Kelompok Anarko Rekrut Anak Muda untuk Buat Kerusuhan saat COVID-19


Aksi vandalisme 'Sudah Krisis Saatnya Membakar' di Tangerang bikin warga geger. Foto: Istimewa
MerahPutih.com - Kelima pemuda kelompok Anarcho Syndicalism yang nekat coba membuat keonaran di masyarakat di tengah wabah virus corona ternyata hendak merencanakan aksi vandalisme besar-besaran guna membuat keributan di Tanah Air.
Hal ini diketahui dari pemeriksaan percakapan para pelaku lewat aplikasi telegram. Caranya, para peaku hendak melakukan aksi vandalisme besar-besaran guna memprovokasi masyarakat.
Baca Juga
Lakukan Vandalisme 'Mati Konyol atau Melawan', 5 Remaja Diciduk Polisi
Dari hasil membuka telepon genggam, kelompok ini merencanakan aksi pada 18 April 2020 vandalisme secara bersama-sama di beberala kota besar di Pulau Jawa. Situasi ini dimanfaatkan mereka untuk mengajak masyarakat untuk melakukan keonaran, membakar dan juga menjarah.
"Inilah kelompok ini," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sudjana di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (11/4)

Kelompok ini diyakini tersebar di beberapa daerah di Tanah Air. Ada di Jakarta, Bandung juga beberapa wilayah lain di Pulau Jawa. Untuk itu, polisi akan melakukan pengembangan guna memburu yang lain. Rata-rata anggotanya adalah anak muda.
Mulai dari yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas hingga mahasiswa. Bahkan ada juga mereka yang putus pendidikan hingga pengangguran.
Baca Juga
Diyakini juga mereka kerap berulah selain kejadian ini. Polisi minta para orangtua kiranya bisa memantau anak-anaknya agar jangan sampai masuk jadi anggota kelompok tersebut.
Kelompok ini memang rata-rata anak muda dan mereka terus berupaya untuk merekrutnya, merekrut anak-anak muda yang lain sehingga mereka untuk menambah perbuatannya.
Ada juga yang kelompok ini yang memang statusnya mahasiswa kemudian ada yang masih SMA dan ada yang sudah tidak sudah tidak lulus sekolah ataupun mereka tidak melanjutkan kuliah.
"Ada pula yang pengangguran," kata Nana.
Sebelumnya diberitakan, lima orang dicokok buntut membuat keonaran di masyarakat di tengah wabah virus corona atau COVID-19. Kelimanya adalah MRR alias Bunga (21 tahun), AAM alias Aflah (18 tahun), RIAP alias Rio (18 tahun), RJ alias Riski (19 tahun), dan yang terakhir adalah MRH.
Baca Juga
Vandalisme Bertuliskan "Papua Merdeka" Ditemukan di Dua Lokasi di Solo
Keonaran yang hendak mereka timbulkan di masyarakat caranya dengan menyebarkan berita bohong yang dapat menimbulkan keonaran di kalangan masyarakat atau menghasut supaya melakukan tindak pidana.
Kelimanya berbuat vandalisme dengan membuat tulisan yang salah satunya berisi kalimat 'SUDAH KRISIS, SAATNYA MEMBAKAR'. Aksi vandalisme ini dilakukan di beberapa titik di wilayah Tangerang Kota pada Kamis (9/4) lalu. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Polda Metro Jaya Jelaskan Alasan Penetapan Tersangka Direktur Lokataru, Delpedro Marhaen

Kuasa Hukum Sebut Delpedro Marhaen tak Punya Kuasa untuk Memicu Kerusuhan di Jakarta

Ajukan Penangguhan Penahanan, Tim Advokasi Sebut Delpedro tak Pantas Ditangkap

Polda Metro Jaya Tetapkan 43 Orang sebagai Tersangka Demo Ricuh, 6 Masuk Klaster Penghasut, Sisanya Perusuh

Polisi Minta PPATK Telusuri Aliran Dana ke Para Pelaku Kerusuhan Demo Jakarta

Polda Metro Jaya Geledah Kantor Lokataru Foundation Selama 2 Jam

Total Ada 6 Tersangka di Kasus Direktur Lokataru, Ini Unggahan Delpedro yang Jadi Bukti Polisi

Jadikan Direktur Lokataru Foundation sebagai Tersangka, Polisi: Sudah Sesuai SOP

Polisi Jerat Direktur Lokataru Dengan Pasal Perlindungan Anak dan UU ITE

Direktur Lokataru Dikenakan Pasal Berlapis, Polisi: Tindakannya Memicu Kerusuhan dan Keresahan
