Komnas HAM Minta Jokowi Fokus Benahi Papua di Tiga Bulan Pertama

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 18 Oktober 2019
Komnas HAM Minta Jokowi Fokus Benahi Papua di Tiga Bulan Pertama

Komisioner Komnas HAM Amiruddin (kedua kanan). (Foto: MP/Kanugrahan)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Komisioner Komnas HAM Amiruddin menilai bahwa persoalan di Papua tidak bisa dilakukan oleh masing-masing lembaga negara. Perlu ada sinergitas dan kesinambungan antarlembaga.

"Ke depan kita harap bahwa memang dibutuhkan koordinasi kerja yang terorganisir dan sinkron antarinstansi pemerintah. Agar setiap peristiwa-peristiwa seperti ini tidak terulang lagi," kata Amiruddin dalam konferensi pers tentang kasus Wamena, di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (18/10).

Baca Juga:

Pesan NU Papua Jelang Pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin

Selain itu, peran kepala negara sangat penting untuk menyikapi persoalan Papua. Salah satunya adalah sentuhan dalam program-program prioritas.

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik (kanan) memaparkan hasil kunjungannya dari Papua, di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat (18/10/2019) (Zuhdiar Laeis)
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik (kanan) memaparkan hasil kunjungannya dari Papua, di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat (18/10/2019) (Foto: Antara/Zuhdiar Laeis)

Ia pun berpesan agar Presiden Jokowi dalam kabinet baru di periode kedua memberikan porsi untuk program Papua dalam jangka tiga bulan pertama.

"Kami komnas HAM harap tiga bulan pertama kabinet Jokowi baru itu ada satu yang memberikan perhatian kepada Papua. Ada langkah-langkah yang terukur dari pemerintah untuk sikapi Papua," ujarnya.

"Makanya Komnas HAM selalu menjalin komunikasi dengan semua pihak dan kelompok agar kami mendapat inside," imbuh Amiruddin.

Baca Juga:

Kapolda Papua Minta Anak Buahnya Peka Desas-Desus Media Sosial

Selanjutnya, Komisioner Bidang Pemantauan dan Penyelidikan ini juga mengharapkan agar Presiden Joko Widodo membuka ruang yang luas kepada masyarakat Papua untuk mendengar dan berdialog dengan mereka.

"Kita tidak bisa memilih dan menujuk kelompok mana saja yang berhak bertemu dengan Presiden. Tapi, Pak Presiden dan kabinetnya harus membuka ruang luas pada semua kelompok agar dialog dapat berjalan," tuturnya.

Foto Dok - Presiden Jokowi menemui perwakilan siswa SD asal Papua di Istana Merdeka Jakarta, Jumat. ANTARA FOTO/Agus Salim
Foto Dok - Presiden Jokowi menemui perwakilan siswa SD asal Papua di Istana Merdeka Jakarta, Jumat. ANTARA FOTO/Agus Salim

Presiden Jokowi sebaiknya memilih menunjuk dan mengutus seseorang atau beberapa orang agar bisa menjadi penyambung pemerintah dengan masyarakat Papua. Dan, Amiruddin mengatakan bahwa pihaknya akan membuka komunikasi dengan siapa pun utusan Presiden itu.

"Kalau Pak Presiden mau tunjuk satu atau beberapa orang untuk sikapi masalah Papua, maka kami Komnas HAM akan bicara dengan orang tersebut," tutupnya. (Knu)

Baca Juga:

