Kehilangan Daya Tarik Seksual Terhadap Pasangan Itu Wajar


Daya tarik seksual bisa menurun setelah lama menjalin hubungan. (Foto: Pexels/Trinity Kubassek)
DIA tidak lagi menarik untukmu? Setelah menjalani hubungan bertahun-tahun, daya tarik seksual kamu terhadapnya menghilang. Jika ini terjadi pada kehidupan percintaan kamu, sebenarnya hal tersebut wajar.
Berbagai hal dapat memengaruhi menurunnya daya tarik seksual terhadap pasangan. Terlebih lagi jika kamu dan dia sudah sibuk menjalani urusan masing-masing, kamu akan sulit on lagi ketika berada di dekatnya.
Baca Juga:
Dilansir SheKnows, Dr. Tina B. Tessina, seorang psikoterapis dan penulis How To Be Happy Partners: Working It Out Together, menjelaskan bahwa adanya perubahan hasrat dalam bercinta setelah menjalani hubungan dalam waktu lama umum terjadi pada setiap pasangan.
Debi Silber, seorang psikolog transformasional sekaligus pembicara kesehatan, memaparkan bahwa penurunan ketertarikan seksual kepada pasangan bisa terjadi ketika kebutuhan dan harapan pada pasangan tidak terpenuhi. "Ini membuat kita merasa tidak penting, diabaikan dan, di mata mereka, tidak dianggap serius," kata Silber.

Menurut Silber, rasa ketertarikan dan hasrat kepada pasangan dapat kembali. Kuncinya adlaah dengan menyadari dan mengidetifikasi apa yang sebenarnya membuat hadirnya kejenuhan dalam hubungan. Sebagai contoh, seseorang mungkin bosan setelah mulai mengabaikan satu sama lain karena terlalu lelah.
Maka dari itu, langkah yang terbaik untuk memulai kembali adalah dengan membuat komitmen untuk menghabiskan lebih banyak waktu sendirian bersama. Ketertarikan yang berkurang harus diganti dengan kasih sayang, selera humor, dan komunikasi yang intim. "Anda berdua perlu menciptakan cara untuk berkomunikasi bahwa Anda ingin dekat satu sama lain," kata Silber.
Baca Juga:
Penting juga untuk dicatat bahwa dibutuhkan peran dari kedua belah pihak untuk membuat semuanya berjalan kembali. Kamu dan dia juga perlu menciptakan cara untuk berkomunikasi dan komitmen untuk kembali dekat satu sama lain.
Setelah kedekatan mulai kembali terjalin seperti semula, saatnya untuk merencanakan hubungan seks dengan matang. Orgasme mungkin menjadi pencapaian utama dalam sebuah percintaan. Namun, Tessina memiliki pandangan lain terhadap hal ini.

Menurut Tessina, seks ideal tak selalu harus diakhiri dengan orgasme. Ia menegaskan bahwa setiap sesi percintaan harus menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi kedua belah pihak. Ketika ini sudah terpenuhi, seks menjadi memuaskan walau tidak sampai meraih orgasme. "Fokusnya harus pada kesenangan," kata Tessina.
Tessina juga menyarankan agar pasangan melakukan seks dengan teratur. Untuk mewujudkannya, amat penting untuk menjadwalkan seks agar tetap rutin dilakukan di sela-sela kesibukan.
Terakhir, ia juga merekomendasikan agar tiap pasangan berani mencoba hal baru di kamar. Sebab, cara bercinta yang itu-itu saja akan memberikan kejenuhan. Bicarakan kepadanya bahwa kamu ingin melakukan hal baru di ranjang. Setelah mencapai kesepakatan bersama, segera eksekusi! (dsh)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
