Korut Alami Peningkatan Angka Kematian Karena COVID-19

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Minggu, 15 Mei 2022
Korut Alami Peningkatan Angka Kematian Karena COVID-19

Orang-orang dengan masker pelindung berjalan di tengah kekhawatiran terhadap COVID-19 di Pyongyang, Korea Utara, 15 Mei 2020. (ANTARA/Kyodo via Reuters/as)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Setelah 2 tahun tidak adanya laporan paparan COVID-19. Korea Utara pada Minggu (15/5), melaporkan peningkatan kematian akibat virus ini.

Dilaporkan sebanyak 42 orang telah meninggal akibat wabah COVID-19 pertama yang dikonfirmasi pada hari keempat penguncian nasional yang bertujuan untuk menghentikan wabah COVID-19.

Baca Juga:

Korut Laporkan Wabah Pertama COVID-19, Kim Jong Un: Lockdown Total

Pemerintah Korea Utara pada Kamis (12/5) mengaku bahwa negara itu sedang memerangi "ledakan" wabah COVID-19.

Pengakuan itu telah menimbulkan kekhawatiran bahwa virus tersebut dapat menghancurkan negara dengan sistem kesehatan yang kekurangan sumber daya, memiliki kemampuan pengujian terbatas, dan tidak ada program vaksin itu.

Kantor berita Korut KCNA mengatakan, negara itu mengambil "langkah-langkah darurat cepat" untuk mengendalikan epidemi, tetapi tidak ada tanda bahwa Pyongyang bergerak untuk menerima tawaran vaksin internasional.

"Semua provinsi, kota dan kabupaten di negara ini telah dikunci total dan unit kerja, unit produksi, dan unit perumahan ditutup bagi satu sama lain sejak pagi 12 Mei dan pemeriksaan ketat dan intensif terhadap semua orang sedang dilakukan," lapor KCNA pada Minggu.

Sebelumnya pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan penyebaran COVID-19 telah mendorong negaranya ke dalam "kekacauan besar" dan menyerukan perlawanan habis-habisan untuk mengatasi wabah tersebut.

Meskipun Korut berada dalam penguncian (lockdown), Kim dan pejabat senior lainnya pada Sabtu (14/5) menghadiri upacara pemakaman untuk Yang Hyong Sop, yakni mantan kepala negara de facto selama pemerintahan ayah Kim, Kim Jong Il, seperti diberitakan KCNA.

Otoritas kesehatan Korut mendirikan lebih banyak pos pencegahan epidemi dan segera mengangkut pasokan medis ke rumah sakit dan klinik, sementara para pejabat senior menyumbangkan obat-obatan cadangan, kata KCNA.

"Sebagian besar kematian disebabkan oleh orang-orang yang ceroboh dalam meminum obat karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang penyakit infeksi virus corona varian Omicron siluman dan metode pengobatannya yang benar," kata laporan kantor berita itu dikutip Antara.

Para ahli mengatakan Korea Utara tampaknya tidak memiliki kapasitas untuk menguji puluhan ribu pasien bergejala tersebut. KCNA tidak melaporkan berapa banyak dari kasus yang dicurigai itu dinyatakan positif COVID-19.

Secara keseluruhan Korea Utara telah melaporkan 820.620 kasus yang dicurigai COVID-19, dengan 324.550 orang masih dalam perawatan medis. Padahal selama virus melanda seluruh dunia, Korea Utara mengklaim tidak ada kasus infeksi virus corona yang dikonfirmasi, dan merupakan satu dari hanya dua negara di dunia yang belum memulai kampanye vaksinasi COVID.

Baca Juga:

Resmi Dilantik, Presiden Korea Yoon Suk Yeol Segera Tuntaskan Permasalahan dengan Korut

#COVID-19 #Kasus COVID-19 #Korea Utara
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Trump sehari sebelumnya menuduh pemimpin Rusia, China dan Korea Utara berkonspirasi melawan AS.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Dunia
Misterius Banget, ini Sosok Kim Ju-ae, Anak Pemimpin Korea Utara yang Disebut Calon Penerus
Kim Ju-ae ialah satu-satunya anak yang keberadaannya telah dikonfirmasi kepemimpinan Korea Utara.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Misterius Banget, ini Sosok Kim Ju-ae, Anak Pemimpin Korea Utara yang Disebut Calon Penerus
Dunia
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Xi menyerukan pemusnahan akar-akar perang untuk mencegah sejarah terulang kembali.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Dunia
Putri Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un Jadi Sorotan dalam Kunjungan ke China, Disebut Calon Penerus
Banyak yang berspekulasi bahwa ia telah dipersiapkan sebagai penerus dinasti.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Putri Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un Jadi Sorotan dalam Kunjungan ke China, Disebut Calon Penerus
Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Dunia
Korea Selatan Bongkar Pengeras Suara Propaganda yang Mengarah ke Korea Utara, Upaya Awal Rekonsiliasi
Pengeras suara tersebut sebelumnya digunakan untuk menyiarkan lagu-lagu K-pop dan berita yang mengkritik rezim Kim Jong-un.
Dwi Astarini - Selasa, 05 Agustus 2025
Korea Selatan Bongkar Pengeras Suara Propaganda yang Mengarah ke Korea Utara, Upaya Awal Rekonsiliasi
Travel
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Sanksi internasional yang ketat untuk mengekang program senjata Korea Utara telah membuat negara tersebut kekurangan devisa.
Dwi Astarini - Jumat, 25 Juli 2025
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Dunia
Pertama dalam Sejarah nih, Pembelot Korea Utara Gugat Kim Jong-un atas Tindakan Penyiksaan
Selama bertahun-tahun, kelompok hak asasi internasional telah mendokumentasikan dugaan pelanggaran HAM oleh Korea Utara.
Dwi Astarini - Kamis, 10 Juli 2025
 Pertama dalam Sejarah nih, Pembelot Korea Utara Gugat Kim Jong-un atas Tindakan Penyiksaan
Dunia
Korut Kutuk Serangan AS ke Fasilitas Nuklir Iran Langgar Piagam PBB
Sebagai ‘mitra’ Iran, Korea Utara menyebut serangan itu sebagai pelanggaran terhadap piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Wisnu Cipto - Senin, 23 Juni 2025
Korut Kutuk Serangan AS ke Fasilitas Nuklir Iran Langgar Piagam PBB
Dunia
Korut Tepis Isu 6.000 Tentaranya Tewas di Perang Rusia-Ukraina, Hanya Ratusan
Korut telah mengirim 3.000 personel militer tambahan ke wilayah Kursk tahun ini setelah tahun lalu mengirim 11.000 tentara mereka ke Rusia
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Korut Tepis Isu 6.000 Tentaranya Tewas di Perang Rusia-Ukraina, Hanya Ratusan
Bagikan