Kenali Penerima Vaksin COVID-19 yang Kena Stempel 'Drop Out'


Vaksinasi COVID-19. (Foto: Sekretariat Presiden))
MerahPutih.com - Masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi dosis kedua lebih dari enam bulan sejak dosis pertama, akan dimasukan ke dalam kategori drop out, untuk vaksin ulang dari awal lagi.
Pemerintah memberi stampel drop out kepada mereka karena setelah enam bulan terjadi penurunan efikasi dan dosis pertama vaksin belum terbentuk proteksi maksimal.
Baca Juga:
BMKG Bongkar Miskonsepsi Polusi Udara Picu Gelombang Omicron di DKI
"Vaksin harus diulang atau drop out dari dosis pertama," tegas Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito, dalam keterangan persnya yang dikutip, Jumat (18/2).
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, saat ini secara nasional ada 20 juta orang yang belum mendapatkan vaksin kedua. Sebanyak lima juta di antaranya di Jawa Barat dengan rentang waktu belum mendapatkan dosis kedua setelah divaksinasi pertama dengan rentang waktu 1-5 bulan.
Sisanya tersebar di empat provinsi lainnya, yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten dan Sumatera Utara. Untuk itu, dimohon seluruh Kepala Dinas Kesehatan seluruh Provinsi maupun di tingkat Kabupaten/Kota untuk serius melakukan arahan pemerintah pusat.

Di antaranya melakukan vaksin dosis kedua bagi sasaran yang mengalami drop out dalam waktu kurang atau sama dengan 6 bulan dengan platform yang menyesuaikan ketersediaan di masing-masing daerah.
Melakukan pengulangan vaksinasi primer bagi sasaran yang mengalami drop out dalam waktu lebih dari enam bulan dan dapat menggunakan platform yang berbeda dari vaksin semula.
Baca Juga:
Lalu, untuk kedua upaya ini wajib memprioritaskan penggunaan platform jenis vaksin. Dengan memperhatikan masa kadaluarsa serta stoknya. Khususnya jenis vaksin yang hanya diberikan pada populasi khusus karena jumlahnya terbatas. Hingga kini, vaksinasi COVID-19 dosis 1 di Indonesia telah mencapai 80 per 100 orang dari populasi.
Lebih jauh, Wiku mengajak masyarakat mendukung capaian ini dengan aktif berpartisipasi dalam program vaksinasi. Terutama bagi daerah-daerah dengan cakupan vaksinasi yang masih rendah.
"Dimohon bagi pemerintah daerah khususnya yang masih rendah cakupan vaksinasinya, seperti Kalimantan Selatan, Maluku dan Papua Barat segera memenuhi target capaian vaksinasi tiap dosisnya," tutup Wiku. (Knu)
Baca Juga:
Kerja Sama Antar Pihak Percepat Vaksinasi Booster
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
