Korut Hancurkan Pusat Reuni Keluarga Terpisah Perang Korea, Simbol Harapan yang Lenyap

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Kamis, 13 Februari 2025
Korut Hancurkan Pusat Reuni Keluarga Terpisah Perang Korea, Simbol Harapan yang Lenyap

Bendera Korea Utara. (Foto: Unsplash/Micha Brändli)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Korea Utara kembali menunjukkan sikap kerasnya. Kali ini, mereka menghancurkan pusat reuni keluarga yang terpisah akibat Perang Korea, yang berlokasi di resor Gunung Geumgang. Ironisnya, bangunan ini awalnya didanai oleh pemerintah Korea Selatan sebagai bagian dari upaya rekonsiliasi kedua negara.

“Kami sangat menyesalkan pembongkaran pusat reuni keluarga di zona wisata Gunung Geumgang, yang dibangun berdasarkan kesepakatan antara kedua Korea. Kami mendesak Korea Utara untuk segera menghentikan tindakan ini,” kata juru bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan, Koo Byoung-sam, dalam konferensi pers pada Kamis (13/2), seperti dikutip dari The Korea Times.

Koo menambahkan, “Ini adalah tindakan tidak manusiawi yang mengabaikan harapan mendalam keluarga yang terpisah dan merupakan pelanggaran serius terhadap properti nasional kami.”

Dari total 134.291 warga Korea Selatan yang awalnya terdaftar untuk reuni keluarga yang difasilitasi pemerintah, hanya 36.941 orang yang masih hidup per Desember lalu.

Baca juga:

Kelompok Pejuang HAM Korut Surati Zelenskyy agar Tidak Memulangkan Tawanan Perang, Isyaratkan Lebih Aman di Ukraina

Penghancuran ini menjadi bagian dari serangkaian tindakan serupa yang dilakukan Korea Utara terhadap fasilitas di resor Gunung Geumgang. Resor ini awalnya dibangun pada 2002 untuk memfasilitasi pertemuan keluarga dan membuka akses bagi wisatawan luar ke wilayah indah di Korea Utara. Pada Mei 2024, Korea Utara juga menghancurkan sebuah stasiun pemadam kebakaran di area tersebut, yang sebelumnya juga dibiayai oleh Korea Selatan.

Citra satelit terbaru menunjukkan bahwa sejak akhir tahun lalu, atap dan struktur utama gedung reuni ini mulai dirobohkan. Bangunan 12 lantai yang selesai dibangun pada Juli 2008 ini memiliki 206 kamar serta fasilitas perjamuan untuk menggelar pertemuan keluarga.

Sejak pertama kali digunakan, gedung ini hanya menjadi saksi lima kali reuni—pada September 2009, Oktober 2010, Februari 2014, Oktober 2015, dan Agustus 2018. Namun, setelah gagalnya pertemuan antara AS dan Korea Utara di Hanoi pada 2019, fasilitas ini dibiarkan terbengkalai.

Kini, dengan pembongkaran yang tengah berlangsung, harapan untuk mempertemukan kembali keluarga-keluarga yang telah terpisah selama lebih dari tujuh dekade semakin pudar. (ikh)

#Korea Utara
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Dunia
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Trump sehari sebelumnya menuduh pemimpin Rusia, China dan Korea Utara berkonspirasi melawan AS.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Dunia
Misterius Banget, ini Sosok Kim Ju-ae, Anak Pemimpin Korea Utara yang Disebut Calon Penerus
Kim Ju-ae ialah satu-satunya anak yang keberadaannya telah dikonfirmasi kepemimpinan Korea Utara.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Misterius Banget, ini Sosok Kim Ju-ae, Anak Pemimpin Korea Utara yang Disebut Calon Penerus
Dunia
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Xi menyerukan pemusnahan akar-akar perang untuk mencegah sejarah terulang kembali.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Dunia
Putri Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un Jadi Sorotan dalam Kunjungan ke China, Disebut Calon Penerus
Banyak yang berspekulasi bahwa ia telah dipersiapkan sebagai penerus dinasti.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Putri Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un Jadi Sorotan dalam Kunjungan ke China, Disebut Calon Penerus
Dunia
Korea Selatan Bongkar Pengeras Suara Propaganda yang Mengarah ke Korea Utara, Upaya Awal Rekonsiliasi
Pengeras suara tersebut sebelumnya digunakan untuk menyiarkan lagu-lagu K-pop dan berita yang mengkritik rezim Kim Jong-un.
Dwi Astarini - Selasa, 05 Agustus 2025
Korea Selatan Bongkar Pengeras Suara Propaganda yang Mengarah ke Korea Utara, Upaya Awal Rekonsiliasi
Travel
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Sanksi internasional yang ketat untuk mengekang program senjata Korea Utara telah membuat negara tersebut kekurangan devisa.
Dwi Astarini - Jumat, 25 Juli 2025
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Dunia
Pertama dalam Sejarah nih, Pembelot Korea Utara Gugat Kim Jong-un atas Tindakan Penyiksaan
Selama bertahun-tahun, kelompok hak asasi internasional telah mendokumentasikan dugaan pelanggaran HAM oleh Korea Utara.
Dwi Astarini - Kamis, 10 Juli 2025
 Pertama dalam Sejarah nih, Pembelot Korea Utara Gugat Kim Jong-un atas Tindakan Penyiksaan
Dunia
Korut Kutuk Serangan AS ke Fasilitas Nuklir Iran Langgar Piagam PBB
Sebagai ‘mitra’ Iran, Korea Utara menyebut serangan itu sebagai pelanggaran terhadap piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Wisnu Cipto - Senin, 23 Juni 2025
Korut Kutuk Serangan AS ke Fasilitas Nuklir Iran Langgar Piagam PBB
Dunia
Korut Tepis Isu 6.000 Tentaranya Tewas di Perang Rusia-Ukraina, Hanya Ratusan
Korut telah mengirim 3.000 personel militer tambahan ke wilayah Kursk tahun ini setelah tahun lalu mengirim 11.000 tentara mereka ke Rusia
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Korut Tepis Isu 6.000 Tentaranya Tewas di Perang Rusia-Ukraina, Hanya Ratusan
Dunia
Presiden Korsel Hentikan Proganda lewat Pengeras Suara ke Korut, Perbaiki Hubungan Antarnegara
Keputusan itu diambil sekitar setahun setelah siaran tersebut dilanjutkan pada Juni 2024 sebagai respons terhadap kiriman balon berisi sampah dari Korut.
Dwi Astarini - Kamis, 12 Juni 2025
Presiden Korsel Hentikan Proganda lewat Pengeras Suara ke Korut, Perbaiki Hubungan Antarnegara
Bagikan