang mungkin berbahaya bagi kesehatan. Terutama apabila dikonsumsi dalam jumlah yang besar. Apabila kamu tidak waspada, kamu bisa menemukan makanan dan minuman yang membuat kesehatan kamu terganggu karena mengandung toksin. Lantas apa saja ya makanan, bahan, atau senyawa yang patut diwaspadai?
Baca Juga:

Bisphenol
Bisphenol A (BPA) adalah bahan kimia yang biasa ditemukan dalam wadah plastik dari banyak makanan dan minuman umum dan di lapisan dalam kaleng logam. Penelitian menunjukkan bahwa BPA dapat meresap ke makanan atau minuman yang ada di dalam kemasan.
BPA diyakini meniru estrogen dengan mengikat ke situs reseptor yang dimaksudkan untuk hormon. Tentunya ini dapat mengganggu fungsi hormon. Terlebih lagi, penelitian pada hewan hamil menunjukkan bahwa paparan BPA dapat menyebabkan masalah pada reproduksi dan meningkatkan risiko kanker payudara dan prostat di masa depan dari janin yang sedang berkembang.
Untuk mengurangi paparan terhadap senyawa yang berpotensi berbahaya ini, alangkah baiknya untuk menghindari penggunaan piring plastik, termasuk air kemasan. Gunakan peralatan minum dari kaca dan stainless steel sebagai penggantinya.
Lemak trans buatan
Lemak trans buatan diolah dengan memompa hidrogen ke dalam minyak tak jenuh seperti minyak kedelai dan jagung untuk mengubahnya menjadi lemak padat. Bahan ini dapat ditemukan di margarin, makanan ringan, dan makanan panggang dalam kemasan. Penelitian pada hewan percobaan menunjukkan bahwa mengonsumsi lemak trans bisa menyebabkan peradangan dan memiliki potensi gangguan kesehatan jantung. Amerika Serikat sudah melarang lemak trans buatan ini sejak Januari 2020.
Baca Juga:
Bukan Hanya Melatih Kekuatan, Plank Juga Bisa Kurangi Sakit Pinggang

Hidrokarbon Aromatik Polisiklik
Hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) dianggap sebagai polutan lingkungan. Biasanya muncul dari pembakaran bahan organis, tapi juga ditemukan dalam makanan. Saat daging dipanggang atau diasap pada suhu tinggi, lemak menetes ke permukaan alat memasak dan menghasilkan PAH yang mudah menguap dan dapat meresap ke dalam daging.
Meskipun daging merah pernah dianggap sebagai penyebab utama, sample ayam dan ikan bakar ternyata mengandung kadar PAH yang sama. Kemudian, faktanya daging asap dan daging panggang merupakan salah satu sumber utama PAH dalam makanan. Tapi PAH juga ditemukan di banyak jenis makanan olahan. Para peneliti menemukan bahwa PAH beracun cenderung menaikan risiko kanker payudara, ginjal, usus besar, dan prostat. (yos)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
