Mahasiswi UMN Menangi 'Essay Competition Golkar Institute'

Febrian AdiFebrian Adi - Rabu, 15 Februari 2023
Mahasiswi UMN Menangi 'Essay Competition Golkar Institute'

Juara satu 'Essay Competition Golkar Institute'. (MP/Trianty)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MARCELLA, mahasiswi tingkat akhir Universitas Multimedia Nusantara (UMN), keluar sebagai pemenang pertama lomba Essay Competition Golkar Institute bertema Menyongsong Pemilu 2024: Bagaimana Partai Politik Harus Bertransformasi?. Lomba ini digelar untuk mahasiswa S-1 seluruh Indonesia.

Pengumuman pemenang berlangsung di kantor Golkar Institute, Slipi, Jakarta, lewat acara Malam Anugerah Essay Competition dan disiarkan secara langsung lewat Zoom serta YouTube (14/2).

Sejak pendaftaran pada 20 Oktober 2022 hingga batas pengumpulan karya pada 5 Desember 2022, Golkar Institute mengumpulkan 1313 pendaftar, tapi hanya 952 pendaftar yang menyerahkan esai. Dewan Juri terdiri dari pakar berkompeten di bidangnya seperti Rizal Malaranggeng, Ph.d, Philips Vermonte, Ph.d, dan Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian.

Para Juri hanya meloloskan 427 esai untuk maju ke seleksi tahap umum. Dari jumlah itu, mengerucut lagi ke 179 esai yang lolos seleksi akademik. Dari 179, menciut lagi jadi 33 esai kemudian terpilih 18 esai terbaik.

Penulis 18 esai terbaik ini diundang langsung untuk menghadiri Malam Anugerah Essay Competition pada Selasa kemarin. Golkar Institute menganugerahkan pemenang esai dalam beberapa kategori: 3 juara utama, 5 juara harapan, dan 10 juara favorit. Dua kategori pertama dipilih lewat Dewan Juri, sedangkan kategori terakhir lewat likes Instagram.

Ace Hasan Syadzily, Ketua Dewan Pengurus Golkar Institute, mengatakan lomba ini bertujuan mendorong anak muda agar melek politik. “Sebab anak muda saat ini memegang peranan penting untuk menyukseskan Pemilu 2024 mendatang,” ucap Ace dalam sambutannya.

Ada 190.022.169 pemilih atau mendekati 60 persen dari total pemilih pada Pemilu 2024 yang didominasi oleh generasi Milenial dan Z dengan rentang usia 17-39 tahun. Ini menjadi alasan Golkar Institute menyelenggarakan Essay Competition 2022 untuk semua mahasiswa S1 di seluruh Indonesia.

Baca Juga:

Romahurmuziy Ajak Mahasiswa UGM Melek Politik

Esai Marcella yang berjudul Partai Politik Melek Anak Muda Jangan Sekadar Jargon menyisihkan 900-an esai lainnya. Esai ini menawarkan gagasan tentang penerapan manajemen startup untuk parpol guna memutus mata rantai politik uang, politik identitas, dan politik dinasti di parpol.

"Anak muda sekarang senang bekerja di bidang startup. Kenapa? Karena startup memunculkan kultur yang egaliter, profesional, dan penilaian kerja terukur. Anak muda bisa menempati posisi yang sesuai dengan keahlian dan kemampuan mereka. Ini berbeda dari parpol," lanjut Marcella kepada merahputih.com setelah acara.

Marcella melanjutkan, meski kultur startup bisa diterapkan ke parpol, tak lantas parpol jadi perusahaan pengeruk uang. Parpol harus tetap punya misi sebagai bagian dari pendidikan politik dan wadah aspirasi warga sesuai dengan Undang-Undang Parpol.

Esai ini juga punya premis yang berkebalikan dengan pandangan umum tentang anak muda yang apatis dengan politik. Bagi Marcella, anak muda sebenarnya melek politik. Keapatisan mereka bukan karena ketidaktahuan mereka terhadap politik.

