KPK Obok-Obok Rumah Adik Ipar Nurhadi, Hasilnya?
Buronan KPK Nurhadi kini keberadaannya masih misterius (Foto: antaranews)
MerahPutih.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pulang dengan tangan hampa saat menggeledah kediaman ibu mertua dari eks Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi, di Tulungagung, Jawa Timur, pada Rabu (26/2) kemarin.
Tak menemukan Nurhadi dan keponakannya, Rezky Herbiono yang menjadi buronan atas kasus dugaan suap dan gratifikasi senilai Rp 46 miliar, tim KPK langsung bergerak menggeledah kediaman adik ipar Nurhadi yang berada di Surabaya.
Baca Juga:
Rumah Mertua Nihil, KPK Buru Nurhadi Hingga ke Rumah Adik Ipar
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan, dalam penggeledahan di Surabaya tim penyidik belum berhasil menemukan Nurhadi dan Rezky.
"KPK menemukan sejumlah dokumen yang terkait perkara dan juga alat elektronik, sedangkan DPO belum ditemukan," kata Ali, saat dikonfirmasi, Kamis (27/2).
Sebelumnya, tim penyidik KPK sempat menyambangi rumah mertua Nurhadi di Tulungagung, Jawa Timur. KPK tak menemukan keberadaan Nurhadi dan Rezky di sana.
Baca Juga:
Kasus Nurhadi, KPK Geledah Kantor Advokat Rakhmat Santoso & Partner
Nurhadi dijerat sebagai tersangka karena yang bersangkutan melalui Rezky Herbiono, diduga telah menerima suap dan gratifikasi dengan nilai Rp 46 miliar.
Tercatat ada tiga perkara sumber suap dan gratifikasi Nurhadi, pertama perkara perdata PT MIT vs PT Kawasan Berikat Nusantara, kedua sengketa saham di PT MIT, dan ketiga gratifikasi terkait dengan sejumlah perkara di pengadilan.
Diketahui Rezky selaku menantu Nurhadi diduga menerima sembilan lembar cek atas nama PT MIT dari Direkut PT MIT Hiendra Soenjoto untuk mengurus perkara itu. Cek itu diterima saat mengurus perkara PT MIT vs PT KBN.
Ketiganya kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) lantaran kerap mangkir saat dipanggil baik sebagai saksi maupun tersangka. Meski demikian, ketiganya tengah mengajukan gugatan praperadilan di PN Jakarta Selatan. (Pon)
Baca Juga:
Pengacara Sesalkan KPK Tak Beri Peluang Nurhadi Cari Keadilan
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Praswad Sebut Ada Indikasi Kuat Korupsi di Proyek Whoosh, Minta KPK Bertindak Independen
KPK Sita Pabrik dan Pipa 7,6 KM PT BIG di Cilegon Terkait Kasus Jual Beli Gas PGN
Kembali Dipanggil, KPK Dalami Hubungan Rajiv dengan Tersangka Kasus Korupsi CSR BI
KPK Usut Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, Komisi XIII DPR: Langkah yang Tepat dan Ditunggu Masyarakat!
Bongkar Korupsi Digitalisasi SPBU Pertamina, KPK Dibantu BPK Uji Sampling Ribuan Titik Mulai Pekan Ini
KPK Baru Akan Buka Detail Dugaan Korupsi Kereta Cepat Saat Masuk Tahap Penyidikan
KPK Ingatkan Langkah Yang Perlu Ditempuh Pemda DKI Gunakann Tanah Bekas RS Sumber Waras
Whoosh Dibidik KPK Sejak Awal 2025, Nama-Nama Saksi Masih Ditelaah
KPK Pelajari Putusan DKPP Usut Pengadaan Pesawat Jet Pribadi KPU RI
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja