Komnas HAM Temukan Empat Fakta di Bentrokan Desa Lingga

Selvi PurwantiSelvi Purwanti - Kamis, 11 Agustus 2016
Komnas HAM Temukan Empat Fakta di Bentrokan Desa Lingga

Desa lingga , Tanah Karo (Foto: Instagram @lele_lai)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Nasional - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) telah menemukan empat fakta yang cukup mengejutkan dari peristiwa bentrok masyarakat Desa Lingga dengan anggota Kepolisian Resor Tanah Karo yang terjadi pada bulan Juli lalu.

Pertama, Komnas HAM mengatakan adanya pemgerusakan oleh aparat keamanan saat peristiwa terjadi. Pengerusakan tersebut berupa harta benda seperti rumah dan kendaraan bermotor.

Kedua, adanya unsur penganiayaan kepada 20 orang warga Desa Lingga. Penganiayaan tersebut mengakibatkan 18 orang luka, satu luka berat dan satu meninggal dunia bernama Abdi Purba.

Ketiga serangan dari aparat kepolisian ini dilakukan secara sadar dan sengaja. Bahkan ada unsur instruksi langsung dari pimpinan aparat setempat untuk melakukan tindakan penyerangan.

"Selain itu penganiayaan dan pengrusakan juga menciptakan ketakutan pada warga Desa Lingga," ucap Natalius Pigai, Ketua Pemantauan dan Penyelidikan Peristiwa Bentrok Karo di Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/8).

Keempat Komnas HAM menemukan fakta adanya protes atas pembangunan relokasi warga pengungsi erupsi Gunung Sinabung, dimana pengembang menutup jalan akses masuk Desa Lingga dan ke Desa Kabanjahe.

Pria yang juga anggota Komnas HAM ini pun menyimpulkan bahwa hak warga Desa Lingga untuk hidup telah dilanggar. Selain itu adanya tumpang tindih antara pelaksanaan dan peraturan yang berlaku. Pasalnya Desa Lingga tersebut merupakan desa yang dikhususkan untuk pelestarian budaya.

"Peristiwa ini telah menyebabkan rasa ketakutan dan kekhawatiran yang dialami oleh semua pihak baik korban, keluarga korban dan masyarakat Desa Lingga pada umumnya," lanjut Pigai.

Seperti yang diketahui bentrokan antara warga Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara dengan aparat lantaran warga Desa menolak relokasi empat desa korban Sinabung ke desanya. Menurut mereka masuknya warga desa lain dapat merampas lahan dan mata pencarian warga. (Yni)

BACA JUGA:

  1. Kerusuhan Tanjung Balai, Komnas HAM Nilai Polisi Lalai
  2. Penanggulangan Terorisme, Komnas HAM Siap Dukung BNPT
  3. KontraS Pertanyakan Sikap Komnas HAM dan KPAI Soal Vaksin Palsu
  4. Indikasi Pelanggaran HAM dalam Penanganan Teroris, Komnas HAM Bentuk Tim 13
  5. Pesan Komnas HAM Dalam Festival Indonesia Menggugat
#Kabupaten Karo #HAM
Bagikan
Ditulis Oleh

