Kegiatan Sederhana Sehari-hari Ternyata Bisa Sebabkan Nyeri pada Panggul

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Rabu, 21 Agustus 2024
Kegiatan Sederhana Sehari-hari Ternyata Bisa Sebabkan Nyeri pada Panggul

Ilustrasi nyeri pada panggul. (Foto: Pixabay/kevin120415)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Mungkin sebagian orang pernah merasakannya, dan ketika hal ini terjadi rasanya akan mengganggu dan tidak nyaman. Rasa nyeri di area panggul terkadang terjadi di saat tidak terduga atau sekadar melakukan kegiatan sederhana sehari-hari. Seperti saat keluar dan masuk mobil misalnya.

Dilansir laman Well and Good, Senin (19/8), terapis fisik dasar panggul Marcy Crouch PT, DPT mengatakan nyeri panggul bisa terjadi di area sekitar tulang kemaluan atau bagian belakang di sekitar sendi sakroiliaka.

Nyeri panggul cukup umum terjadi selama kehamilan, tetapi nyeri ini juga dapat menyerang orang yang tidak hamil dari kebiasaan tertentu yang dapat memperburuknya.

Salah satu pemicu yang mengejutkan adalah sesuatu yang mungkin banyak orang lakukan beberapa kali sehari adalah masuk dan keluar mobil.

Baca juga:

4 Langkah ini Bantu Redakan Nyeri Pergelangan Tangan Terkilir

Jika korset panggul lemah atau tidak stabil, apa pun yang membebani tulang dan sendi panggul akan menyebabkan atau memperburuk rasa sakit. Masuk dan keluar mobil adalah salah satu dari hal-hal ini.

“Masuk dan keluar mobil sering kali melibatkan gerakan asimetris yang memberi lebih banyak tekanan pada sendi panggul," kata Crouch. Asimetris yang dimaksud di sini adalah berdiri dengan satu kaki.

Baca juga:

Micin Bisa Picu Risiko Nyeri Kepala Migrain

Saat masuk atau keluar mobil, seseorang harus memindahkan berat badan ke satu sisi. Masalahnya, melangkahkan satu kaki masuk atau keluar pada satu waktu dapat menyebabkan tekanan yang tidak merata yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan.

Kegiatan sederhana lainnya yang memicu nyeri panggul termasuk berjalan di permukaan yang tidak rata atau tanah kasar atau dalam jarak yang jauh dan berdiri dengan satu kaki, seperti menaiki tangga, berpakaian, atau masuk atau keluar dari kamar mandi.

Baca juga:

Nyeri Punggung Bawah Dapat Diatasi dengan Jalan Kaki

Crouch menyarankan kiat untuk menghindari nyeri panggul yaitu duduk terlebih dahulu di jok mobil dengan kaki di luar, lalu ayunkan kaki ke dalam secara bersamaan.

Selain itu, jaga agar lutut tetap rapat saat mengayunkan kedua kaki masuk atau keluar mobil untuk menghindari tekanan tidak merata pada panggul. Topang badan saat masuk atau keluar dengan berpegangan pada pintu atau roda kemudi untuk menambah kestabilan.

Cara lainnya untuk membantu mengendalikan nyeri panggul, kata Crouch, adalah menerapkan olahraga ringan, beristirahat saat nyeri, hindari gerakan asimetris, hindari berdiri dengan sebagian besar tubuh bertumpu pada satu kaki, menggunakan penyangga sendi dan kompres air panas atau dingin untuk menenangkan area yang sakit.

Terakhir, jangan ragu untuk bertemu dengan terapis dan mengonsultasikannya jika terjadi masalah, termasuk untuk kasus nyeri pada panggul. (*)

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Bagikan