Terlalu Gemuk, Kucing Rentan Mengalami Masalah Kesehatan


Kucing terlalu gemuk berisiko mengalami masalah kesehatan (Foto: pixabay/amfxz)
KUCING yang sudah dikebiri atau menjalani sterilisasi hingga tidak dapat berkembang biak, umumnya akan memusatkan fokus untuk makan yang mengakibatkan kegemukan.
Secara fisik, mereka mungkin terlihat lucu dan imut, tapi ada risiko kesehatan yang bisa terjadi di balik kegemukam itu. Seperti halnya pada manusia.
Baca Juga:
Ketahui Gejala Rabies pada Kucing
"Kucing gemuk dianggap lucu, padahal gemuk bisa menimbulkan banyak masalah kesehatan seperti diabetes," ujar dokter hewan Novi Wulandari di Indonesia International Pet Expo (IIPE), dikutip ANTARA.

Dokter hewan yang juga SEA Regulatory Affairs Lead Royal Canin tersebut mengatakan kucing yang terlalu gemuk sudah terkena diabetes, apabila dibiarkan, akan mengalami masalah kesehatan seperti pankreas yang rusak. Ketika masalah tersebut terjadi, tubuh kucing yang gemuk dapat berubah menjadi kurus dan harus menjalani terapi insulin agar kondisinya bisa membaik.
Untuk langkah pencegahan yaitu mengatur pola makan agar kucing berada dalam berat badan ideal, dengan begitu risiko terkena penyakit diabetes bisa menurun.
"Kalau sudah kurus, diabetesnya sembuh," ujar Dokter Novi.
Karena itu, Dokter Novi menyarankan untuk rutin memeriksakan kesehatan kucing ke dokter hewan, agar risiko-risiko kesehatan bisa dihindari.
Baca juga:

Bila kucing kamu dianggap terlalu gemuk, maka berkonsultasilah pada dokter hewan, agar dapat menurunkan berat badannya secara aman. Tapi, prosesnya harus bertahap, agar berat badan anabul tidak turun drastis.
Untuk panduan porsi yang ideal, para pemilik kucing bisa melihat keterangan yang tertera pada setiap label makanan kucing. Umumnya, ada informasi tentang berapa porsi per hari yang disarankan untuk kucing dengan berat badan tertentu.
KAmu bisa membagi porsi tersebut menjadi beberapa bagian, tergantung dari frekuensi memberi makan kucing. Namun, kamu tidak perlu khawatir bila kucing kamu makan sedikit-sedikit tapi frekuensinya sering, karena hal itu bisa tetap normal. "Kucing makannya seperti ngemil, bisa makan 12 kali sehari," tutup Novi. (Ryn)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Kucing Uya Kuya Terlantar Pasca-Penjarahan. Kini Dirawat Puskeswan Ragunan Masih Diinfus

Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia

DKI Jakarta Targetkan 22 Ribu Sterilisasi Kucing 2025, Strategi Jitu Kendalikan Populasi Hewan Liar

Kucing Merah Kalimantan Muncul Setelah 20 Tahun, Ini Keunikan dan Ancaman terhadap Keberadaannya

Aduh! Kucing Ini Jadi Kurir Narkoba di Penjara Kosta Rika, Diamankan Petugas dan Dibawa ke Layanan Kesehatan Hewan

Puskewan Gelar Vaksin Rabies Gratis untuk Hewan Peliharaan Cegah Penularan Penyakit di Jakarta

Paus Raksasa untuk Kucing Istana, Bill Gates Tak Bisa Menolak Pesona Bobby Kertanegara!

Lelang Laku Rp 12 Juta, Nasib Baju Bobby Kertanegara kini di Tangan Legislator PSI

Menilik Pameran Hewan Peliharaan yang Mengemaskan dalam Gelaran Pet Fest 2025 di ICE BSD

Menilik Miru Pet Hotel Jasa Penitipan Kucing Peliharaan yang Banjir Pesanan saat Mudik Lebaran 2025