Marcella mengatakan, sepanjang sejarahnya anak muda selalu berperan aktif dalam perubahan bangsa ini. "Seperti kita ketahui, anak muda punya peran penting dalam pergerakan bangsa sejak masa kolonialisme Belanda seperti pembentukan Boedi Oetomo dan Sarekat Islam," kata Marcella.

Marcella melihat bahwa tingkat literasi anak muda saat ini jauh lebih baik daripada anak muda sebelumnya. Lantaran adanya keterbukaan dan kemudahan akses informasi. Antara lain dari media sosial dan internet.

Karena tahu dengan keadaan politik yang didominasi politik uang, identitas, dan dinasti itulah, anak muda jadi mengambil jarak dengan parpol. Bukan karena tidak peduli, melainkan karena muak. Sehingga mereka mengalihkan energinya ke bidang lain.

Esai ini justru meminta parpol lebih melek anak muda daripada sebaliknya. Parpol diharapkan tak hanya menjadikan anak muda sebagai angka-angka statistik dan sekadar jargon.

"Pola kerja di dalam partai politik diharapkan menjadi lebih terbuka, sehingga partai politik harus mengubah gaya pendekatan dan pola kerjanya supaya diminati oleh anak muda. Namun, kinerjanya masih tetap seperti Undang-Undang yang telah berlaku," sambungnya.

Baca juga:

Mengapa Universitas Kelas Dunia Memperhatikan Ekstrakurikuler?

Pemenang juara satu, dua dan tiga untuk essai competition. (MP/Trianty)

Selain menjadi mahasiwi aktif jurusan Jurnalistik UMN, Marcella sehari-hari bekerja sebagai kontributor di Merahputih.com. Dia mengaku pergaulannya di dunia kampus dan kultur kerja media melahirkan ide untuk membuat esai ini.

Dari pergaulannya di dunia kampus, dia sadar sebenarnya anak muda masih getol membahas isu-isu politik terkini bersama organisasinya, teman sebaya, atau dirinya sendiri di media sosial. Mereka merasa tidak tertarik mendiskusikan ini dengan parpol.

“Salah satu alasannya adalah anak muda menganggap bahwa partai politik memiliki visi misi dan cara yang tidak sejalan dengan mereka. Salah satu cara untuk mengubah pemikiran anak muda ini adalah melalui promosi melalui partai politik itu sendiri atau selling. Yaitu dengan mengikuti yang sedang tren di anak muda bisa berbentuk pop culture seperti komik atau film,” tambah perempuan kelahiran 2001 tersebut.

Sementara dari lingkungan kerjanya, Marcella mengenal kultur kerja profesional dan bacaan luas tentang berbagai hal, dari sejarah, tradisi, budaya populer, fesyen, dan politik. Dia juga kerap berdiskusi dengan jurnalis dan editor Merahputih.com untuk memperdalam esainya dengan memperbanyak bahan pustakanya.

Lodewijk F. Paulus, Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, menyambut antusias gagasan-gagasan tentang anak muda dan parpol seperti yang dilontarkan Marcella dan peserta lainnya.

"Saya sangat kagum. Dan luar biasa, mereka menyampaikan gagasan melalui karya tulisnya. Sehingga Partai Golkar menampung gagasan-gagasan dari anak muda, sehingga tau apa yang harus diperbuat," tutur Lodewijk F. Paulus.

Acara penganugerahan pemenang diakhiri dengan penyerahan hadiah kepada masing-masing juara dan pengumuman bahwa lomba seperti ini akan digelar lagi pada masa mendatang. (far)

Baca Juga:

Universitas Brawijaya Dukung Pembentukan Ekosistem Pertanian untuk Anak Muda

#Politik #Inspirasi
Bagikan
Ditulis Oleh

Febrian Adi

part-time music enthusiast. full-time human.