Kasus Kekerasan Seluruh Papua, 94 Orang Ditetapkan Jadi Tersangka

#Papua #Presiden Jokowi
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Penggalian Lubang Suplai Makanan 7 Pekerja Tambang Freeport Terjebak Longsor Terhadang Lumpur
"Alat berat tidak bisa masuk ke dalam terowongan karena begitu diangkat lumpurnya maju-maju terus."
Wisnu Cipto - Kamis, 11 September 2025
Penggalian Lubang Suplai Makanan 7 Pekerja Tambang Freeport Terjebak Longsor Terhadang Lumpur
Indonesia
Semua Tewas, Ini Nama 4 Korban Helikopter Intan Angkasa Jatuh di Mimika Papua
Saat tim SAR tiba lokasi, kondisi helikopter nahas itu dalam keadaan sudah terbakar dan berada di sisi jurang pada ketinggian sekitar 11.000 feet.
Wisnu Cipto - Kamis, 11 September 2025
Semua Tewas, Ini Nama 4 Korban Helikopter Intan Angkasa Jatuh di Mimika Papua
Indonesia
Tambang Freeport Longsor, 7 Pekerja Masih Terjebak
Peristiwa longsor terjadi di dalam area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) pada Senin (8/9) malam sekitar pukul 23.21 WIT.
Wisnu Cipto - Selasa, 09 September 2025
Tambang Freeport Longsor, 7 Pekerja Masih Terjebak
Indonesia
Tembak Mati Warga Sipil, Pratu TB Ditahan di Pomdam XVII Cendrawasih
Pelaku Pratu TB sempat melarikan diri dengan menggunakan kendaraan dengan nomor polisi PA 1709 AV.
Wisnu Cipto - Kamis, 04 September 2025
Tembak Mati Warga Sipil, Pratu TB Ditahan di Pomdam XVII Cendrawasih
Indonesia
Sorong Memanas: Mobil Dinas Gubernur Papua Barat Daya Ikut Hancur Dirusak Massa
Mobil dinas Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu turut menjadi korban pengerusakan massa dalam aksi penolakan pemindahan Tapol yang berujung ricuh di Kota Sorong
Wisnu Cipto - Rabu, 27 Agustus 2025
 Sorong Memanas: Mobil Dinas Gubernur Papua Barat Daya Ikut Hancur Dirusak Massa
Indonesia
Sorong Memanas Imbas Pemindahan Tapol: Massa Blokade Jalan hingga Rusak Rumah Kajari
Empat tapol yang dipindahkan merupakan anggota Negara Federal Republik Papua Barat (NFRPB) ke Makasar.
Wisnu Cipto - Rabu, 27 Agustus 2025
Sorong Memanas Imbas Pemindahan Tapol: Massa Blokade Jalan hingga Rusak Rumah Kajari
Indonesia
2 Brimob Tewas di Nabire, Reka Ulang Peragakan 23 Adegan
Usai rekonstruksi, tersangka Suplianus Bagau kembali diamankan ke Rutan Polres Nabire.
Wisnu Cipto - Rabu, 27 Agustus 2025
2 Brimob Tewas di Nabire, Reka Ulang Peragakan 23 Adegan
Indonesia
Operasional Bandara Ilaga Papua Sudah Normal Setelah Insiden Kebakaran Pesawat
Pesawat Aviasi Puncak PK-PPI jenis Grand Caravan kehilangan kendali sesaat setelah mendarat, lalu menabrak Pos Pasgat TNI-AU di ujung landas pacu Bandara Aminggaru, Ilaga.
Wisnu Cipto - Selasa, 26 Agustus 2025
Operasional Bandara Ilaga Papua Sudah Normal Setelah Insiden Kebakaran Pesawat
Indonesia
Segerombolan Anggota KKB Pelaku Pembunuhan Polisi di Papua Akhirnya Ditangkap
Penangkapan ini berkaitan dengan kasus pembunuhan terhadap Brigpol Arif Maulana dan Bripda Nelson Runaki di Nabire.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 21 Agustus 2025
Segerombolan Anggota KKB Pelaku Pembunuhan Polisi di Papua Akhirnya Ditangkap
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Ribuan Rakyat Papua Gelar Aksi Memohon agar Jokowi kembali Menjadi Presiden
Tidak ditemukan informasi dari laman berita kredibel atau akun resmi pemerintahan yang membenarkan klaim tersebut.
Dwi Astarini - Senin, 18 Agustus 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Ribuan Rakyat Papua Gelar Aksi Memohon agar Jokowi kembali Menjadi Presiden
Bagikan