Kurangi Garam 1 Sdt Sama Efektifnya dengan Obat Hipertensi


Responden mengurangi asupan garam sekitar satu sendok teh sehari dibandingkan pola makan biasanya. (freepik/KamranAydinov)
MENGURANGI asupan garam sebanyak satu sendok teh setiap hari memberikan manfaat penurunan tekanan darah yang sama seperti obat hipertensi. Demikian menurut pemaparan dari hasil studi baru yang diterbitkan di JAMA Network.
"Dalam penelitian tersebut, peserta usia paruh baya hingga lanjut usia mengurangi asupan garam sekitar satu sendok teh sehari dibandingkan dengan pola makan biasanya," ujar Profesor Deepak Gupta, MD di Medicine at Vanderbilt University Medical Center yang merupakan peneliti utama dalam studi tersebut dalam rilis beritanya.
Baca Juga:

"Hasilnya adalah penurunan tekanan darah sistolik sekitar enam milimeter merkuri (mm Hg), yang sebanding dengan efek yang dihasilkan oleh obat lini pertama yang umum digunakan untuk tekanan darah tinggi," tambanya seperti diberitakan WebMD (13/11).
Penelitian ini melibatkan 213 orang berusia 50-75 tahun yang tekanan darahnya diukur saat mereka menjalani pola makan biasa dan pola makan tinggi serta rendah sodium.
Sekitar seperempat dari mereka memiliki tekanan darah normal dan 25 persen lainnya memiliki tekanan darah tinggi yang tidak diobati. Sekitar 20 persen memiliki tekanan darah terkendali dan 31 persen tidak.
Selama seminggu mengonsumsi makanan tinggi garam, para peserta mengonsumsi makanan normal mereka ditambah dua bungkus kaldu, yang menambahkan sekitar 2.200 miligram sodium.
Baca Juga:

Selama minggu rendah garam, mereka menyantap makanan dan camilan yang disiapkan untuk mereka, dengan instruksi untuk tidak makan apa pun tambahan. Tujuan dari minggu rendah garam adalah memberi setiap orang hanya 500 miligram garam setiap hari.
Pola makan rendah natrium menghasilkan rata-rata penurunan tekanan darah sistolik sebesar 8 mm HG, yang merupakan angka pertama dalam pembacaan tekanan darah, dibandingkan dengan pola makan tinggi natrium. Pola makan rendah garam menghasilkan penurunan HG sebesar 6 mm dibandingkan dengan pola makan biasa.
“Kami menemukan bahwa 70-75 persen dari semua orang, terlepas dari apakah mereka sudah menjalani pengobatan tekanan darah atau tidak. Kemungkinan besar akan mengalami penurunan tekanan darah jika mereka menurunkan natrium dalam makanannya,” salah satu peneliti utama Profesor Norrina Allen, PhD dari Preventive Medicine at Northwestern University Feinberg School of Medicine, mengatakan dalam rilis beritanya.
Tekanan darah tinggi merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian di dunia. American Heart Association merekomendasikan total asupan natrium harian seseorang harus kurang dari 1.500 mg. (aru)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
