Kasus Omicron Terus Melonjak, Pintu Masuk Indonesia Makin Diperketat


Ilustrasi virus Korona. ANTARA
MerahPutih.com - Angka konfirmasi varian COVID-19 Omicron di Indonesia terus bertambah. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan adanya penambahan 27 kasus Omicron pada 26 Desember 2021. Dengan penambahan itu, total kasus Omicron yang ditemukan di Indonesia mencapai 46 orang.
Saat ini, sebagian besar telah menjalani karantina di RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet dan sebagian lagi di RSPI Sulianti Saroso.
Kasus Omicron tersebut terdeteksi di saat para pelaku perjalanan internasional tiba di Indonesia dan menjalani karantina 10 hari.
Baca Juga:
Kronologis Pasien Omicron Lolos Karantina di Wisma Atlet
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya akan memperketat karantina masuk dari luar negeri.
"Kita harus melindungi 270 juta masyarakat yang saat ini kondisinya sudah baik," kata Budi dalam keterangan pers, Selasa (28/12).
Upaya pengetatan karantina dilengkapi dengan teknologi baru untuk tes PCR yang bisa melihat marker Omicron. Alat tersebut sudah disebarkan di seluruh pintu-pintu masuk negara.
Dengan demikian, identifikasi Omicron bisa dilakukan lebih cepat dalam waktu 4 sampai 6 jam.
Kementerian Kesehatan konsisten melakukan pengendalian dan pencegahan COVID-19 terutama varian Omicron.
Upaya dilakukan dengan pengetatan protokol kesehatan, surveilans, vaksinasi, dan perawatan.
Terkait protokol kesehatan, Budi menghimbau masyarakat untuk tidak bepergian ke luar negeri kalau bukan urusan penting dan mendesak.
"Jadi lindungilah diri kita jangan pergi ke luar negeri," kata Budi.
Baca Juga:
Menkes Siapkan Alat Tes PCR Teknologi Baru, Deteksi Omicron 4 sampai 6 Jam
Di samping itu, Kemenkes akan mendatangkan 15 mesin genome sequencing yang direncanakan akan disebarkan ke beberapa wilayah di Indonesia mulai tahun depan.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak berlibur ke luar negeri kecuali pekerjaan atau kepentingan yang mendesak.
"Pemerintah kembali mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri jika bukan sesuatu yang benar-benar urgent," ucap Luhut.
Ia lebih merekomendasikan masyarakat untuk berwisata domestik, selain lebih aman dari penularan Omicron ketimbang berlibur ke luar negeri, juga dapat membantu akselerasi pemulihan ekonomi domestik. (Knu)
Baca Juga:
Satu Orang Lolos Karantina Omicron, Pemerintah Lakukan Evaluasi
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
