Klarifikasi, Kapolri Sebut Isi Pidatonya Dipotong


Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
MerahPutih.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengklarifikasi isi pidatonya yang dinilia telah membuat sebagian ormas Islam meradang.
Langkah itu diambil Tito usai menyambangi kantor pusat PBNU di Kramat Raya, Rabu (31/1).
Tito menjelaskan bahwa pidato sambutan itu berlangsung saat Halaqoh di Ponpes Milik KH. Ma'ruf Amin di Serang, Banten, 8 Februari 2017.
"Sebetulnya sekali lagi itu acara yang sudah setaun lalu. Justru yang menjadi pertanyaan kok bisa muncul sekarang dan dipotong," kata Tito usai rapat tertutup dengan sejumlah ormas Islam di Kantor PBNU.
Mantan Kapolda Metro Jaya itu menuturkan, sebenarnya isi pidato sambutannya itu cukup panjang, namun setelah diteliti terjadi pemotongan berdurasi 2 menit.
"Sekitar 26 menit tetapi dipotong 2 menit dan 2 menit itu mungkin ada bahasa yang kalau hanya dicerna 2 menit itu membuat beberapa pihak kurang nyaman," ucap dia.
Terkait hal itulah, Kapolri menyampaikan klarifikasi kepada ormas Islam. Dia juga menegaskan tidak ada niatan untuk memperkeruh hubungan baik dengan semua ormas Islam.
"Sehingga saya menyampaikan kepada bapak-bapak di Lembaga Peesahabatan Ormas Islam (LPOI), kronologi kontekstual, dan isi seperti apa. Alhamdulillah bisa dipahami dan sedikitpun tidak ada niat saya selaku Kapolri termasuk institusi polri untuk tidak membangun hubungan dengan organisasi islam di luar NU dan muhamadiyah," tandasnya. (Fdi)
Bagikan
Berita Terkait
Mendagri Tito Minta Pemda Hidupkan Lagi Siskamling untuk Jaga Keamanan Wilayah

Mendagri Larang Kepala Daerah yang Wilayahnya Terjadi Demo Pergi Ke Luar Negeri

Menteri Tito Sebut BUMD Rugi Karena Banyak Titipan, Pramono Sebut Tunjuk Tim Sukses Jadi Komisaris Tidak Masalah

Perusahaan Besar Terlibat Kasus Beras Oplosan, DPR: Jangan Ditutup-tutupi, Penegakan Hukum Tanpa Pandang Bulu

300 BUMD Merugi Rp 5,5 Triliun, Tito: Banyak Diisi Orang Tak Profesional dan Tim Sukses

Pemerintah Kaji Putusan MK yang Pisahkan Pemilu Nasional dan Daerah, Termasuk Dampak Negatifnya

[HOAKS atau FAKTA]: Mendagri Tito Sebut 100 Pulau akan Dijual Cuma-Cuma
![[HOAKS atau FAKTA]: Mendagri Tito Sebut 100 Pulau akan Dijual Cuma-Cuma](https://img.merahputih.com/media/ea/90/a7/ea90a76cc4ce6162e17453c96a46b02d_182x135.jpeg)
Retret Kepala Daerah Gelombang Dua Bukan Di Akmil, Prabowo Belum Pasti Hadir

Boleh Gelar Rapat di Hotel dan Restoran, DPRD DKI Jakarta Tunggu Keputusan Pemerintah Pusat

Izinkan Rapat Pemda di Hotel dan Restoran, Tito: 3-4 Kali Boleh, Jangan Dibikin 10 Kali
