Legislator Ini Setop Makan Tahu Usai Video 'Indonesia’s TOXIC TOFU Timebomb: Poisoning Millions Daily' Viral di Media Sosial

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Legislator Ini Setop Makan Tahu Usai Video 'Indonesia’s TOXIC TOFU Timebomb: Poisoning Millions Daily' Viral di Media Sosial

Wakil Ketua Komisi XI, Charles Honoris (DPR RI)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Wakil Ketua Komisi XI, Charles Honoris menyoroti video dokumenter berjudul "Indonesia’s TOXIC TOFU Timebomb: Poisoning Millions Daily" karya kreator konten asal Australia, Andrew Fraser yang viral di media sosial.

Investigasi dalam dokumenter itu menemukan bahwa sejumlah produsen tahu di wilayah Sidoarjo dan sekitarnya menggunakan limbah plastik sebagai sumber energi dalam proses pembuatan tahu. Praktik ini menimbulkan kekhawatiran serius terkait keamanan pangan, keselamatan lingkungan, serta kesehatan pekerja di pabrik-pabrik tersebut.

Charles bahkan berkelakar bahwa dirinya mengurangi konsumsi tahu setelah menyaksikan video tersebut.

Baca juga:

Viral Video Produksi Tahu Pakai Sampah Plastik, BPOM Didesak Lakukan Investigasi

"Saya sudah menonton videonya, mengerikan sekali. Biasanya saya sangat suka makan tahu, tetapi setelah menonton video yang sama dengan Pak Surya, saya hampir tidak makan tahu selama dua minggu ini," ujar Charles dalam keterangannya, Kamis (15/5).

Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini mendorong BPOM untuk melakukan inspeksi langsung ke sentra-sentra produksi tahu, tidak hanya di Surabaya tetapi juga di kota-kota besar lainnya.

"Di Jakarta juga ada KOPTI. Jika melihat videonya, sekilas mirip dengan tempat produksi tahu di beberapa kota lain," katanya.

"Jadi, saya berharap BPOM dapat mendatangi tempat-tempat tersebut. Jika ada pelanggaran, mohon ditindak agar bahan pangan berbahaya ini tidak meluas di masyarakat. Jika perlu, produsen juga diberikan pembinaan agar dapat berproduksi dengan cara yang baik dan benar," sambung dia.

Baca juga:

BPOM Lakukan Uji Klinis, Vaksin ‘Bill Gates’ untuk Cegah TBC Berpotensi Timbulkan Efek Demam

Lebih lanjut, Charles berharap BPOM dapat mengunjungi lokasi produksi tahu yang diduga bermasalah dan menindak tegas jika ditemukan pelanggaran, sehingga produk pangan yang berbahaya tidak menyebar ke masyarakat. Ia juga menyarankan agar produsen yang melanggar diberikan pembinaan untuk memperbaiki proses produksi mereka.

Dalam dokumenter berdurasi sekitar 22 menit tersebut, Andrew Fraser memperlihatkan kondisi pabrik tahu di kawasan Sidoarjo, Jawa Timur, yang menggunakan sampah plastik sebagai bahan bakar utama tungku pembakaran. Video ini telah menarik perhatian dunia internasional dan menimbulkan keprihatinan dari berbagai pihak, termasuk akademisi dan lembaga kesehatan.

