Keluarga Sesalkan Polisi Kirim Surat Penetapan Tersangka Saat Akbar Masih Koma

Eddy FloEddy Flo - Jumat, 11 Oktober 2019
 Keluarga Sesalkan Polisi Kirim Surat Penetapan Tersangka Saat Akbar Masih Koma

Ibunda Akbar Alamsyah meratap di atas pusara sang anak yang meninggal akibat kekerasan saat demo rusuh beberapa waktu lalu (Foto: antaranews)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Pihak keluarga Akbar Alamsyah menyebut, korban tewas dalam insiden kerusuhan di kawasan MPR/DPR itu sebagai tersangka.

Kakak Akbar, Fitri Rahmayani mengatakan, adiknya dijadikan tersangka oleh Polres Metro Jakarta Barat saat kondisinya sudah dirawat di Rumah Sakit.

Baca Juga:

Pemberian ke Keluarga Korban Meninggal Demo Rusuh, Uang Damai?

"Kami dapat surat dari polres Jakarta Barat, Akbar itu tersangka. Dari dugaan pengerusakan, penghasut, provokasi,"kata Fitri kepada wartawan di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (11/10).

Fitri melanjutkan, informasi itu membuat pihak keluarga shock.

Suasana pemakaman Akbar Alamsyah
Suasana pemakaman Akbar Alamsyah (Foto: antaranews)

"Kaget lah keadaan koma dijadiin tersangka. Udah ketemu akbar kita disuratin. Kita juga kaget kenapa baru begini baru dapat surat. Surat (penetapam tersangka) tertulis tanggal 26 (September)," ungkap Fitri.

Ia sendiri merasa tak percaya Akbar melakukam tindak pidana. Pasalnya, keseharian sang adik selama ini baik-baik saja.

"Kesehariannya akbar sendiri dia lebih main ke temanya. Dia baru berhenti kerja tanggal 17 september karena abis kontrak di JCO. Aku bilang jangan lanjut capai kerjanya," sesal Fitri.

Akbar juga tak pernah bilang ke keluarga akan mengikuti aksi unjuk rasa.

"Engga, sama sekali ga ada ngomong mau ikut demo. Kalau izin juga kita omelin," katanya dengan nada lirih.

Fitri meminta semua pihak tak menuduh almarhum adiknya macam-macam.

"Jangan menghakimi lah seseorang apalagi dia nggak ada identitas apalagi saya dengar cerita dari orang yang kemaren ditangkep mereka nggak ada identitas disiksa loh di dalam. Gimana ade saya yang tanpa identitas karena KTPnya ketinggalan," terang dia.

Sementara, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, penetapan Akbar berawal saat pihaknya melakukan penangkapan kepada pelaku perusuh, menemukan Akbar Alamsyah sudah tergeletak di aspal trotoar dekat besi.

"Jadi pertama kali ditemukan oleh AKP Rango yang berdinas di Jakarta Barat (Kanit Reskrim Polsek Metro Tamansari)," ujar Argo.

Di lokasi, kata Argo sudah banyak batu, beling, batako dan benda tumpul yang digunakan oleh perusuh untuk melempari polisi. Kemudian, oleh anggota tersebut, korban ditolong dengan membawanya ke Mapolres Metro Jakarta Barat.

Kombes Argo Yuwono
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono. Foto: Net

"Sampai di Polres kita data namanya, rumah, pekerjaan dan peran saat kejadian rusuh. Disitu dia memang ikut kerusuhan," ucap Argo.

Setelah itu, Akbar diberikan pertolongan medis oleh Unit Kesehatan Polres Metro Jakarta Barat agar lukanya bisa segera sembuh.

"Di sana kita tetap mengobati para pelaku yang terinjak injak karena panik saat hendak ditangkap," tutur dia.

Baca Juga:

Polisi Tangkap 1.365 Orang Terkait Demo Rusuh di Jakarta

Meski sudah mendapatkan perawatan medis oleh Polres Metro Jakarta Barat, tapi kondisi fisik Akbar memperhatinkan. Alhasil, penyidik pun tak mau ambik resiko dan merusuk Akbar ke RS Pelni pada (26/9).

"Pukul 07.55 WIB Akbar dirujuk ke rumah sakit terdekat yaktu Pelni. Karena di sana peralatan lengkap dibanding dirawat di Mapolres," ungkap Argo.

Polda Metro Jaya masih menunggu surat keterangan dari dokter Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto atas kematian Akbar Alamsyah di kawasan Slipi, Palmerah, Jakarta Barat.

