Relasi

Lockdown Tingkatkan Kejadian Kekerasan Rumah Tangga?

Leonard Leonard - Jumat, 21 Agustus 2020
Lockdown Tingkatkan Kejadian Kekerasan Rumah Tangga?

Ditemukan cedera yang lebih parah. (Foto: Unsplash/Gabriel Benois)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

PORSI pelecehan secara fisik jika dibandingkan dengan pelecehan secara verbal atau emosional, 80 persen lebih tinggi pada tahun 2020, jika dibandingkan digabungkan dalam tiga tahun terakhir.

Penelitian yang diterbitkan di jurnal Radiology mengungkapkan cidera yang diderita jauh lebih parah. The Los Angeles Times menuliskan ketika lockdown COVID-19 dicabut di Massachusetts, AS, dokter di rumah sakit di Boston menemukan ada hampir dua kali lebih banyak kasus kekerasan dalam rumah tangga.

Baca juga:

Berjalan Kaki Singkat di Pantai Meningkatkan Kesehatan Mental

1
Kasus kekerasan naik dua kali lipat. (Foto: Unsplash/Kat J)

Sayangnya menurut para peneliti di Brigham and Women's Hospital di Boston mencatat bahwa lebih sedikit orang yang melaporkan kekerasan dalam rumah tangga dibandingkan dengan tahun 2017 hingga 2019.

Mereka mengidentifikasi 62 orang dewasa yang mencari bantuan terhadap pelecehan fisik dan nonfisik oleh orang terdekat antara tanggal 11 Maret dan 3 Mei. Kurang dari 104 orang yang mencari bantuan pada tahun 2019, 106 orang pada tahun 2018, dan 146 orang pada tahun 2017.

Namun laman Insider mewartakan meski dalam tiga tahun terakhir rumah sakit mencatatkan 16 luka dalam karena kekerasan dalam rumah tangga, pada tahun 2020, mereka menemukan sebanyak 28 orang.

Dr. Bharti Khurana, ahli radiologi di Brigham and Women’s Hospital mengatakan temuan tersebut menunjukkan para korban tidak mencari pertolongan sampai keadaan menjadi lebih parah.

Baca juga:

Uang dapat Memberikan Kebahagiaan?

domestik
Sedikit yang melaporkan tindakan kekerasan. (Foto: Unsplash/Sydney Sims)

"Betapapun para dokter kewalahan menghadapi pandemi, mereka harus waspada terhadap bukti kekerasan dalam rumah tangga," kata Khurana.

Dr. Babina Gosangi, salah satu penulis studi tersebut mengatakan cidera karena kekerasan rumah tangga ini karena pukulan berulang, tendangan, dan pukulan ke area perut dan wajah.

Business Insider juga memberitakan kekerasan dalam rumah tangga mempengaruhi lebih dari 10 juta orang per tahun.

Menurut Organisasi Nasional perempuan, kaum hawa secara tidak proporsional lebih terpengaruh, terutama perempuan muda, perempuan berpenghasilan rendah, dan etnis minoritas. "Kami melihat 26 korban kekerasan fisik terburuk. Itu sangat kecil dibandingkan dengan apa yang terjadi," tutup Khurana. (lgi)

Baca juga:

Anti Galau Selama Pandemi, Yuk Ikuti Kelas Daring Negara Paling Bahagia di Dunia

#COVID-19 #Virus Corona #Kekerasan Rumah Tangga
Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Indonesia
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Dinkes DKI melakukan sejumlah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Bagikan