Berita Terkait

Dunia
Anutin Charnvirakul Jadi PM Baru Thailand, Keluarga Thaksin Shinawatra Menyingkir ke Dubai
Politisi berusia 58 tahun itu memulai karir politiknya di Partai Thai Rak Thai yang didirikan eks perdana menteri Thaksin Shinawatra.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 06 September 2025
Anutin Charnvirakul Jadi PM Baru Thailand, Keluarga Thaksin Shinawatra Menyingkir ke Dubai
Indonesia
Panggung Politik Suryadharma Ali Ketum Partai Sampai 2 Kali Menteri
Berkat kecakapan politiknya, namanya kian melambung setelah menduduki posisi Ketua Umum PPP menggantikan Hamzah Haz pada 2007.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 31 Juli 2025
Panggung Politik Suryadharma Ali Ketum Partai Sampai 2 Kali Menteri
Berita
Mantan Menag dan Ketum PPP Suryadharma Ali Meninggal, PPP Perintahkan Kader Gelar Salat Gaib
Surya Dharma Ali dinyatakan meninggal dunia pada Kamis pagi setelah beberapa waktu sebelumnya menjalani perawatan di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 31 Juli 2025
Mantan Menag dan Ketum PPP Suryadharma Ali Meninggal, PPP Perintahkan Kader Gelar Salat Gaib
Indonesia
Kaesang Gagas Pemilihan Raya, PSI Jakarta: Menjawab Keresahan Anak Muda untuk Berpolitik
Pemilihan Raya disebut menjadikan PSI lebih demokratis lagi sebagai ‘Partai Terbuka’ ke depannya.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Kaesang Gagas Pemilihan Raya, PSI Jakarta: Menjawab Keresahan Anak Muda untuk Berpolitik
Indonesia
Jokowi Diisukan Jadi Ketum PSI, Pengamat: Partai Bakal Kehilangan Arah dan Jati Diri
Jokowi diisukan menggantikan posisi sang anak anak, Kaesang Pangarep, di kursi Ketum PSI.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 16 Juni 2025
Jokowi Diisukan Jadi Ketum PSI, Pengamat: Partai Bakal Kehilangan Arah dan Jati Diri
Indonesia
Motif Prabowo Terjun ke Politik, Tidak Bisa Tenang Sebelum Tercapai
Presiden Prabowo Subianto buka-bukaan terkait motif utama dirinya terjun ke dunia politik hingga menjadi Kepala Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
Motif Prabowo Terjun ke Politik, Tidak Bisa Tenang Sebelum Tercapai
Indonesia
Buka Puasa Bersama Prabowo di Istana, Jokowi Ungkap Sempat Bahas Politik
Jokowi dan Prabowo buka puasa bersama di Istana Negara. Jokowi menyebutkan, bahwa keduanya sempat membahas politik.
Soffi Amira - Kamis, 27 Maret 2025
Buka Puasa Bersama Prabowo di Istana, Jokowi Ungkap Sempat Bahas Politik
Indonesia
MKGR Siapkan Strategi Naikkan Kader Jadi 2 Kali Lipat Terpilih Jadi Anggota Dewan
MKGR Jakarta memiliki mimpi besar, bahwa jumlah kader yang menempati kursi di DPRD DKI pada Pileg 2029 bisa bertambah.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 26 Maret 2025
MKGR Siapkan Strategi Naikkan Kader Jadi 2 Kali Lipat Terpilih Jadi Anggota Dewan
Fun
Ruang Baru, Sumber Inspirasi Anak-anak SOS Children's Village untuk Raih Harapan
Harapan kecil untuk anak-anak SOS Children's Village.
Ikhsan Aryo Digdo - Sabtu, 22 Maret 2025
Ruang Baru, Sumber Inspirasi Anak-anak SOS Children's Village untuk Raih Harapan
Fun
Perempuan-perempuan Hebat Berkumpul di Jakarta, Rayakan Kepemimpinan Menginspirasi
Perempuan-perempuan hebat memberikan inspirasi nyata untuk dunia.
Ikhsan Aryo Digdo - Selasa, 18 Maret 2025
Perempuan-perempuan Hebat Berkumpul di Jakarta, Rayakan Kepemimpinan Menginspirasi
Bagikan