KIPI Lebih Banyak Dibanding Sinovac, Kemenkes Pastikan AstraZeneca Aman


Vaksinasi di Jakarta. (Foto: Sekretariat Presiden)
MerahPutih.com - Kementerian Kesehatan menjamin vaksin COVID-19 AstraZeneca aman digunakan dalam pelaksanaan vaksinasi massal di Indonesia. Tercatat, vaksin ini, sudah digunakan lebih dari satu miliar di seluruh dunia dan terbukti efektif.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono memastikan produk vaksin AstraZeneca dari segi manfaatnya, sama dengan vaksin dari Sinovac, meski dilihat dari angka kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) sedikit lebih tinggi.
"Kita melakukan evaluasi KIPI kepada masing-masing yang sudah diimunisasi," ujar Dante di Jakarta, Senin (25/5).
Baca Juga:
Vaksinasi di Tanah Air Capai 24,81 Juta Dosis
Dante mengimbau bagi yang belum melaporkan KIPI yang dialami agar segera melapor ke sentra vaksinasi yang ada di sekitar lokasi.
Kemenkes, lanjut ia, saat ini pihaknya masih membahas tentang batasan usia untuk pemberian vaksin COVID-19 AstraZeneca.
"Sedang kita bahas mungkin dalam minggu-minggu ini bersama dengan Itagi, Komnas KIPI," ujar dia.
Vaksin AstraZeneca digunakan untuk para relawan pendamping korban kekerasan pada perempuan dan anak sebanyak 890 orang, yang difasilitasi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA).
Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto mengatakan, sebanyak 8 juta dosis bahan baku (bulk) vaksin COVID-19 dari Sinovac Biotech Ltd akan kembali datang pada Selasa (25/5).

"Sehingga total vaksin yang sudah kita terima adalah 83,9 juta dosis,” katanya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (25/5).
Airlangga yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, mengatakan pemerintah akan terus mengakselerasi laju vaksinasi COVID-19 guna mencapai kekebalan komunal (herd immunity).
Hingga 23 Mei ini, penyuntikan vaksin yang dilaksanakan telah mencapai 24,81 juta dosis vaksin. Perinciannya, vaksinasi tahap pertama 14,9 juta dosis dan tahap kedua 9,88 juta dosis.
"Realisasi penyuntikan vaksin membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang terbanyak dalam hal penyuntikan vaksin, yang dilakukan oleh negara yang bukan produsen vaksin," ujarnya. (Knu)
Baca Juga:
Bupati Tangerang Minta Perusahaan di Wilayahnya Lakukan Vaksinasi Gotong Royong
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
![[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg)
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul](https://img.merahputih.com/media/cb/96/e7/cb96e76dd80770d33a8ae51142c6957d_182x135.jpg)
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
