Kiat Terhindar dari Dehidrasi hingga Heatstroke saat Panas Ekstrem Melanda


Asupan air diperlukan agar tubuh dapat berfungsi pada berbagai tingkatan. (Pexels/Arnie Watkins)
MerahPutih.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi Indonesia, khususnya Jakarta, memasuki musim kemarau pada Mei 2024 dan akan mencapai puncaknya pada Juni 2024.
Cuaca panas ekstrem di awal kemarau dikatakan para ahli dapat memengaruhi kondisi kesehatan fisik (dehidrasi hingga heatstroke) hingga mental.
Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama mengatakan terdapat sejumlah kiat yang dapat masyarakat terapkan guna terhindar dari dehidrasi hingga heatstroke saat cuaca panas ekstrem melanda.
“Suhu panas di awal musim kemarau diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terjadi sampai dengan bulan Agustus 2024 di seluruh Indonesia dengan beberapa lokasi bersuhu lebih dari 36 derajat celsius. Mohon hindari dehidrasi, heat exhaustion sampai penyebab terjadinya kematian,” kata Ngabila dilansir Antara, Sabtu (4/5).
Baca juga:
Lebih lanjut, Ngabila menuturkan cuaca panas dapat membawa banyak dampak buruk pada kesehatan masyarakat. Salah satunya adalah mengalami dehidrasi, heatstroke, lemas, hilang fokus, hingga rusaknya permukaan kulit.
Guna menghindari seluruh dampak buruk tersebut, masyarakat dapat mulai mencoba Gerakan Minum Air Putih Tanpa Menunggu Haus (Gerus). Upayakan untuk meminum tiga sampai empat liter air atau setara dengan 12 sampai 16 gelas per hari.
Hal ini dapat diterapkan dengan meminum satu gelas air sebelum dan sesudah sholat, satu sampai dua gelas air sesudah makan. Hindari meminum teh dan kopi karena akan membuat tubuh lebih mudah buang air kecil dan dehidrasi.
“Apalagi kalau ditambah gula, akan lebih berbahaya,” kata dia.
Baca juga:
Kurangi Asupan Kafein untuk Bantu Lawan Cuaca Panas
Bagi masyarakat yang mengalami gejala berupa lemas dan banyak berkeringat, diperbolehkan meminum oralit yang sesuai dengan rekomendasi dokter atau tenaga medis yang menangani pasien.
Bila dirasa bosan mengonsumsi air putih, opsi lain yang ditawarkan adalah banyak memakan sayur dan buah yang kaya akan air seperti semangka, melon, pir atau apel.
Baca juga:
Apakah Minum Air Dingin Setelah Kepanasan Memicu Heatstroke?
Sementara, untuk mencegah kematian akibat cuaca panas, Ngabila merekomendasikan masyarakat untuk berteduh dari sinar matahari dan segera pergi menemui dokter apabila suhu tubuh sudah berada di atas batas normal atau 37,5 derajat celcius, tekanan darah naik, denyut nadi di atas normal bahkan pingsan. (*)
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Prakiraan Cuaca Jakarta Selasa (23/9), BMKG: Pagi Cerah, Sore Hingga Malam Berawan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
