Korut Hancurkan Pusat Reuni Keluarga Terpisah Perang Korea, Simbol Harapan yang Lenyap


Bendera Korea Utara. (Foto: Unsplash/Micha Brändli)
MerahPutih.com - Korea Utara kembali menunjukkan sikap kerasnya. Kali ini, mereka menghancurkan pusat reuni keluarga yang terpisah akibat Perang Korea, yang berlokasi di resor Gunung Geumgang. Ironisnya, bangunan ini awalnya didanai oleh pemerintah Korea Selatan sebagai bagian dari upaya rekonsiliasi kedua negara.
“Kami sangat menyesalkan pembongkaran pusat reuni keluarga di zona wisata Gunung Geumgang, yang dibangun berdasarkan kesepakatan antara kedua Korea. Kami mendesak Korea Utara untuk segera menghentikan tindakan ini,” kata juru bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan, Koo Byoung-sam, dalam konferensi pers pada Kamis (13/2), seperti dikutip dari The Korea Times.
Koo menambahkan, “Ini adalah tindakan tidak manusiawi yang mengabaikan harapan mendalam keluarga yang terpisah dan merupakan pelanggaran serius terhadap properti nasional kami.”
Dari total 134.291 warga Korea Selatan yang awalnya terdaftar untuk reuni keluarga yang difasilitasi pemerintah, hanya 36.941 orang yang masih hidup per Desember lalu.
Baca juga:
Penghancuran ini menjadi bagian dari serangkaian tindakan serupa yang dilakukan Korea Utara terhadap fasilitas di resor Gunung Geumgang. Resor ini awalnya dibangun pada 2002 untuk memfasilitasi pertemuan keluarga dan membuka akses bagi wisatawan luar ke wilayah indah di Korea Utara. Pada Mei 2024, Korea Utara juga menghancurkan sebuah stasiun pemadam kebakaran di area tersebut, yang sebelumnya juga dibiayai oleh Korea Selatan.
Citra satelit terbaru menunjukkan bahwa sejak akhir tahun lalu, atap dan struktur utama gedung reuni ini mulai dirobohkan. Bangunan 12 lantai yang selesai dibangun pada Juli 2008 ini memiliki 206 kamar serta fasilitas perjamuan untuk menggelar pertemuan keluarga.
Sejak pertama kali digunakan, gedung ini hanya menjadi saksi lima kali reuni—pada September 2009, Oktober 2010, Februari 2014, Oktober 2015, dan Agustus 2018. Namun, setelah gagalnya pertemuan antara AS dan Korea Utara di Hanoi pada 2019, fasilitas ini dibiarkan terbengkalai.
Kini, dengan pembongkaran yang tengah berlangsung, harapan untuk mempertemukan kembali keluarga-keluarga yang telah terpisah selama lebih dari tujuh dekade semakin pudar. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

Misterius Banget, ini Sosok Kim Ju-ae, Anak Pemimpin Korea Utara yang Disebut Calon Penerus

China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II

Putri Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un Jadi Sorotan dalam Kunjungan ke China, Disebut Calon Penerus

Korea Selatan Bongkar Pengeras Suara Propaganda yang Mengarah ke Korea Utara, Upaya Awal Rekonsiliasi

Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat

Pertama dalam Sejarah nih, Pembelot Korea Utara Gugat Kim Jong-un atas Tindakan Penyiksaan

Korut Kutuk Serangan AS ke Fasilitas Nuklir Iran Langgar Piagam PBB

Korut Tepis Isu 6.000 Tentaranya Tewas di Perang Rusia-Ukraina, Hanya Ratusan

Presiden Korsel Hentikan Proganda lewat Pengeras Suara ke Korut, Perbaiki Hubungan Antarnegara
