Lansia di Gunungkidul Dominasi Kasus Bunuh Diri

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Sabtu, 12 September 2020
Lansia di Gunungkidul Dominasi Kasus Bunuh Diri

Jangan takut untuk mencari bantuan dan jangan menyerah. (Foto: Unsplash/dmey503)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Tren jumlah kasus bunuh diri di Kabupaten Gunungkidul masih menduduki urutan tertinggi di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Setiap tahun ada puluhan warga Gunung Kidul yang bunuh diri. Sebagian besar dilakuk lansia yang berusia di atas 60 tahun.

Yayasan Pemerhati Kesehatan Jiwa yang berbasis di Gunungkidul, Imaji (Inti Mata Jiwa), mencatat, sejak awal 2020 hingga sekarang tercatat ada 22 kejadian bunuh diri.

"19 diantaranya gantung diri dan 3 lainnya minum cairan beracun). Sedangkan tahun 2019 tercatat 33 kejadian," kata Ketua Imaji, Jaka Yanu Idiasta.

Baca Juga:

Bukan Tindakan Egois, Bunuh Diri Bukanlah Sebuah Pilihan

Dari kasus tersebut, sebanyak 39 persen pelaku berusia di atas 60 tahun. Disusul usia 18-45 tahun yang mencapai 34 persen. Kemudian usia 46-60 tahun sebanyak 20 persen, dan terakhir di bawah 18 tahun ada 7 persen.

Faktor penyebab bunuh diri di Gunung Kidul hetrogen dan cukup kompleks. Namun sebagian besar dikelompokkan akibat depresi yang mencapai 43 persen. Faktor kedua adalah sakit fisik menahun sebanyak 26 persen, gangguan jiwa berat sebesar 6 persen dan faktor himpitan ekonomi sebanyak 4 persen. Sementara dari sisi gender, 57 persen adalah laki-laki dan 43 persen adalah perempuan.

"Setiap nyawa yang hilang akibat bunuh diri berimbas pada pasangan hidup, anak, orang tua, teman, atau kolega seseorang. Setiap 1 kasus bunuh diri, ada sekitar 135 orang yang terdampak dan menderita kesedihan yang mendalam," katanya.

Ia menilai upaya penurunan kasus bunuh diri harus dilakukan semua pihak termasuk masyarakat dan lingkungan tingkat terkecil. Pemerintah perlu lebih menggalakkan upaya pendekatan personal berbasis budaya pada masyarakat untuk mensosialisasikan ajakan stop bunuh diri.

Ilustrasi Depresi. (Foto: Unsplash/kaimantha)
Ilustrasi Depresi. (Foto: Unsplash/kaimantha)

Selain itu, perlu ada pendampingan pada keluarga calon pelaku bunuh diri agar bisa mengakses layanan kesehatan yang tepat dan tidak mendapatkan stigma negatif.

Psikiater di RSUD Wonosari dan RS PKU Muhammadiyah Wonosari, Ida Rochmawati menambahkan, sebenarnya Gunungkidul sudah selangkah lebih maju dibanding dengan daerah lain karena telah memiliki Peraturan Bupati (Perbup) Pencegahan Bunuh Diri.
Bahkan, kata ia, Gunungkidul, satu-satunya daerah yang memiliki Perbup pencegahan bunuh diri dan juga sudah memiliki Satgas pencegahan bunuh diri.

Sayangnya upaya bunuh diri masih banyak dikaitkan dengan mitos dan kepercayaan salah satunya "pulung gantung".

Mitos ini, tegas ia, menceritakan apabila seseorang melihat sebuah bola api berekor yang melintas dilangit, maka ia bersiap bunuh diri.

"Mitos ini banyak dijadikan dalih keluarga sebagai alasan kuat pelaku melakukan bunuh diri," ujarnya. (Theresia Ika/ Yogyakarta).

Baca Juga:

10 September: Hari Anti Bunuh Diri Sedunia


*Depresi jangan dianggap enteng. Jika Anda pernah memikirkan atau merasakan tendensi bunuh diri, mengalami krisis emosional, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.

#Bunuh Diri #Depresi #Kesehatan Mental
Bagikan

Berita Terkait

Olahraga
Raphael Varane Ngaku Alami Depresi saat Masih di Real Madrid, Paling Parah setelah Piala Dunia 2018!
Raphael Varane mengaku dirinya mengalami depresi saat masih membela Real Madrid. Ia menceritakan itu saat wawancara bersama Le Monde.
Soffi Amira - Rabu, 03 Desember 2025
Raphael Varane Ngaku Alami Depresi saat Masih di Real Madrid, Paling Parah setelah Piala Dunia 2018!
Indonesia
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Kemenkes membuka layanan healing 119.id bagi warga yang mengalami stres, depresi atau memiliki keinginan bunuh diri.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Indonesia
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Tercatat, ada sekitar 20 juta rakyat Indonesia didiagnosis mengalami gangguan kesehatan mental dari data pemeriksaan kesehatan jiwa gratis yang dilakukan.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Dunia
Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Sepuluh terdakwa menyebarkan apa yang oleh jaksa digambarkan sebagai ‘komentar jahat’ mengenai gender dan seksualitas Brigitte.
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
  Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Fun
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Merawat diri tidak lagi sekadar urusan penampilan fisik, tetapi juga menjadi sarana penting untuk menjaga kesehatan mental dan keseimbangan emosional.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Bagikan