Waktu Mandi untuk Lansia Maksimal 10 Menit


Lansia harus perhatikan cara dan alat mandi. (Foto: Unsplash/LOGAN WEAVER | @LGNWVR)
PAKAR dermatologi dan venerologi yang pernah menempuh pendidikan di Universitas Hasanuddin, Makassar dr. Amelia Setiawati Soebyanto, SpDV, menyarankan agar lansia mandi maksimal hingga 10 menit demi mencegah kulitnya menjadi kian kering.
"Itu juga enggak berendam, mandi biasa. Jangan sampai pruritus dan kulit kering menurunkan kualitas hidup usia lanjut," ungkap Amelia seperti dikutip Antara, Kamis (3/11).
Amelia mengatakan, lansia sebaiknya memilih air yang hangat dan sabun yang tidak bersifat iritatif karena akan menyebabkan kulit semakin kering. Sabun yang bersifat iritatif di antaranya mengandung antibakterial atau yang berfungsi untuk memutihkan kulit.
Lebih lanjut soal pemakaian sabun, ia menyarankan agar lansia menggunakan sabun yang wujudnya cair ketimbang batang. Salah satunya karena sabun batang berpotensi terkontaminasi bakteri akibat penggunaan bersama dengan anggota keluarga lainnya.
Baca juga:
Makanan untuk Meningkatkan Imunitas Lansia

"pH untuk sabun batang lebih tinggi jadi bersifat alkali, itu yang bisa membuat kulit jadi lebih kering. Karena pH kulit sekitar 4,5-5,5, jadi sifatnya lebih ke asam," terangnya.
Amelia menyarankan agar lansia juga berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin untuk masalah-masalah kulit kering nan dialami. Karena tidak semua sabun bisa digunakan dan tidak semua pelembap bisa digunakan untuk berbagai kasus. Paling tidak bisa memberikan kualitas hidup yang lebih baik untuk pasien. Paling tidak, tidak gatal, kulitnya lembap, lebih nyaman dengan menjalani hari-harinya," ujarnya.
Konsultasi ke dokter juga diperlukan apabila kulit kering belum juga sembuh dalam beberapa hari. Amelia mengatakan, ini mungkin bukan masalah kulit kering biasa melainkan ada penyebab lain yang harus segera diidentifikasi dan diobati.
Baca juga:
Studi: MSG Bisa Bantu Pemenuhan Gizi Lansia

Amelia mencatat, kebanyakan pasien yang datang ke klinik tempatnya praktik datang dengan penyakit penyerta lain seperti gula tak terkontrol, hingga akhirnya kulitnya menjadi gatal. Pada kasus lain, gatal berpindah dari satu organ tubuh ke bagian lain, tidak ada lesi kulit dan hanya tampak kulit kering dan bersisik.
"Itu kondisi kulit kering dengan derajat ringan. Pengobatannya bisa mulai dengan sabun, pelembap yang tepat, kasih tambahan obat oles," jelasnya.
Ia menambahkan, terkait mandi, dokter spesialis kulit dan kelamin dr. Yustin Sumito, SpKK menyarankan agar lansia menggunakan air suam-suam kuku dan membilas tubuh terakhir dengan air dingin.
"Jadi tidak terlalu kaget. Setelah itu langsung oleskan dengan pelembab. Itu akan sangat membantu (mencegah kulit semakin kering)," saran Amelia. (waf)
Baca juga:
Meski Aktivitas Fisik Terbatas, Lansia Harus Tetap Jaga Asupan Cairan dan Gizi
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
