Kesehatan

Ibuprofen, Si Ampuh Penurun Demam

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Rabu, 12 April 2023
Ibuprofen, Si Ampuh Penurun Demam

Demam pada anak merupakan bentuk perlindungan tubuh anak untuk melawan bakteri atau virus. (Foto: Freepik/Peoplecreations)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SAAT si kecil mengalami demam tinggi, tak perlu panik. Demam menjadi salah satu keluhan yang paling sering dialami oleh anak-anak.

Demam adalah kondisi ketika suhu tubuh anak meningkat hingga lebih dari 38 derajat celcius akibat peradangan atau infeksi. Demam merupakan bentuk perlawanan tubuh anak terhadap bakteri atau virus.

Sebagai orang tua, sebaiknya selalu menyediakan obat penurun demam bagi anak. Biasanya, demam juga bisa turun dengan cepat menggunakan obat penurun demam, baik itu paracetamol dan ibuprofen.

Mengutip laman Alodokter, Ibuprofen merupakan obat golongan antiinflamasi nonsteroid yang bisa dibeli di apotek tanpa resep dokter.

Obat ini aman untuk dikonsumsi anak-anak jika diberikan dengan aturan dan dosis yang tepat. Namun, kamu perlu pahami dulu aturan penggunaan ibuprofen pada anak.

Obat ibuprofen juga dapat digunakan untuk meredakan nyeri akibat sakit gigi, tumbuh gigi, sakit kepala, cedera, dan patah tulang pada anak. Ibuprofen tidak boleh digunakan jika anak alami reaksi alergi terhadap obat ini.

Baca juga:

Anak Demam Santai Saja ya

ibuprofen
Ibuprofen merupakan obat golongan antiinflamasi nonsteroid yang ampuh menurunkan demam. (Foto: Freepik/User18526052)

Kamu perlu cermat dalam memberikan obat bagi anak dan harus sesuai dengan aturan dosis yang berlaku serta tertera pada label kemasan ibuprofen.

Selain itu, kamu pun perlu melakukan pemeriksaan tanggal kedaluwarsa pada kemasan ibuprofen. Jangan pakai obat yang sudah kedaluwarsa. Segera buang dan beli yang baru.

Berikan ibuprofen dengan makanan atau setelah waktu makan. Hindari memberi anak ibuprofen saat perutnya kosong. Pastikan anak tidak mengonsumsi obat lain yang juga mengandung ibuprofen.

Baca baik-baik kandungan apa saja yang ada di dalam obat anak. Berikutnya, konsultasikan terlebih dahulu penggunaan ibuprofen kepada dokter.

Apalagi jika anak pernah mengalami alergi terhadap kandungan tertentu dan memiliki kondisi kesehatan berbeda dengan anak lainnya, seperti asma atau penyakit jantung bawaan.

Hindari memberikan ibuprofen kepada bayi di bawah usia 6 bulan tanpa persetujuan dokter. Saat berusaha menurunkan demam anak, hindari mengombinasikan ibuprofen dengan obat penurun demam lainnya seperti parasetamol.

Dua obat ini bisa dibilang sama efektifnya. Namun, beberapa studi menunjukkan bahwa ibuprofen dapat menurunkan demam lebih cepat daripada paracetamol. Tepatnya, empat jam pertama setelah pemberian obat.

Baca juga:

Waspada Tantrum Ketika Anak Demam

ibuprofen
Hindari memberi anak ibuprofen saat perutnya kosong. (Foto: Freepik/Freepik)

Pemberian obat ibuprofen ini harus sesuai dengan dosis khusus anak. Dosis ini tertera di label kemasan obat. Biasanya berdasarkan berat badan atau usia. Takaran yang lebih direkomendasikan adalah yang berpatokan pada berat badan.

Dosis ibuprofen untuk anak adalah 5–10 mg/kgBB setiap kali pemberian. Jika berat anak 10 kilogram, kamu bisa memberikannya 50–100 mg ibuprofen. Namun, jika tidak tahu pasti berat badannya, kamu bisa menggunakan takaran berdasarkan usia seperti dirangkum berikut ini.

  • Usia 6–11 bulan (6–7 kg): 50 mg
  • Usia 12–23 bulan (8–10 kg): 75 mg

  • Usia 2–3 tahun (11–16 kg): 100 mg
  • Usia 4–5 tahun (17–21 kg): 150 mg

  • Usia 6–8 tahun (22–27 kg): 200 mg

  • Usia 9–10 tahun (28–32 kg): 250 mg

  • Usia 11 tahun (33–43 kg): 300 mg

Efektivitas penyerapan ibuprofen biasanya membutuhkan waktu 30–60 menit setelah pemberian obat. Selepas itu, obat ini akan bertahan dan bekerja selama 6–8 jam di dalam tubuh.

Oleh sebab itu, kamu diperbolehkan mengulang dosis seperti di atas hingga 3–4 kali sehari. Tidak boleh lebih dari ketentuan itu.

Bila setelah diberikan 1 dosis ibuprofen anakmu meludahkannya, boleh memberikannya lagi 1 dosis yang sama ketika kondisi anak telah tenang. Jika ibuprofen sudah ditelan, lalu anakmu muntah, perlu menunggu hingga enam jam sebelum memberikannya kembali.

Kamu perlu menggunakan alat ukur yang terdapat dalam kemasan obat ibuprofen seperti sendok atau cangkir obat agar pemberian dosis obat sesuai. Jangan menggunakan sendok teh atau sendok makan di rumah untuk menghindari kelebihan atau kekurangan dosis. (dgs)

Baca juga:

Obat Tercemar EG dan DEG Bertambah, Bagaimana Memilih Obat Demam yang Aman?

#Kesehatan #Anak-anak
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan