Kemendag Optimistis Perdagangan Multilateral Dorong Pengentasan Kemiskinan
Makan malam bersama dalam rangkaian kegiatan Pertemuan Pertama Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) di Pura Mangkunegaran, Solo. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Rangkaian pertemuan Presidensi G20 Indonesia tengah digelar di Kota Solo, Jawa Tengah.
Dalam pertemuan tersebut menyepakati pemulihan ekonomi global secara merata, baik negara maju maupun berkembang.
Baca Juga:
Harga Minyak Goreng Masih Mahal, Dana Subsidi Harus Tepat Sasaran
Pada penyelenggaraan Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) dalam agenda Presidensi G20 Indonesia menyimpulkan juga keselarasan kebijakan perdagangan, investasi, dan industri penting untuk mencapai sustainable development goals (SDGs) 2030.
Pada pertemuan pertama, sidang membahas tiga dari enam isu prioritas TIWWG, meliputi The Role of Multilateral Trading System to Strengthen the Achievement of SDGs, Digital Trade and Sustainable Global Value Chains (GVCs), serta Sustainable and Inclusive Industrialization via Industry 4.0.
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono menyampaikan kesimpulan dari sesi diskusi yang membahas isu-isu tersebut.
Pertama, dalam isu peningkatan sistem perdagangan multilateral untuk memperkuat capaian SDGs.
Para anggota menyimpulkan sistem perdagangan multilateral harus mampu merespons dinamika situasi ekonomi global, termasuk terhadap dampak pandemi saat ini, maupun yang akan datang di mana pada akhirnya dapat menjadi katalis dalam pencapaian target SDGs.
Djatmiko mengungkapkan, TIIWG juga mendorong perbaikan peran sistem perdagangan multilateral dengan membentuk sistem perdagangan yang lebih baik bagi negara maju maupun berkembang. Sehingga, keuntungan perdagangan dapat dirasakan semua negara.
"Sistem perdagangan multilateral harus mampu memberikan akses kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan mendukung agenda pengentasan kemiskinan untuk mencapai SDGs,” ujar Djatmiko.
Kedua, terkait GVCs menyebutkan, semua negaramemiliki pandangan yang sama mengenai peran penting perdagangan digital serta transformasi digital dalam memperkuat GVCs yang berkelanjutan.
Selain itu, negara-negara perlu meningkatkan kerja sama global, memperkuat infrastruktur digital, dan membangun kerangka hukum digital, keamanan digital, serta literasi digital.
“Penguatan integrasi UMKM serta peran perempuan dalam GVCs juga merupakan keharusan untuk menuju pembangunan ekonomi, menjembatani kesenjangan digital, meningkatkan akses finansial, dan meningkatkan fasilitasi perdagangan digital,” imbuh Djatmiko.
Para delegasi juga menyampaikan langkah-langkah kunci yang perlu diambil untuk memastikan perdagangan internasional dan rantai pasok berjalan dengan baik, termasuk akses yang setara terhadap vaksin, obat-obatan, serta alat kesehatan. (Asp)
Baca Juga:
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
DPRD Soroti SPPG Solo Pekerjaan Warga Luar Kota, tak Kurangi Angka Pengangguran
Protes Operasional Bajaj, Driver Ojol Solo Datangi DPRD Solo
Pelawak Kirun Menangis kala Melayat ke Rumah Duka Ki Anom Suroto
Legenda Wayang Tanah Air Anom Suroto Meninggal, Kiprah Mendalang hingga Keliling Dunia
Pemkot Solo Terapkan WFA ASN akibat TKD Dipangkas, Wamendagri Bima Minta Kaji Ulang
Purbaya Soroti Realisasi Belanja Daerah, Wamendagri Bima Arya Perintahkan Pemda Jadi Penggerak Roda Ekonomi
Walkot Solo Ngamuk, SPPG Solo Pekerjakan Karyawan Luar Daerah sehingga tak Kurangi Pengangguran
Bea dan Cukai Solo Musnahkan 12 Juta Rokok dan Alkohol Ilegal, Rugikan Negara Rp 12 Miliar
1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Mahasiswa Demo Tagih Janji 19 Juta Lapangan Kerja
Limbah MBG Diduga Cemari Kampung, Warga Solo Minta Dapur SPPG Ditutup