#Charles Honoris #Tahu #Penjual Tahu #Kampung Tahu #DPR RI
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pengumuman UMP 2026 Transparan Agar Tak Ada Dusta
Upah minimum pada akhirnya adalah instrumen untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja sekaligus menjaga stabilitas ekonomi
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 20 Desember 2025
DPR Desak Pengumuman UMP 2026 Transparan Agar Tak Ada Dusta
Indonesia
Negara Diminta 'Jemput Bola' Urus Sertifikat Korban Bencana Sumatera, Jangan Tunggu Rakyat Mengemis
Sinergi antarlembaga sangat dibutuhkan agar proses pemulihan sosial masyarakat tidak terhambat oleh prosedur birokrasi yang rumit
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 20 Desember 2025
Negara Diminta 'Jemput Bola' Urus Sertifikat Korban Bencana Sumatera, Jangan Tunggu Rakyat Mengemis
Indonesia
DPR Warning Kementerian HAM: Peta Jalan Penyelesaian Pelanggaran HAM Jangan Cuma Jadi Pajangan, Implementasi Harus Se-Progresif Dialognya
Ketegasan hukum harus berjalan beriringan dengan kejelasan mekanisme pemulihan bagi mereka yang terdampak
Angga Yudha Pratama - Jumat, 19 Desember 2025
DPR Warning Kementerian HAM: Peta Jalan Penyelesaian Pelanggaran HAM Jangan Cuma Jadi Pajangan, Implementasi Harus Se-Progresif Dialognya
Indonesia
Sindir Kinerja Kemenkes, Komisi IX DPR Sebut Pemulihan RS Pasca Banjir Sumatra Terlalu Santai
Ninik menuntut agar standar kelayakan lingkungan rumah sakit tetap terjaga meski dalam kondisi pascabencana
Angga Yudha Pratama - Jumat, 19 Desember 2025
Sindir Kinerja Kemenkes, Komisi IX DPR Sebut Pemulihan RS Pasca Banjir Sumatra Terlalu Santai
Indonesia
Desak Negara Hadir Selamatkan Pendidikan 700 Ribu Anak Papua
Lalu Hadrian menegaskan bahwa hambatan pendidikan di Papua memang nyata adanya
Angga Yudha Pratama - Kamis, 18 Desember 2025
Desak Negara Hadir Selamatkan Pendidikan 700 Ribu Anak Papua
Indonesia
DPR Minta Imigrasi Plototin WNA Jelang Nataru Biar Enggak Kecolongan Pelanggaran Administrasi Hingga Narkoba
Pengawasan ketat di gerbang negara menjadi kunci utama untuk menjaga kondusivitas
Angga Yudha Pratama - Kamis, 18 Desember 2025
DPR Minta Imigrasi Plototin WNA Jelang Nataru Biar Enggak Kecolongan Pelanggaran Administrasi Hingga Narkoba
Indonesia
Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bentukan Prabowo Diharap Jadi Juru Selamat Korban Banjir Sumatra
Legislator dari Fraksi PKB tersebut mendesak agar tim bentukan Presiden nantinya tidak terjebak dalam birokrasi yang lamban
Angga Yudha Pratama - Rabu, 17 Desember 2025
Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bentukan Prabowo Diharap Jadi Juru Selamat Korban Banjir Sumatra
Indonesia
Keadaan Korban Bencana Sumatra Makin Mengkhawatirkan, Komisi V DPR: Pemerintah tak Perlu Malu dan Alergi Terima Bantuan Asing
Ketua Komisi V DPR RI Lasarus meminta pemerintah tak menolak bantuan asing untuk wilayah terdampak bencana.
Dwi Astarini - Rabu, 17 Desember 2025
Keadaan Korban Bencana Sumatra Makin Mengkhawatirkan, Komisi V DPR: Pemerintah tak Perlu Malu dan Alergi Terima Bantuan Asing
Indonesia
Komisi V DPR Dukung Pembentukan Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Sumatra
Dengan adanya Satgas, proses rehabilitasi dan rekonstruksi diharapkan dapat berjalan lebih cepat, terkoordinasi, dan tepat sasaran.
Dwi Astarini - Selasa, 16 Desember 2025
Komisi V DPR Dukung Pembentukan Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Sumatra
Indonesia
Kasus Kakek Dipenjara karena Curi 5 Burung Cendet, DPR: Hukum Harus Berkeadilan
Kakek Masir (71) kini menjalani proses hukum karena mencuri lima ekor burung cendet di kawasan Taman Nasional Baluran.
Soffi Amira - Senin, 15 Desember 2025
Kasus Kakek Dipenjara karena Curi 5 Burung Cendet, DPR: Hukum Harus Berkeadilan
Bagikan