Studi: Gairah Seksual Bisa Perpanjang Usia Pria Lansia
Jangan biarkan lansia 'kesepian'. (Foto: Unsplash/LOGAN WEAVER)
BAGI kaum Adam ingin berusia panjang selain didukung makan sehat serta rajin berolahraga, ternyata ada satu kunci lain yang bisa kamu coba terapkan dalam hidup. Jawabannya adalah gairah seksual. Mungkin kamu yang masih muda atau berusia di bawah 40 tahunan akan tersenyum mendengar hal tersebut.
Namun, percaya atau tidak ketika seorang pria sudah menyentuh paruh baya hingga lanjut usia atau lansia, acap kali gairah seksual berkurang apalagi bagi yang sudah kehilangan pasangannya, bisa saja gairah itu 'meredup'.
Ternyata berdasarkan studi yang dilakukan di Jepang, bagi laki-laki terbilang penting untuk terus menjaga gairah seksual di dalam kehidupannya. Karena berdasarkan studi itu terdapat korelasi antara hubungan seksual dengan umur panjang.
Baca juga:
Studi ini melibatkan para peneliti di Yagamata University dan membutuhkan riset selama sembilan tahun dengan jumlah partisipan yang mencapai angka 21 ribu orang.
Puluhan ribu partisipan itu dipilih dari berbagai bidang serta kondisi riwayat kesehatan dan berasal dari tujuh kota yang tersebar di Prefektur Yamagata. Partisipan itu berisikan laki-laki dan perempuan yang memiliki usai 40 tahun ke atas.
Berdasarkan data yang diungkap oleh kepala penelitian riset ini, yaitu Dr Kaori Sakurada terdapat sekitar 8,3 persen dari 8.500 partisipan laki-laki dan 16,1 persen dari 12.400 partisipan perempuan mengungkapkan bahwa mereka sudah tak memiliki ketertarikan ke lawan jenis, apalagi hubungan seksual.
Kemudian dalam data itu juga dipaparkan bahwa selama proses penelitian, ada 356 laki-laki dan 147 perempuan yang jadi partisipan dinyatakan meninggal dunia.
Dari data itu, tim peneliti mulai menganalisa dan menemukan fakta unik. Di mana dari 9,6 persen yang mengungkapkan bahwa sudah tak tertarik lawan jenisnya ternyata meninggal dalam kurun waktu sembilan tahun proses riset.
Sedangkan hanya ada sekitar 5,6 persen saja partisipan pria yang mengungkapkan masih memiliki gairah seks yang meninggal dalam kurun waktu yang sama.
Baca juga:
Kemudian Sakurada dan timnya memberikan analisa lanjutan dengan menambahkan data usia, tingkat kesehatan, pendidikan, status perkawinan, frekuensi tertawa, sampai tingkat stres.
Dari sinilah para peneliti Yamagata University mulai bisa menemukan benang merah serta kesimpulan dari riset yang dilakukan selama sembilan tahun itu.
Sebagaimana dilansirr South China Morning Post, Rabu (12/4), kesimpulan penelitian ini mengungkapkan bahwa risiko kematian jauh lebih besar membayangi pria yang dengan gairah seksual lebih rendah bila dibandingkan mereka yang masih memiliki minat seksual.
Bahkan kurangnya minat seksual ke lawan jenis juga membuat pria lebih berpotensi meningkat risiko kematiannya akibat kanker.
Pihak peneliti masih belum bisa memberikan apa aspek yang membuat gairah seksual ini sangat berpengaruh terhadap usia yang lebih panjang dan dengan salah satu teorinya, absennya ketertarikan terhadap lawan jenis membuat para pria mengalihkan minatnya ke gaya hidup yang tidak sehat.
Aspek menarik justru dari partisipan perempuan, karena bagi kaum hawa, para peneliti yang menemukan terdapat hubungan antara gairah seksual dengan potensi risiko kematian. (aru)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan