Kemenkes akan Lakukan Vaksinasi Polio Massal di Pidie Pekan Depan

Andika PratamaAndika Pratama - Jumat, 25 November 2022
Kemenkes akan Lakukan Vaksinasi Polio Massal di Pidie Pekan Depan

Balita mendapat imunisasi vaksin polio tetes (Oral Poliomyelitis Vaccine). (Foto: Antara)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan menggelar vaksinasi massal polio di Kabupaten Pidie, Aceh, pekan depan. Kegiatan dilakukan menyusul ditemukannya kasus polio atau lumpuh layuh pada seorang anak berusia 7 tahun.

"Itu sebabnya, kita minggu depan akan datang khusus ke Pidie untuk melakukan vaksinasi massal polio," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Jumat (25/11)

Baca Juga

Polio, Semua yang Harus Kamu Ketahui

Oleh karena itu, Budi meminta masyarakat untuk meningkatkan cakupan vaksinasi polio demi mencegah munculnya kembali penyakit yang sudah lama tidak dialami di Indonesia.

Ia mengatakan penyakit polio muncul lagi karena ada sejumlah kabupaten kota di Indonesia yang cakupan vaksinasinya sangat rendah. Hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh pandemi COVID-19 yang membuat masyarakat enggan bepergian ke tempat publik.

"Tapi bisa juga pemberitaan yang terlalu negatif yang membuat masyarakat salah mengerti mengenai pentingnya vaksinasi," ucap Budi.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Aceh menyebutkan total kasus polio atau lumpuh layuh tipe dua di provinsi itu sebanyak empat orang, satu pasien diantaranya masih menjalani terapi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin Banda Aceh.

Baca Juga

Dinkes DKI Pastikan Belum Menemukan Kasus Polio di Jakarta

Kasus pertama sedang menjalani fisioterapi, sedangkan tiga kasus lagi berada di rumah masing-masing, karena tidak bergejala.

Ketiga anak yang terinfeksi virus polio ini sama dengan anak kasus pertama, yakni sama sekali tidak memiliki riwayat imunisasi dasar lengkap, sehingga berisiko tinggi tertular virus.

Pada Kamis (24/11), Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) mengimbau masyarakat untuk tidak ragu memberikan vaksin polio kepada anak karena risiko efek samping vaksin jauh lebih ringan dibandingkan terpapar polio.

Efek samping yang bisa terjadi setelah anak mendapatkan vaksinasi biasanya berupa demam atau bengkak, namun risiko itu masih jauh lebih baik ketimbang anak menjadi lumpuh dan harus ditopang dengan tongkat atau beraktivitas dengan kursi roda seumur hidupnya. (*)

Baca Juga

Dinkes DKI Minta Orangtua Waspadai Wabah Polio

#Kementerian Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Kurikulum Baru untuk Bidan Diluncurkan, Kado untuk Hari Bidan Nasional 2025
Hari Bidan Nasional 2025 jadi momen refleksi perjuangan bidan Indonesia. Kurikulum baru diluncurkan untuk memperkuat peran mereka dalam menekan angka kematian ibu dan bayi.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 24 Juni 2025
Kurikulum Baru untuk Bidan Diluncurkan, Kado untuk Hari Bidan Nasional 2025
Indonesia
Gerakan Berhenti Merokok Prioritaskan Turunnya Angka Perokok Pemula di Indonesia
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dari tahun ke tahun menunjukkan usia anak yang merokok mengalami percepatan usia.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 14 Juni 2025
Gerakan Berhenti Merokok Prioritaskan Turunnya Angka Perokok Pemula di Indonesia
Indonesia
Fase Pemulangan Haji Dimulai, DPR Minta Kemenkes Awasi Kesehatan Jemaah
Fase pemulangan haji Indonesia sudah dimulai. DPR pun meminta Kemenkes untuk mengawasi kesehatan jemaah.
Soffi Amira - Kamis, 12 Juni 2025
Fase Pemulangan Haji Dimulai, DPR Minta Kemenkes Awasi Kesehatan Jemaah
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Indonesia
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Dinkes DKI melakukan sejumlah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Lifestyle
Waspada Varian COVID-19 XEC dan JN.1: Begini Perbandingan Tingkat Keparahannya
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia baru-baru ini mengeluarkan Surat Edaran (SE) sebagai langkah antisipasi terhadap peningkatan kasus COVID-19 yang terjadi di beberapa negara Asia, yaitu Thailand, Hongkong, Malaysia, dan Singapura.
ImanK - Sabtu, 31 Mei 2025
Waspada Varian COVID-19 XEC dan JN.1: Begini Perbandingan Tingkat Keparahannya
Indonesia
Kemenkes Keluarkan SE Kewaspadaan COVID-19 Buntut Kasus Negara Tetangga Naik
COVID-19 menunjukkan peningkatan di beberapa negara di kawasan Asia, yaitu Thailand, Hongkong, Malaysia maupun Singapura.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 31 Mei 2025
Kemenkes Keluarkan SE Kewaspadaan COVID-19 Buntut Kasus Negara Tetangga Naik
Indonesia
Kemenkes Diminta Perbaiki Komunikasi dengan Organisasi Profesi
Menurutnya, mempertahankan situasi komunikasi yang buruk hanya akan menimbulkan polemik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Kemenkes Diminta Perbaiki Komunikasi dengan Organisasi Profesi
Indonesia
Pemanfaatan Ganja Medis di Indonesia, BNN: Perlu Kajian dan Riset Mendalam untuk Pengobatan
Kepala BNN Marthinus Hukom mengatakan riset menjadi prioritas jika ganja medis ingin diterapkan di Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 05 Mei 2025
Pemanfaatan Ganja Medis di Indonesia, BNN: Perlu Kajian dan Riset Mendalam untuk Pengobatan
Indonesia
Maraknya Kasus Pelecehan Seksual oleh Dokter, Wamenkes Sebut akan Terapkan Tes MMPI saat Proses Seleksi
Kasus pelecehan seksual oleh dokter kian marak. Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono mengatakan, bahwa ada penerapan tes MMTI dalam proses seleksi.
Soffi Amira - Sabtu, 19 April 2025
Maraknya Kasus Pelecehan Seksual oleh Dokter, Wamenkes Sebut akan Terapkan Tes MMPI saat Proses Seleksi
Bagikan