Kasus Sapi Antraks di Gunung Kidul, Pemkab Klaten Perketat Jalur Perbatasan Jateng-DIY


Ilustrasi sapi. Foto: Istimewa
MerahPutih.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, Jawa Tengah, memperketat akses keluar masuk hewan sapi di daerah perbatasan Klaten dengan Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Hal itu menyusul ditemukannya kasus sapi antraks.
Kepala Bidang Peternakan DPKP Klaten, Tri Yanto mengatakan, tak hanya memperketat pintu masuk sapi dari Gunung Kidul ke Klaten, pihaknya juga rutin mengawasi dan memeriksa kesehatan sapi.
Baca Juga
'Mie Sabendino' Jadi Wadah Kumpul Komedian Solo, Klaten dan Yogya
"Ribuan sapi yang tersebar di perbatasan Klaten-Gunung Kidul rutin kita periksa. Jangan sampai ada kasus antraks di Klaten," ujar Tri, Sabtu (5/2)
Dikatakannya, sapi yang ada di Klaten tersebut juga bakal divaksinasi segera menyusul munculnya kasus sapi antraks di Gunung Kidul. Vaksinasi sapi bertujuan untuk melindungi sapi.
"Sudah ditemukan kasus sapi antraks di Gunung Kidul. Kita waspadai ekstra," katanya.
Dikatakannya, ada sekitar 1.000 sapi yang menjalani pemeriksaan intensif. Untuk antisipasi munculnya antraks, pihaknya juga gencar melakukan sosialisasi.
"Kita gencarkan sosialisasi pada warga untuk mengantisipasi dan selektif jika beli sapi dari Gunung Kidul periksa dengan teliti," katanya.
Baca Juga
Polres Klaten Kirim Bantuan Air Bersih untuk Warga di Lereng Merapi
Ia menyebut ada empat kecamatan di Kabupaten Klaten yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Gedangsari, Gunungkidul yakni Kecamatan Gantiwarno, Wedi, Cawas dan Bayat.
Selain melakukan penyuntikan vaksin bagi hewan, pihaknya juga bakal melakukan sosialisasi terkait pentingnya kebersihan kandang ternak dan menjaga kesehatan hewan ternak.
"Pelaksanaan vaksin untuk hewan ternak di daerah perbatasan ini akan kita berikan pada sekitar 1.000 ekor sapi yang tersebar di Kecamatan Bayat yakni di Desa Bogem, Nengahan dan Ngerangan," katanya.
Selain itu, di Kecamatan Gantiwarno di Desa Karangturi dan Desa Gentan, kemudian di Kecamatan Wedi di Desa Kaligayam, serta daerah Kecamatan Cawas di Desa Karangasem dan Burikan.
"Imbauan kami jika temukan gejala antraks pada sapi peliharaan segera laporkan ke kami," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga
Polres Klaten Bongkar Kasus Mafia Tanah, Satu ASN Ditetapkan Tersangka
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Pemkab Sragen Pastikan 10 Sapi yang Mati Bukan karena Antraks

Penyebaran Antraks Bukti Infrastruktur Peternakan dan Kesehatan Hewan Lemah

Anggota DPR soal Wabah Antraks di Gunungkidul: Warga Harus Diedukasi

Dinkes DKI Tegaskan Jakarta Nihil Kasus Antraks

Kasus Antraks ke Manusia Akibat Konsumsi Daging Hewan Mati Sakit

Antraks Mewabah di Gunungkidul, Anggota DPR Sebut Masyarakat Belum Teredukasi

Berbatasan Langsung dengan Gunungkidul, Wonogiri Masih Buka Pasar Hewan Sapi

Antraks Merebak, Kemenkes Diminta Tingkatkan Pengawasan Hewan Ternak

Kemenkes Beberkan Kronologi Kasus Antraks di Gunungkidul

1 Warga Gunungkidul Meninggal karena Antraks
