Kemenkes Beberkan Penyebab Kericuhan saat Vaksinasi Pedagang Tanah Abang


Vaksinasi COVID-19 para pedagang di Pasar Tanah Abang. (Foto: MP/Kanugrahan)
MerahPutih.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengakui bahwa kericuhan saat vaksinasi di Pasar Tanah Abang terjadi karena buruknya komunikasi publik kepada para pedagang.
Alur vaksinasi yang diterapkan juga turut memicu kerumunan.
Koordinator vaksinasi pedagang Tanah Abang Siti Khalimah menjelaskan, kericuhan dan kerumunan berawal dari tingginya animo para pedagang untuk divaksin.
Baca Juga:
Hal itu terbukti dengan melonjaknya jumlah pedagang yang mendaftar untuk divaksin pada gelombang kedua.
Pada gelombang pertama, kata dia, jumlah pedagang yang mendaftar sebanyak 9.720 pedagang. Sedangkan pada gelombang kedua, jumlah pedagang yang mendaftar sebanyak 11.300 orang lebih.
Di sisi lain, lanjut dia, pedagang sudah mendengar pernyataan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bahwa vaksinasi di Tanah Abang akan berlangsung dalam lima hari saja terhitung sejak Rabu (17/2).
Para pedagang pun cemas tak kebagian vaksin karena waktunya sudah hampir habis.
Siti mengatakan, pihaknya sebenarnya sudah menyosialisasikan kepada pedagang semuanya akan disuntik vaksin.
Namun, sosialisasi itu ternyata tak mampu menghilangkan kecemasan pedagang. Walhasil, mereka berkerumun dan berdesak-desakan untuk bisa divaksin.
"Ya boleh dibilang, (kericuhan dan kerumunan itu terjadi karena) agak kurang komunikasi kita ke padagang," kata Siti yang merupakan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza pada Dirjen P2P Kemenkes itu, kepada wartawan, Rabu (24/2).
Selain buruknya komunikasi publik, kata Siti, pemicu kerumunan adalah alur vaksinasi yang diubah.
Pada pelaksanaan awal, 17 - 20 Februari, pedagang diminta datang ke lokasi vaksinasi sesuai jadwal yang tertera di kupon masing-masing.
Sedangkan pada 22 dan 23 Februari, vaksinasi digelar tanpa kupon. Walhasil pedagang datang berduyun-duyun ke lokasi vaksinasi di jam yang sama.
"Pada Senin dan Selasa (23 dan 24 Februari) itu, kita coba tidak pakai kupon. Nah itu mungkin yang membuat pedagang susah diatur," kata Siti.

Pihaknya pun bakal mengubah alur vaksinasi pedagang di Pasar Tanah Abang mulai Kamis (25/2).
Langkah ini diambil usai terjadinya kericuhan dan kerumunan pedagang yang berebut hendak divaksin pada Senin dan Selasa lalu.
Siti menjelaskan, alur baru yang diterapkan besok bisa meminimalisir jumlah pedagang di lokasi vaksinasi. Skemanya dengan membuat dua ruang tunggu.
Pedagang akan diminta datang sesuai jadwal di kupon vaksinasi masing-masing. Setelah tiba di Blok A Pasar Tanah Abang, mereka akan diminta menunggu di ruang tunggu pertama di area parkir.
Setelah giliran jamnya tiba, pedagang akan diminta naik ke tempat vaksinasi, yakni Lantai 8 dan 12A Blok A. Di sana mereka akan kembali mengantre sebelum dipanggil satu per satu untuk disuntik vaksin.
Siti pun mengimbau agar para pedagang tak perlu datang berduyun-duyun ke lokasi vaksinasi.
Sebab, pihaknya memastikan semua pedagang yang terdaftar akan disuntik vaksin.
"Intinya kita upayakan semua kita layani," kata dia.
Baca Juga:
Respons Pemprov DKI Vaksinasi di Tanah Abang Dibubarkan Polisi
Sebelumnya, ratusan pedagang yang hendak ikut vaksinasi COVID-19 terhenti di lantai 7, Blok A, Pasar Tanah Abang, Senin (22/2).
Petugas tak memperbolehkan mereka naik ke lantai 8, tempat vaksinasi, karena antrean di sana sudah membludak. Akibatnya, sejumlah pedagang di lantai 7 itu cekcok dengan petugas.
Pada Selasa (23/2), kejadian serupa kembali terjadi di Blok A Pasar Tanah Abang.
Lantaran kerumunan terus terjadi, pihak kepolisian pun menghentikan vaksinasi pada Selasa malam. Lalu, vaksinasi ditiadakan pada Rabu (24/2). (Knu)
Baca Juga:
Antrean Tak Terkendali, Polisi Hentikan Vaksinasi Pasar Tanah Abang
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
![[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg)
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul](https://img.merahputih.com/media/cb/96/e7/cb96e76dd80770d33a8ae51142c6957d_182x135.jpg)
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
