Minum Jamu Baik untuk Pertahankan Imun Tubuh
Jamu miliki banyak manfaat untuk imun tubuh (Foto: dmo.or.id)
JAMU bisa meningkatkan imun seseorang khususnya di tengah pandemi jika kamu mengonsumsinya secara teratur sesuai dengan kebutuhan. Hal tersebut dikemukakan Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr Inggrid Tania.
Menurut Inggrid, bukan hanya menu makanan yang dapat diganti-ganti, melainkan variasi jamu yang dikonsumsi pun perlu agar si pengonsumsi tidak merasa bosan.
Baca juga:
"Prinsipnya sama ya kayak mempersiapkan menu makanan sehari-hari. Dengan semakin bervariasi tentu akan semakin baik," ujar Inggrid, seperti dikutip ANTARA.
Lebih lanjut Inggrid mencontohkan variasi minum jamu, semisal untuk hari pertama minum kunyit asam, kemudian di hari kedua bisa menyiapkan beras kencur, hari ketiga wedang jahe, dan hari keempat ganti menjadi bir pletok.
Menurut Inggrid, hal yang terpenting ialah minuman atau jamu yang dikonsumsi berisi bahan-bahan herbal yang memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Seperti halnya memiliki sifat imunomodulasi, antioksidan, ataupun antiperadangan.
Jamu atau olahan herbal tersebut bisa dikonsumsi oleh masyarakat,sebagai tindakan preventif untuk meningkatkan imun tubuh mencegah COVID-19, serta membantu pengobatan COVID-19 sebagai pendamping dari obat-obatan dari dokter.
Bagi pasien COVID-19, sebaiknya ketika mengonsumsi jamu maupun olahan herbal terlebih dahulu memberi tahu pada tenaga medis. Hal itu agar obat yang diberikan bisa disesuaikan dengan manfaat dari jamu yang dikonsumsi.
Di lain hal, takaran untuk mengonsumsi jamu mesti disesuaikan dengan kebutuhan kondisi tubuhmu. Orang yang sehat disarankan mengonsumsi jamu dilakukan dua kali dalam sehari, yakni pagi dan malam hari.
Baca Juga:
Sementara itu, orang yang sedang sakit bisa mengonsumsi jamu tiga hingga empat kali dalam satu hari.
"Konsumsi jamu itu tidak boleh berlebihan ya. Benar manfaatnya banyak tapi bahan-bahan jamu kan memiliki serat yang tinggi sehingga bisa melancarkan buang air besar (BAB), bila berlebihan bisa diare bahkan mengiritasi pencernaan" jelas Inggrid.
Inggrid menyarankan jamu yang baik untuk dikonsumsi saat masa pandemi ini, yaitu jamu yang diolah dari bahan-bahan segar secara langsung.
Selain itu, bila memungkinkan, bahan segar itu bisa dikonsumsi secara langsung, agar manfaat yang diterima tubuhmu bisa maksimal. Seperti contoh daun kelor yang baru dipetik dari pohonnya.
Selain jamu, masyarakat pun bisa mengonsumsi bentuk olahan herbal yang telah diekstrak dalam kapsul. Namun, harus diperhatikan apakah olahan herbal itu telah memiliki izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) atau belum. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
DPR Dorong Penindakan Produsen Nakal Jamu, Ingatkan Risiko Kesehatan Masyarakat
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas