Laksamana Yudo Margono Jadi Panglima, Poros Maritim Dunia di Depan Mata

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Selasa, 28 September 2021
Laksamana Yudo Margono Jadi Panglima, Poros Maritim Dunia di Depan Mata

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono. Foto: Dispen AL

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Sejumlah Perwira Tinggi (Pati) dikabarkan akan bersaing menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang masuki masa pensiun.

Dua nama paling santer akan menggantikan Hadi adalah Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Yudo Margono.

Sosok Yudo dikabarkan memiliki kans besar karena sesuai 'perputaran' di tubuh TNI di era pemerintahan Jokowi, KSAL-lah yang mendapat kesempatan menjadi Panglima.

Pengamat militer Muradi menilai Yudo Margono tepat menjadi Panglima. Setidaknya karena tiga alasan. Pertama, visi politik pertahanan Indonesia ialah poros maritim dunia.

"Kebayang enggak poros maritim dunia tapi panglimanya enggak pernah dijabat angkatan laut. Buat saya agak jadi jargonis ketimbang sesuatu yang benar," ujar Muradi, Selasa (28/9).

Baca Juga

Ini Harapan Panglima di HUT ke-76 TNI AL

Kedua, adalah alasan regenerasi. Muradi mengatakan, jika KSAD Andika Perkasa yang menjadi panglima, maka hanya menjabat sekitar satu tahun. Beda dengan pria berusia 56 tahun ini yang bisa menjabat dua tahun.

"Berdasarkan pada regenerasi, kalau dari '86 ke '87 katakanlah saya nyebut Andika lah ya'86, Andika kalau nanti November dilantik paling dapat cuma 11 sampai 13 bulan," jelas Muradi.

Beda jika Panglima TNI dari matra laut. "Pak Kasal sekarang bisa sampai 2023 (menjabat panglima), masih dua tahun lah," ucapnya.

Ketiga, adalah berdasarkan asas keadilan. Artinya dalam karir seseorang di tentara jabatan tertingginya adalah panglima TNI. Sehingga, jika KSAL Yudo Margono sudah tepat secara rekam jejak untuk menjadi panglima maka baiknya dipilih.

"Kalau yang lain-lain tergantung persepsi presiden terkait dengan dinamika politik keamanan pertahanan ke depan," katanya.

Baca Juga

Belum Laporkan Harta Kekayaan, Kasad Sempat Konsultasi dengan KPK

Muradi mencontohkan masa krusial pemerintahan Jokowi ada di ancaman laut China Selatan. Idealnya, bila dipimpin oleh panglima dari angkatan laut ancamannya bisa terbaca.

"Kebayang kalau misalnya persepsi ancaman laut tapi panglimanya angkatan darat, kan enggak sama, bidangnya memang lebih ke sana (angkatan laut)," tutup Muradi.

Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengatakan, apabila dilihat dari sisi keefektifan jalannya sebuah organisasi, dirinya merasa Presiden Joko Widodo akan memilih Yudo untuk duduk menjadi Panglima TNI.

"Sementara Yudo Margono memiliki masa aktif 2,5 tahun. Dari sisi organisasi, masa yang singkat jelas akan mengurangi efektivitas kepemimpinan dan pengelolaan organisasi," kata Khairul kepada wartawan.

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono beserta jajaran saat menghadiri rapat kerja dan rapat dengar pendapat RUU Landas Kontinen di Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta, pada hari Kamis (2/9/2021). ANTARA/HO-TNI AL
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono beserta jajaran saat menghadiri rapat kerja dan rapat dengar pendapat RUU Landas Kontinen di Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta, pada hari Kamis (2/9/2021). ANTARA/HO-TNI AL

Dia menyebut, peluang Yudo cenderung terus menguat seiring waktu. Tak ada masalah baginya dan bagi organisasi TNI, jika pergantian dilakukan dalam waktu dekat ataupun menjelang masa pensiun Hadi.

"Jadi, mempertimbangkan pergiliran matra atau tidak, peluang Yudo Margono tampaknya makin besar," ujarnya.

Ia menilai bila Presiden Jokowi memilih Yudo, maka itu akan mematahkan opini publik yang berkembang di masyarakat. Misalnya seperti Jokowi itu tak bisa bergerak bebas dalam memilih pembantunya.

Laksamana Yudo Margono sendiri lahir di Madiun, Jawa Timur pada tanggal 26 November 1965. Yudo merupakan alumnus Akademi Angkatan Laut angkatan ke-XXXIII, tahun 1988.

Selepas lulus, ia resmi berkiprah di dunia militer dan menjadi Asisten perwira divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI YNS 332. Lalu ia juga dipercaya untuk menjadi Kadep Ops KRI Ki Hajar Dewantara 364 dan Palaksa KRI Fatahillah 361.

Yudo dipercaya menjadi komandan kapal, yakni KRI Pandrong 801 atau kapal patroli, KRI Sutanto 877 kapal jenis perang, hingga KRI Ahmad Yani 351.

Kemudian, pada 2004 ia menjadi Komandan Lanal Tual. Kariernya terus meningkat, seperti pada 2008 menjadi Komandan Lanal Sorong, Komandan Lantamal I Belawan pada 2015, hingga jadi Kepala Staf Koarmabar pada 2016.