Pasalnya, dokter yang menangani Akbar belum berikan surat keterangan luka pada bagian mana yang menyebabkan korban tewas.(Knu)

Baca Juga:

Hasil Forensik Korban Meninggal Dunia dalam Demo Rusuh di Jakarta

#Polda Metro Jaya #Demo Rusuh #Tindak Kekerasan #Kombes Argo Yuwono
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Fenomena Gunung Es Kekerasan Anak di DKI Bikin Merinding, DPRD Tekankan Tiga Jurus yang Wajib Sekolah Jalankan
Rio mendorong adanya pelatihan teknis intensif bagi kepala sekolah, guru, anggota TPPK/PPK
Angga Yudha Pratama - Kamis, 04 Desember 2025
Fenomena Gunung Es Kekerasan Anak di DKI Bikin Merinding, DPRD Tekankan Tiga Jurus yang Wajib Sekolah Jalankan
Indonesia
Polda Metro Terima Aduan Roy Suryo, Gelar Perkara Khusus atas Kasus Hoax Ijazah Jokowi
Polda Metro menerima aduan Roy Suryo. Polisi pun segera menggelar perkara khusus dalam kasus hoaks ijazah Jokowi.
Soffi Amira - Jumat, 28 November 2025
Polda Metro Terima Aduan Roy Suryo, Gelar Perkara Khusus atas Kasus Hoax Ijazah Jokowi
Indonesia
Polisi Duga Ada Pelaku Lain yang Terlibat dalam Penculikan dan Pembunuhan Alvaro
Polda Metro Jaya menduga ada pelaku lain yang terlibat dalam penculikan dan pembunuhan Alvaro Kiano Nugroho.
Soffi Amira - Jumat, 28 November 2025
Polisi Duga Ada Pelaku Lain yang Terlibat dalam Penculikan dan Pembunuhan Alvaro
Indonesia
Polda Metro Jaya Bikin Janji Manis Tak Akan Hentikan Penyelidikan Kasus Kematian Arya Daru
Pengambilan sidik jari lebih mudah dilakukan pada permukaan padat dan tidak berpori
Angga Yudha Pratama - Jumat, 28 November 2025
Polda Metro Jaya Bikin Janji Manis Tak Akan Hentikan Penyelidikan Kasus Kematian Arya Daru
Indonesia
Polisi Cari Pola dan Model Pengamanan Unjuk Rasa Yang Paling Humanis
Polri tidak ingin tergesa-gesa dalam menetapkan regulasi baru yang akan diterapkan secara nasional.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 26 November 2025
Polisi Cari Pola dan Model Pengamanan Unjuk Rasa Yang Paling Humanis
Indonesia
Polda Metro Jaya Gelar 'Sikat Jaya 2025' selama 14 Hari, Fokus Berantas Curanmor hingga Aksi Premanisme
Polda Metro Jaya menggelar Sikat Jaya 2025 hingga 14 hari ke depan. Operasi ini fokus memberantas curanmor hingga aksi premanisme.
Soffi Amira - Selasa, 25 November 2025
Polda Metro Jaya Gelar 'Sikat Jaya 2025' selama 14 Hari, Fokus Berantas Curanmor hingga Aksi Premanisme
Indonesia
Tidak Ada Tanda Kekerasan Lain di Jenazah Ayah Tiri Alvaro, Gantung Diri Setelah Izin Ganti Celana Kotor
Polisi ungkap motif cemburu sebagai pemicu aksi tragis ini
Angga Yudha Pratama - Selasa, 25 November 2025
Tidak Ada Tanda Kekerasan Lain di Jenazah Ayah Tiri Alvaro, Gantung Diri Setelah Izin Ganti Celana Kotor
Indonesia
Polda dan Polres Jaksel Beda Suara Ihwal TKP Bunuh Diri Ayah Tiri Alvaro
Polda Metro menepis pernyataan awal kepolisian yang menyebutkan pelaku meninggal bunuh diri di sel tahanan, tetapi di ruang konseling Polres Jaksel.
Wisnu Cipto - Senin, 24 November 2025
Polda dan Polres Jaksel Beda Suara Ihwal TKP Bunuh Diri Ayah Tiri Alvaro
Indonesia
Antisipasi Demo Buruh, Polisi Siapkan Pengalihan Arus Lalu Lintas di Jakarta
Polisi menyiapkan rekayasa lalu lintas secara situasional terkait demo buruh menolak kenaikan upah minimum 2026 di sekitar Istana Merdeka dan Gedung DPR RI, Senin (24/11).
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 24 November 2025
Antisipasi Demo Buruh, Polisi Siapkan Pengalihan Arus Lalu Lintas di Jakarta
Indonesia
1 Dari 3 Perempuan Di Dunia Hadapi Kekerasan Seksual, Ini Yang Paling Rentan
Hampir satu dari tiga perempuan diperkirakan 840 juta di seluruh dunia pernah mengalami kekerasan oleh pasangan
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 20 November 2025
1 Dari 3 Perempuan Di Dunia Hadapi Kekerasan Seksual, Ini Yang Paling Rentan
Bagikan