Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Tidak Sehat Bagi Kelompok Sensitif

Ilustrasi polusi udara. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc/am.)
Merahputih.com - Situs pemantau kualitas udara IQAir menyebut, Indeks Kualitas Udara (AQI) Kota Jakarta berada di angka 142 atau masuk dalam kategori tidak sehat dan masuk dalam nomor tiga sebagai kota dengan udara terburuk di dunia pada Jumat (20/8).
Tingkat kualitas udara Jakarta tidak sehat bagi kelompok sensitif karena dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
Sedangkan kualitas udara kategori sedang, yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.
Baca juga:
Gagasan Pramono Anung untuk Menambah Lapangan Kerja di Jakarta
Kemudian, kategori baik, yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.
Lalu, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.
Kota dengan kualitas udara terburuk pertama yakni Dhaka (Bangladesh) di angka 148 dan urutan Amsterdam (Belanda) di angka 146.
Urutan keempat Kolkata (India) di angka 140, urutan kelima Hanoi (Vietnam) di angka 132 dan urutan keenam Cairo City (Mesir) angka 131.
Urutan ketujuh Lahore (Pakistan) di angka 129, urutan kedelapan London (Kerajaan Inggris) di angka 118, urutan kesembilan Kuching (Malaysia) di angka 117 dan urutan kesepuluh Baghdad (Irak) di angka 107.
Disarankan kepada masyarakat agar memakai masker saat keluar rumah, perlu mengurangi aktivitas di luar ruangan, menutup jendela demi menghindari udara luar yang kotor dan menyalakan penyaring udara.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI menambah dua mobil kabut air (watermist) sebagai salah satu upaya untuk menekan polusi udara di Jakarta pada 2024.
DLH DKI Jakarta juga mendapatkan sokongan dana dari "Clean Air Fund" melalui program "Breathe Jakarta" untuk meningkatkan kualitas udara.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Pagi Ini Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia, Nomor 1 Kota di Afrika

Jakarta Susun Mitigasi Kurangi Emisi GRK 30 Persen hingga 2030

Pagi ini, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kedua di Dunia

Ketika Udara Bersih Menjadi Kebutuhan: Solusi Praktis untuk Lingkungan Sehat di Rumah

4 Hari Berturut Kualitas Udara Jakarta Masuk 4 Besar Kota Terburuk di Dunia

Udara Jakarta Terburuk Kedua Dunia Setelah Kemarin Nomor 4, Warga Diimbau Pakai Masker

BMKG Prediksi Fenomena Suhu Dingin Bali Sampai Agustus, Terendah 19 Derajat Celcius

Hari Ini Kualitas Udara Jakarta Terburuk ke-4 Dunia, Nomor 1 Kinshasa

Cuaca Jakarta Hari Ini, 21 Juli 2025: Cerah Berawan, Suhu Tertinggi 33°C

Menteri LH: Kendaraan Berat Tak Lolos Uji Emisi Kena Sanksi