Baca Juga

Laksamana Yudo Margono Diprediksi Jadi Panglima TNI

Tak berhenti sampai di situ, nama Yudo terus merangkak naik dengan dipercayainya sebagai Pangkolinlamil pada 2017–2018, Pangarmabar pada 2018, dan Pangarmada I pada 2018–2019. Setelah itu, ia dipercaya menjadi Pangkogabwilhan I pada 2019.

Posisi tersebut semakin melambungkan namanya karena keberhasilannya mengemban tanggungjawabnya.

Mulai dari pengusiran kapal asing di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di Kepulauan Riau, pemulangan WNI dari Wuhan, Tiongkok, hingga memimpin operasi penanganan pasien virus corona di Rumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta. (Knu)

#TNI AL #Panglima TNI
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Panglima TNI Mutasi 57 Perwira Tinggi, Perkuat Struktur Komando di Tiga Matra
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melakukan mutasi 57 perwira tinggi TNI dari matra AD, AL, dan AU. Rotasi ini bertujuan memperkuat struktur komando dan profesionalisme prajurit.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 06 November 2025
Panglima TNI Mutasi 57 Perwira Tinggi, Perkuat Struktur Komando di Tiga Matra
Indonesia
Pemerintah Bakal Produksi 30 Unit Kapal Selam Nirawak, Jaga Choke Point Perairan Indonesia
Kapal selam otonom ini secara fisik berukuran mini tanpa awak manusia, digerakkan motor penggerak listrik dengan sistem navigasi sementara ini memakai sinyal internet.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 30 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Produksi 30 Unit Kapal Selam Nirawak, Jaga Choke Point Perairan Indonesia
Indonesia
Indonesia Belum Tertarik Beli Rudal BrahMos India
rudal BrahMos telah digunakan untuk operasi berbagai, baik ground-to-ground, ground-to-sea, ataupun air-to-ground.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 28 Oktober 2025
Indonesia Belum Tertarik Beli Rudal BrahMos India
Indonesia
Unhan Bawa 165 Mahasiswa Lihat Langsung Skuadron Anti Kapal Selam dan Pesawat Logistik Cepat Demi Kuasai Dinamika Peperangan Modern
Tema utama Study Visit ini adalah 'Strategi Pembangunan Kekuatan Penerbangan TNI Angkatan Laut dalam Melaksanakan Tugas Mengamankan dan Menegakkan Kedaulatan dalam Perspektif Peperangan Asimetris."
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 25 Oktober 2025
Unhan Bawa 165 Mahasiswa Lihat Langsung Skuadron Anti Kapal Selam dan Pesawat Logistik Cepat Demi Kuasai Dinamika Peperangan Modern
Indonesia
Mahasiswa Magister Pertahanan Unhan RI Rasakan Sensasi Langka Terbang Bareng Pesawat Patroli Maritim CN-235
Mahasiswa juga mendapatkan tour facility di Pangkalan Udara AL Juanda
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 25 Oktober 2025
Mahasiswa Magister Pertahanan Unhan RI Rasakan Sensasi Langka Terbang Bareng Pesawat Patroli Maritim CN-235
Indonesia
Penculikan Berkedok Jual Beli Mobil di Pondok Aren, POM TNI-AL Proses Hukum Pecatan Tentara yang diduga Terlibat
Praka MRA yang diduga terlibat sudah dipecat pada 12 Juli 2024.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Penculikan Berkedok Jual Beli Mobil di Pondok Aren, POM TNI-AL Proses Hukum Pecatan Tentara yang diduga Terlibat
Indonesia
Kasasi MA Gugurkan Vonis Seumur Hidup 2 Eks TNI AL Pembunuh Bos Rental
Dalam putusan kasasi, keduanya dijatuhi hukuman pidana penjara selama 15 tahun dan dipecat dari dinas militer.
Wisnu Cipto - Selasa, 21 Oktober 2025
Kasasi MA Gugurkan Vonis Seumur Hidup 2 Eks TNI AL Pembunuh Bos Rental
Indonesia
Ratusan Pewira Tinggi dan Menengah Dimutasi Panglima TNI, Ada Sesmilpres Kemensetneg dan Kadispenad
Pejabat TNI AD lain setingkat Mayjen dan Brigjen juga ada mendapatkan jabatan baru dan ada pula yang ditempatkan sebagai Pati Mabes AD karena dalam rangka pensiun.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 14 Oktober 2025
Ratusan Pewira Tinggi dan Menengah Dimutasi Panglima TNI, Ada Sesmilpres Kemensetneg dan Kadispenad
Indonesia
DPR Ingatkan Pentingnya AI dan Cyber Defense untuk Fungsi Pertahanan Modern di Tubuh TNI
Nurul mengusulkan agar pemerintah melengkapi peralatan siber yang memadai
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 11 Oktober 2025
DPR Ingatkan Pentingnya AI dan Cyber Defense untuk Fungsi Pertahanan Modern di Tubuh TNI
Indonesia
Komisi I DPR Siap Kawal OMSP TNI di UU Baru, Tolak Dwifungsi dan Fokus Tugas Siber
Nantinya, UU yang baru ini menambahkan dua tugas baru
Angga Yudha Pratama - Kamis, 09 Oktober 2025
Komisi I DPR Siap Kawal OMSP TNI di UU Baru, Tolak Dwifungsi dan Fokus Tugas Siber
Bagikan