Korea Utara Kecam Kedatangan Kapal Selam Nuklir AS di Korea Selatan


Bendera Korea Utara. (Foto: Unsplash/Micha Brändli)
MerahPutih.com - Korea Utara pada Selasa mengecam kedatangan kapal selam nuklir Amerika Serikat di Korea Selatan.
Kementerian Pertahanan Korea Utara mengeluarkan pernyataan tersebut sehari setelah kapal selam serang kelas Los Angeles, USS Alexandria, tiba di pangkalan laut Busan, sekitar 320 kilometer sebelah tenggara Seoul, untuk mengisi ulang pasokan dan memberikan kesempatan istirahat bagi awak kapal.
Juru bicara kementerian pertahanan Korea Utara menyebutkan bahwa kedatangan kapal selam itu merupakan wujud jelas dari "histeria tak terubah" AS dalam konfrontasi dengan Korea Utara dan merupakan ancaman untuk negara tersebut.
"AS dengan terbuka mengabaikan kekhawatiran keamanan kami," kata juru bicara tersebut, seperti dikutip dari The Korea Times.
Baca juga:
"Pasukan kami dengan ketat memantau seringnya kemunculan aset strategis AS di Semenanjung Korea dan siap menggunakan segala cara untuk membela keamanan serta kepentingan negara kami dan perdamaian regional," lanjut pernyataan tersebut.
Juru bicara itu juga menambahkan bahwa pasukan bersenjata Korea Utara akan melakukan tindakan untuk mencegah faktor-faktor yang mengancam keamanan regional dan tanpa ragu akan menggunakan hak sah untuk menghukum para provokator. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

Misterius Banget, ini Sosok Kim Ju-ae, Anak Pemimpin Korea Utara yang Disebut Calon Penerus

China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II

Putri Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un Jadi Sorotan dalam Kunjungan ke China, Disebut Calon Penerus

Korea Selatan Bongkar Pengeras Suara Propaganda yang Mengarah ke Korea Utara, Upaya Awal Rekonsiliasi

Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat

Pertama dalam Sejarah nih, Pembelot Korea Utara Gugat Kim Jong-un atas Tindakan Penyiksaan

Korut Kutuk Serangan AS ke Fasilitas Nuklir Iran Langgar Piagam PBB

Korut Tepis Isu 6.000 Tentaranya Tewas di Perang Rusia-Ukraina, Hanya Ratusan

Presiden Korsel Hentikan Proganda lewat Pengeras Suara ke Korut, Perbaiki Hubungan Antarnegara
