Kesehatan

Kesepian Timbulkan Masalah pada Gizi Lansia

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Minggu, 26 Juni 2022
Kesepian Timbulkan Masalah pada Gizi Lansia

Kesepian bisa berpengaruh pada masalah gizi lansia (Foto: pixabay/geralt)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

RASA kesepian ternyata bisa menimbulkan masalah fisik pada lansia. KETUA Umum Pengurus Besar Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia dr Siti Setiati, Sp.PD-KGer, M. Epid mengatakan rasa kesepian bisa menimbulkan masalah gizi pada orang lanjut usia karena nafsu makan berkurang.

Siti menjelaskan lansia di Indonesia cukup banyak yang hidup sendirian. Hal itu amat disayangkan karena kesepian bisa membuat lansia malas untuk makan.

Baca Juga:

Dokter Sarankan Lansia Jangan Sering Mandi, Ini Alasannya

Kesehatan mental merupakan hal penting yang harus dijaga setiap orang, termasuk lansia. Perasaan kesendirian bisa memengaruhi keinginan untuk mengonsumsi makanan bergizi.

Jangan biarkan lansia kesepian. (foto: pixabay/aamiraimer)

Rasa sepi tersebut bisa mendorong lansia menghabiskan waktu dengan berdiam diri, seperti tidur atau menonton televisi. "Kesepian menyebabkan orang kehilangan nafsu makan karena makan itu kegiatan sosial," ujar Siti seperti dilansir ANTARA.

Tubuh lansia yang semakin kurus dari waktu ke waktu perlu waspadai, khususnya bila pola makan yang diterapkan bukan untuk mengurangi berat badan. Apabila berat badan turun dalam tiga kurun hingga tiga bulan dan nafsu makannya berkurang, amat mungkin lansia mengalami gangguan nutrisi.

Diketahui, sebanyak 34,71 persen lansia tinggal bersama keluarga tiga generasi, nilai tersebut menurun sebesar 6 persen dari tahun sebelumnya.

Padahal, berinteraksi dengan keluarga merupakan salah satu kunci penting dalam meningkatkan kualitas hidup lansia. Interaksi dengan keluarga membuat mereka berkesempatan lebih besar untuk merasakan keterlibatan sosial. Hal itu bisa menghadirkan perasaan bahagia. Pada akhirnya, kondisi itu bisa menurunkan risiko lansia untuk merasa kesepian atau diabaikan.

Siti menyarankan agar para lansia tidak hidup sendirian, tapi tinggal dengan keluarga, seperti anak dan cucu. Hal itu agar mereka bisa terus berinteraksi dengan banyak orang, dan mengusir risiko kesepian.

Apabila situasi dan kondisi memungkinkan, Siti menyarankan tiga generasi hidup di atas atap yang sama, agar lansia tidak merasa asing atau ditinggalkan. "Tapi tidak mudah karena di era sekarang anak-anak ingin mandiri dan itu tantangan," ujar Siti.

Lebih lanjut Siti menuturkan hal terpenting ialah harus ada interaksi antaranggota keluarga yang menciptakan kebahagiaan bagi lansia. Seperti contoh, interaksi bersama anak atau cucu bisa menyuntikkan rasa bahagia dan membuat lansia lebih bersemangat untuk menjalani hari serta mengonsumsi makanan bergizi.

"Keterlibatan sosial itu salah satu faktor lebih penting dari gen. Orang panjang umur faktornya bukan semata-mata gen, melainkan juga kebahagiaan penting untuk dibangun," ujarnya.

Baca Juga:

Astaga, Lansia Ini Diduga Telah Menerima Vaksin COVID-19 90 Kali

Harus ada interaksi antaranggota keluarga yang menciptakan kebahagiaan bagi lansia. (Foto: pixabay/sasint)

Kondisi fisik bukan menjadi satu-satunya faktor yang menjadi indikator kesehatan, kondisi batin juga merupakan hal yang sangat penting. Untuk itu, Siti menjelaskan sehat adalah ketika semua aspek seimbang, mulai dari fisik, mental, sosial dan spiritual.

Dari sisi kesehatan fisik, Siti menyebut lansia membutuhkan nutrisi yang seimbang dengan protein, karbohidrat, dan mineral. Protein merupakan yang utama bagi para lansia, karena mereka membutuhkan asupan gizi untuk menjaga kualitas otot serta kesehatan tubuh.

Para lansia disarankan untuk tetap beraktivitas fisik secara rutin, minimal 150 menit setiap minggu, seperti berjalan kaki atau berenang. Olahraga seraya mengangkat beban untuk meningkatkan kekuatan otot juga disarankan. Namun, itu harus disesuaikan dengan kondisi lansia masing-masing. (Ryn)

Baca Juga:

Ajarkan Aman Berselancar di Internet Bagi Lansia

#Kesehatan #Usia Lansia
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bagikan