Lantik Sushila Karki Jadi PM Sementara, Presiden Nepal Setuju Bubarkan Parlemen

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Sabtu, 13 September 2025
Lantik Sushila Karki Jadi PM Sementara, Presiden Nepal Setuju Bubarkan Parlemen

Demonstrasi ricuh di Nepal tewaskan puluhan orang.(foto: Instagram @thecurrent_india)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Eks Ketua Mahkamah Agung Nepal Sushila Karki, resmi menjabat sebagai Perdana Menteri sementara (ad interim) untuk menggantikan PM Sharma Oli yang mundur usai unjuk rasa besar yang menelan puluhan korban jiwa.

Begitu membaca sumpah jabatan di hadapan Presiden Ramchandra Paudel, PM Karki langsung mengajukan pembubaran parlemen supaya pemilihan umum dapat segera dilaksanakan. Dilaporkan, Presiden Paudel pun telah menyetujui usulannya yang diajukan Karki.

“Presiden membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat," demikian pernyataan resmi dari Sekretariat Presiden Nepal, dikutip Antara, dari Anadolu, Sabtu (13/9).

Baca juga:

Presiden Nepal Cari Cara Lantik Eks Ketua MA Jadi PM Sementara Tanpa Bubarkan Parlemen

Diberitakan sebelumnya, penunjukan Karki menjadi PM sementara dilakukan setelah negosiasi intensif selama dua hari antara Paudel, panglima militer Ashok Raj Sigdel, dan para pemimpin demonstrasi.

Namun, laporan media menyebut Karki sempat menolak menerima jabatan PM sementara jika parlemen yang beranggota 275 kursi itu tidak dibubarkan.

Senin (8/9) awal pekan ini, PM Nepal KP Sharma Oli resmi mengundurkan diri dari jabatannya sehari setelah demonstrasi besar-besaran berujung bentrokan berdarah yang menewaskan sedikitnya 19 orang.

Baca juga:

Heboh Istilah 'Nepo Kids' yang Jadi Penyebab Demo di Nepal, Apa Makna Sebenarnya?

"Saya telah mengundurkan diri dari jabatan perdana menteri terhitung mulai hari ini," kata Oli, dalam surat pernyataan pengunduran dirinya kepada Presiden Nepal, dikutip Antara, Selasa (9/9).

Aksi protes besar-besaran rakyat Nepal itu dipicu larangan pemerintah terhadap media sosial dan tuntutan pemberantasan korupsi.

Dalam surat pengunduran itu, Oli menyatakan keputusan mundur dari jabatan PM diambil untuk menjaga stabilitas negara. “Demi mengambil langkah lebih lanjut menuju solusi politik dan penyelesaian masalah,” tandasnya. (*)

#Nepal #Demonstrasi #Asia
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Dunia
Beda Sehari, Korban Tewas Kebakaran Hong Kong Melonjak 3 Kali Lipat Tembus 128 Jiwa
Korban tewas kebakaran besar komplek apartemen Wang Fung Court, distrik Tai Po, Hong Kong, melonjak tiga kali lipat dari angka kemarin sebanyak 44 jiwa.
Wisnu Cipto - Jumat, 28 November 2025
Beda Sehari, Korban Tewas Kebakaran Hong Kong Melonjak 3 Kali Lipat Tembus 128 Jiwa
Dunia
Kebakaran Hebat Apartemen Hong Kong, Manajer & Insinyur Bangunan Dijerat Pasal Pembunuhan
Kepolisian Hong Kong menahan tiga orang sebagai tersangka dalam kasus kebakaran besar melanda kompleks hunian delapan bangunan apartemen di distrik Tai Po
Wisnu Cipto - Kamis, 27 November 2025
Kebakaran Hebat Apartemen Hong Kong, Manajer & Insinyur Bangunan Dijerat Pasal Pembunuhan
Dunia
Korban Tewas Kebakaran Apartemen Hong Kong Tembus 44 Jiwa, Ratusan Orang Masih Hilang
Untuk pertama kalinya dalam 17 tahun, Hong Kong mengeluarkan alarm kebakaran level-5, skala tingkat tertinggi.
Wisnu Cipto - Kamis, 27 November 2025
Korban Tewas Kebakaran Apartemen Hong Kong Tembus 44 Jiwa, Ratusan Orang Masih Hilang
Indonesia
Simulasi Baru Polri Dinilai Jadi Langkah Positif Transformasi Penanganan Unjuk Rasa
Koalisi Masyarakat Sipil menilai simulasi baru Polri dalam penanganan unjuk rasa yang berbasis pelayanan sebagai langkah positif menuju reformasi kepolisian yang lebih humanis dan sesuai prinsip HAM.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 27 November 2025
Simulasi Baru Polri Dinilai Jadi Langkah Positif Transformasi Penanganan Unjuk Rasa
Indonesia
Aksi Buruh Siap Geruduk Istana dan DPR, Kenaikan Upah Rp 90 Ribu Dinilai Terlalu Rendah
KSPI dan Partai Buruh memprotes kenaikan upah minimum 2026 yang disebut hanya naik rata-rata Rp 90 ribu per bulan. Aksi digelar di Jakarta hingga daerah lain.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 24 November 2025
Aksi Buruh Siap Geruduk Istana dan DPR, Kenaikan Upah Rp 90 Ribu Dinilai Terlalu Rendah
Indonesia
Aksi Buruh di DPR Dilarang Bakar Ban, Warga Diimbau Menghindar Cari Jalur Alternatif
Aksi hari ini di depan Gedung DPR digelar kelompok buruh Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI).
Wisnu Cipto - Kamis, 06 November 2025
Aksi Buruh di DPR Dilarang Bakar Ban, Warga Diimbau Menghindar Cari Jalur Alternatif
Indonesia
Desak Polisi Usut Tuntas Temuan 2 Kerangka Manusia di Kwitang secara Profesional, DPR: Jangan Sampai Menimbulkan Banyak Spekulasi
Penemuan 2 kerangka manusia diduga berkaitan dengan peristiwa kebakaran gedung saat demonstrasi besar pada akhir Agustus 2025 lalu.
Frengky Aruan - Senin, 03 November 2025
Desak Polisi Usut Tuntas Temuan 2 Kerangka Manusia di Kwitang secara Profesional, DPR: Jangan Sampai Menimbulkan Banyak Spekulasi
Indonesia
Ribuan Guru Honorer Madrasah Swasta Demo di Monas, Tuntut Kesetaraan Pengangkatan PPPK
Ribuan guru madrasah swasta berunjuk rasa di Monas menuntut kesetaraan dalam pengangkatan PPPK. Mereka meminta pemerintah tidak lagi mendiskriminasi guru swasta.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 30 Oktober 2025
Ribuan Guru Honorer Madrasah Swasta Demo di Monas, Tuntut Kesetaraan Pengangkatan PPPK
Indonesia
TransJakarta Arah Monas Dialihkan Imbas Demo Guru Madrasah, Halte Balai Kota & Gambir Tutup
Aksi unjuk rasa melibatkan ribuan guru madrasah yang menuntut kejelasan dan keadilan dalam pengangkatan PPPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
TransJakarta Arah Monas Dialihkan Imbas Demo Guru Madrasah, Halte Balai Kota & Gambir Tutup
Indonesia
Polisi Kerahkan 1.597 Anggota tak Bersenjata untuk Jaga Ketat Demo Buruh di Kawasan Istana Negara
Mereka menuntut adanya kesehjateraan dan perhatian pemerintah terhadap guru.
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
Polisi Kerahkan 1.597 Anggota tak Bersenjata untuk Jaga Ketat Demo Buruh di Kawasan Istana Negara
Bagikan