Kelainan Genetika Sebabkan Hemofilia

P Suryo RP Suryo R - Senin, 17 April 2023
Kelainan Genetika Sebabkan Hemofilia

Mempromosikan dukungan dan advokasi terhadap mereka yang terdampak. (Pexels/Shvets Production)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

HARI hemofilia sedunia merupakan agenda tahunan yang diperingatkan pada tanggal 17 April setiap tahunnya. Peringatan yang jatuh pada hari ini tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kepada seluruh masyarakat di dunia tentang hemofilia, gangguan perdarahan langka yang mempengaruhi sekitar 1 dari 10 ribu orang di seluruh dunia.

Hemofilia merupakan kelainan genetik yang menyebabkan kekurangan protein pada proses pembekuan darah sehingga menyebabkan pendarahan dan memar yang berlebihan.

Baca Juga:

Artificial Intelligence Dapat Deteksi Tanda Awal Kanker Paru-Paru

darah
Meningkatkan kesadaran dan mendidik masyarakat tentang gangguan hemofilia ini. (Unsplash/Hush Naidoo Jade Photography)

Federasi Hemofilia Dunia (WFH) memulai inisiatif ini di tahun 1989. Sejak itu, dirayakan setiap tahun untuk meningkatkan kesadaran dan mendidik masyarakat tentang gangguan hemofilia ini.

Pemilihan tanggal 17 April sebagai Hari Hemofilia Sedunia oleh WFH dipilih karena untuk memperingati hari lahir Frank Schnabel, pendiri WFH, yang lahir pada hari ini.

Hari Hemofilia Sedunia pertama kali diusulkan oleh Komite Eksekutif WFH pada tahun 1987. Komite mengakui perlunya ada agenda untuk meningkatkan kesadaran tentang hemofilia dan gangguan perdarahan lainnya serta mendukung mereka yang terkena dampak dari gangguan ini.

Tanggal 17 April dipilih oleh WFH sebagai tanggal untuk memperingati Hari Hemofilia Sedunia yang memiliki tanggal yang sama dengan hari ulang tahun Schnabel. Pemilihan tanggal yang sama dengan hari lahir Schnabel dikarenakan dia merupakan tokoh terkemuka dalam komunitas hemofilia dan telah mengabdikan hidupnya untuk meningkatkan kehidupan orang-orang dengan kondisi tersebut.

Hari Hemofilia Sedunia yang pertama kali diperingati pada tanggal 17 April 1989 pada waktu itu memiliki tema Bersama, Kita Peduli. Itu mencerminkan komitmen WFH untuk mendukung penderita hemofilia dan keluarganya. Hari itu diperingati dengan acara dan kegiatan di seluruh dunia, termasuk seminar pendidikan, donor darah, dan acara penggalangan dana.

Setiap tahun, WFH memilih tema yang berbeda, seperti Berbagi Pengetahuan Membuat Kita Lebih Kuat atau Reaching Out: The First Step to Care. Tema-tema tersebut dirancang untuk meningkatkan kesadaran tentang berbagai aspek hemofilia dan mendorong orang-orang untuk mengambil tindakan untuk mendukung mereka yang terkena dampak kondisi tersebut.

Baca Juga:

Studi: Gairah Seksual Bisa Perpanjang Usia Pria Lansia

darah
Tanggal 17 April di setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Hemofilia Sedunia, inisiatif ini dimulai pada tahun 1989 oleh Worl Federation of Hemophilia. (wfh.org)

Untuk tahun ini, tema untuk memperingati Hari Hemofilia Sedunia adalah Access for All: Prevention of Bleeds as the Global Standard of Care.

Tema tahun ini dirancang untuk tetap berfokus pada peningkatan akses perawatan dan pengobatan bagi penderita hemofilia serta mempromosikan pencegahan dan intervensi dini untuk mengurangi risiko perdarahan dan komplikasi lainnya.

Komunitas hemofilia berkomitmen untuk memastikan bahwa semua individu, terlepas dari latar belakang atau lokasi mereka, memiliki akses ke perawatan dan dukungan yang mereka butuhkan untuk mengelola kondisi mereka secara efektif dan menjalani kehidupan yang sehat dan utuh.

Hari Hemofilia Sedunia telah menjadi agenda penting di masyarakat, memberikan kesempatan untuk meningkatkan kesadaran tentang kondisi tersebut dan mempromosikan

dukungan dan advokasi terhadap mereka yang terdampak. Hari peringatan tersebut telah membantu mematahkan stigma seputar hemofilia dan mendorong orang untuk mencari pengobatan dan dukungan. Agenda ini juga membantu mempromosikan penelitian dan pengembangan menjadi perawatan baru untuk kondisi tersebut. (ahs)

Baca Juga:

Ibuprofen, Si Ampuh Penurun Demam

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Bagikan