Selvi Purwanti

Simple, funny and passionate. Almost unreal

Berita Terkait

Indonesia
Kecam Penangkapan Delpedro Marhaen, Amnesty International: Negara Seharusnya Dengarkan Tuntutan Rakyat
Amnesty International Indonesia mengecam penangkapan Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen. Usman Hamid mengatakan, negara seharusnya mendengarkan tuntutan rakyat.
Soffi Amira - Rabu, 03 September 2025
Kecam Penangkapan Delpedro Marhaen, Amnesty International: Negara Seharusnya Dengarkan Tuntutan Rakyat
Indonesia
Polda Metro Jaya Duga Direktur Lokataru Jadi Dalang di Balik Aksi Anarkis Pelajar dan Anak-anak
DMR juga diduga telah menyebarkan berita bohong
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 September 2025
Polda Metro Jaya Duga Direktur Lokataru Jadi Dalang di Balik Aksi Anarkis Pelajar dan Anak-anak
Indonesia
Profil Delpedro Marhaen, Aktivis dan Direktur Lokataru Foundation yang Dijemput Paksa Polisi
Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen, dijemput paksa polisi pada Senin (1/9) malam. Ia tercatat sebagai mahasiswa magister Ilmu Politik di UPN Veteran Jakarta (UPNVJ) dan magister hukum di Universitas Tarumanagara.
Soffi Amira - Selasa, 02 September 2025
Profil Delpedro Marhaen, Aktivis dan Direktur Lokataru Foundation yang Dijemput Paksa Polisi
Indonesia
Direktur Lokataru Foundation Ditangkap, Cederai Prinsip Demokrasi dan HAM?
Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen, ditangkap polisi pada Senin (1/9) malam. Hal ini dianggap sebagai tindakan represif yang mencederai prinsip demokrasi dan HAM.
Soffi Amira - Selasa, 02 September 2025
 Direktur Lokataru Foundation Ditangkap, Cederai Prinsip Demokrasi dan HAM?
Indonesia
Transfer Data Pribadi ke AS Diklaim Menteri Natalius Pigai Tidak Bertentangan Dengan Prinsip HAM
pemerintah pasti menjamin pertukaran data dimaksud dilakukan dengan hati-hati, bertanggung jawab, dan memastikan aspek keamanannya.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 26 Juli 2025
Transfer Data Pribadi ke AS Diklaim Menteri Natalius Pigai Tidak Bertentangan Dengan Prinsip HAM
Indonesia
Prabowo Tugaskan Gibran Tangani Papua, termasuk Masalah HAM dan Keamanan
Presiden RI, Prabowo Subianto, menugaskan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, untuk menangani Papua. Hal itu juga termasuk masalah HAM dan keamanan.
Soffi Amira - Selasa, 08 Juli 2025
Prabowo Tugaskan Gibran Tangani Papua, termasuk Masalah HAM dan Keamanan
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Pengadilan Internasional Perintahkan Jokowi Ditangkap karena Melanggar HAM
Akun 'repallinoharefali' mengunggah informasi yang isinya tentang perintah penangkapan Jokowi oleh Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) karena didakwa melanggar HAM.
Frengky Aruan - Selasa, 01 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Pengadilan Internasional Perintahkan Jokowi Ditangkap karena Melanggar HAM
Fun
Lirik 'La Sepadan', Lagu Batak Karo Populer Ciptaan Andy Rallo Ginting
Sebagai pencipta dan penyanyi, Andy berhasil menghidupkan nuansa budaya Karo melalui lagu 'La Sepadan'
Wisnu Cipto - Kamis, 26 Juni 2025
Lirik 'La Sepadan', Lagu Batak Karo Populer Ciptaan Andy Rallo Ginting
Indonesia
DPR dan Kemen-HAM Satu Komando, Usut Pelanggaran HAM Berat Eksploitasi Pemain Sirkus OCI
Rekomendasi menjadi pintu masuk untuk investigasi mendalam dan menyeluruh terkait pelanggaran HAM eksploitasi pemain sirkus OCI.
Wisnu Cipto - Kamis, 08 Mei 2025
DPR dan Kemen-HAM Satu Komando, Usut Pelanggaran HAM Berat Eksploitasi Pemain Sirkus OCI
Indonesia
Rencana Dedi Mulyadi Memasukkan ‘Siswa Nakal’ ke Barak Cederai Semangat Demokrasi dan Bertentangan dengan Nilai HAM
Hal ini disampaikan Direktur Imparsial Ardi Manto Adiputra.
Frengky Aruan - Jumat, 02 Mei 2025
Rencana Dedi Mulyadi Memasukkan ‘Siswa Nakal’ ke Barak Cederai Semangat Demokrasi dan Bertentangan dengan Nilai HAM
Bagikan