Beras Merah, Pahlawan bagi Diabetesi


Beras merah baik untuk diabetesi.(foto: pexels/roman-odintsov-4552046
BERAS merah bisa saja bukan karbohidrat nan umum ditemui. Orang Indonesia umumnya mengonsumsi beras putih. Tak sedikit yang beranggapan beras merah tidak menarik karena warnanya. Namun, di balik warnanya yang tidak biasa, manfaat pada beras ini sangat bagus untuk kesehatan tubuh khususnya untuk pengidap diabetes mellitus.
Spesialis gizi klinik Dr Marini Siregar, SpGK mengatakan beras merah punya kandungan serat tinggi. "Itu membuat kita tidak mudah lapar. Beras merah kaya akan serat tidak larut. Selain itu, bahan makanan ini juga mengandung seng dan chromium yang berfungsi menguatkan kerja insulin," jelasnya pada acara media briefing Isomaltulosa Cegah Terjadinya Peningkatan dan Penurunan Drastis Kadar Gula Diabetesi di Paloma Resto, Hotel Des Indes Menteng, Jakarta, Selasa (25/7).
BACA JUGA:
Meskipun beras merah dapat mengurangi diabetes, pola asupan gizi juga perlu dijaga. Makanan yang harus dibatasi untuk pasien diabetes semisal gula, madu, sirup, kue, kukis, dodol, dan kue-kue manis lainnya. Perlu diingat, makanan jenis itu bukan dilarang, melainkan dibatasi konsumsinya.

Marini menambahkan pentingnya protein untuk menjaga asupan gizi yang baik. Sumber protein yang dianjurkan yakni ikan, ayam, daging merah tanpa lemak, tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
Lemak juga menjadi salah satu sumber gizi yang penting untuk penyandang diabetes, tapi jangan terlalu banyak karena akan berdampak pada penambahan berat badan. "Makanan berlemak sebaiknya jangan digoreng, karena akan menjadi lemak jahat," tambahnya.
BACA JUGA:
Jadi jika mau mengurangi atau mencegah diabetes, kamu bisa mengonsumsi beras merah untuk mengurangi kadar gula. Namun, konsumsi beras merah tak akan banyak membantu jika kamu masih suka makan gorengan.
Menjaga pola asupan merupakan salah satu hal utama yang perlu dilakukan penderita diabetes. Peningkatan atau penurunan kadar gula darah secara drastis bisa saja mengancam jiwa jika tidak ditangani segera. Oleh sebab itu, sangat penting untuk meningkatkan kepekaan masyarakat terkait dengan penyakit silent killer ini.

Diabetes mellitus merupakan sekelompok penyakit yang memengaruhi cara kerja kadar gula atau glukosa dalam darah. Gejala diabetes mellitus meliputi:
-sering merasa haus
-sering buang air kecil
-penurunan berat badan signifikan secara tidak terencana
-adanya kandungan keton dalam urin
-merasa lemas dan lelah
-mengalami perubahan perasaan dan merasa tersinggung
-pandangan mata kabur
-waktu penyembuhan luka yang lama
-mengalami banyak infeksi, seperti gusi, kulit dan organ reproduksi.(aqb)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
