Lebih Bahaya Mana Vape atau Rokok Konvesional? Ini Kata Ahli


Vape dan rokok konvesional sama sama memiliki zat berbahaya. (Unsplash/Stephen)
TAHUN 2023 sudah berjalan hampir satu bulan penuh, namun selalu saja terdengar perdebatan dari keluarga, kerabat atau teman nongkrong tentang “Mana yang lebih berbahaya, rokok elektronik atau rokok konvensional?”.
Dilansir dari Antara, Ketua Umum Pehimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Agus Dwi Susanto, SpP(K) menegaskan bahwa rokok elektronik (vape) dan rokok konvesional sama berbahaya untuk kesehatan manusia.
Baca juga:
Vape atau Rokok, Mana yang Lebih Aman?

“Vape atau rokok elektronik itu ada tiga persamaan dengan rokok konvensional, sehingga keduanya sama berbahaya,” jelas Agus.
Ia juga menambahkan, persamaan antara vape dengan rokok konvesional adalah kandungan nikotin yang bisa menyebabkan adiksi atau ketergantungan. Kemudian, keduanya juga dianggap mengandung zat karsinogen, yaitu sejenis senyawa yang dapat menyebabkan penyakit kanker.
“Pada rokok konvesional, karsinogennya ada di dalam tar. Sedangkan vape ada pada cairannya yang mengandung logam berat,” tambahnya.
Kemudian kesamaan antara vape dan rokok konvensional, yaitu sama-sama mengandung bahan yang bersifat iritatif. Sehingga merangsang terjadinya inflamasi atau peradangan.
Bahan-bahan yang digunakan dalam vape juga dapat menyebabkan terjadinya berbagai penyakit. Terutama pada saluran napas seperti penyakit paru, asma, dan berbagai risiko inflamasi sistemik pada jantung dan pembuluh darah.
Baca juga:

Lebih lanjut, Agus menuturkan perokok vape berisiko mengalami penyakit seperti asma, bronkitis hingga peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi (Pneumonia).
Sementara itu, terkait polusi udara yang disebabkan oleh uap vape. Ketua Kajian Penanggulangan Penyakit Menular Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) itu menilai dampaknya paling besar ada di dalam ruangan.
“Polusi udara akibat rokok itu kecil dibandingkan kendaraan. Tetapi di area tertutup yang banyak menggunakan vape maka indoor air pollution-nya akan tinggi,” katanya.
Potensi bahaya dan dampak buruk bagi kesehatan dari polusi udara akibat vape juga berisiko bagi manusia yang berada di sekitar perokok elektronik atau vape. Namun Agus menegaskan belum pernah menemukan kasus perokok vape mengalami penyakit yang disebut ‘Paru-paru Popcorn’, yaitu nama lain untuk penyakit bronchiolitis obliterans (BO). Satu kondisi langka yang diakibatkan oleh kerusakan saluran udara kecil di paru-paru. (far)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
