Kasus Novel Baswedan Diminta Jadi Materi Seleksi Capim KPK


Peneliti ICW Kurnia Ramadhana (kanan) (Foto: antaranews)
MerahPutih.Com - Koalisi Kawal Capim KPK meminta kasus penyerangan Novel Baswedan menjadi materi untuk para kandidat Capim KPK jilid V. Indonesia Corruption Watch (ICW) salah satu lembaga yang tergabung dalam koalisi menilai hal ini menjadi penting agar Capim KPK mempunyai perhatian khusus untuk melindungi para pegawainya.
Peneliti ICW Kurnia Ramadhana mengatakan komitmen kandidat untuk menyelesaikan kasus Novel Baswedan akan terlihat jika kasus teror terhadap penyidik senior KPK itu menjadi materi seleksi. Terlebih terdapat sejumlah kandidat yang berasal dari intitusi Polri dan Kejaksaan.
Baca Juga: Koalisi Kawal Capim KPK Soroti Integritas Tiga Jenderal Polisi
"Kasus Novel Baswedan diangkat jadi salah satu isu Capim KPK, maka kita bisa melihat bagaimana komitmennya untuk melindungi dari setiap pegawai KPK termasuk Novel," kata Kurnia dalam jumpa pers di kantor YLBHI, Jakarta Pusat, Minggu (28/7).
Menurut Kurnia para kandidat Capim KPK dapat memaparkan grand desain terkait penyelesaian kasus Novel Baswedan. Hal ini bisa menjadi perhatian serius untuk kandidat yang berasal dari Koprs Bhayangkara dan Khorps Adhiyaksa.

"Bagaimana manajerial lembaga ada perlindungan khusus bagi setiap pegawai KPK. Bagaimana mereka menarik kasus Novel Baswedan sendiri," ujar Kurnia.
Senada dengan Kurnia, Direktur YLBHI Asfinawati mengatakan, jika kasus Novel Baswedan diangkat menjadi materi khusus seleksi Capim KPK, akan menggurkan dengan sendirinya para kandidat dari Polri. Pasalnya, hingga kini Polri belum mampu mengungkap kasus teror tersebut.
"Bisa menggugurkan juga peserta (dari Polri), ketika dia tidak ada kinerjanya mereka menunjukkan atau tidak mau menjalankan kewajiban hukumnya," tegas Asfinawati.
Oleh sebab itu, hal ini menjadi penting untuk melihat bagaimana komitmen Capim KPK periode 2019-2024 dalam menyelesaikan kasus Novel dan intimidasi terhadap pegawai KPK lainnya.
"Itu juga penting, bagaimana ditanyakan perjalanan kasus (Novel Baswedan) ini," pungkas Asfinawati.
Baca Juga: Tes Psikologi Capim KPK Dilakukan oleh Tim dari TNI AD
Sebagai informasi, 104 peserta yang dinyatakan lolos uji kompetensi tengah mengikuti tes psikologi atau seleksi tahap tiga, mereka diantaranya 9 dari unsur anggota Polri, 3 orang pensiunan Polri, 7 hakim, 2 mantan hakim, 4 jaksa, serta 2 pensiunan jaksa. Sementara itu, ada pula dari unsur KPK sebanyak 14 orang, dosen 19 orang, advokat 11 orang, hingga auditor 4 orang.
Jenderal polri aktif yang lolos Capim KPK di antaranya, Wakabareskrim Irjen Antam Novambar, Staf Ahli Kapolri Irjen Ike Edwin, Brigjen Bambang Sri Herwanto dari Sespim Lemdiklat Polri, serta Kepala Biro Penyuluhan Hukum Mabes Polri Brigjen Agung Makbul.
Kemudian Irjen Dharma Pangrekun, perwira tinggi Bareskrim Polri di Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Brigjen M Iswandi Hari yang ditugaskan di Kemenakertrans, dan Irjen Juansih yang kini menjabat Analisis Kebijakan Polri Bidang Pendidikan dan Pelatihan, Wakil Kapolda Kalimantan Barat Brigjen Sri Handayani, dan Kapolda Sumsel Irjen Firli Bahuri.(Pon)
Baca Juga: Basaria Panjaitan Optimis Lolos Tes Psikologi Capim KPK
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
KPK Dalami Peran Gubernur Kalbar Ria Norsan di Kasus Proyek Jalan Mempawah

ICW Kritik Pembebasan Bersyarat Setya Novanto, Sebut Kemunduran dalam Pemberantasan Korupsi

Dugaan Korupsi Haji 2025, ICW Seret 3 Nama Pejabat Kemenag ke KPK

ICW Laporkan Dugaan Korupsi Haji 2025 ke KPK, Libatkan 2 PT beralamat Sama

Novel Baswedan Ditunjuk Jadi Wakil Kepala Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara

ICW Beberkan Kejanggalan Proyek Chromebook Rp 9,9 Triliun Era Nadiem

Kolaborasi Bareng KPK Kampanyekan Antikorupsi, Rhoma Irama Doakan Pejabat tak Pakai Rompi Oranye

KPK Usut Dugaan Korupsi di Kalbar, Penyidik Mulai Lakukan Penggeledahan

Novel Baswedan Soroti Pencalonan Nurul Ghufron sebagai Hakim Agung: Harusnya Gagal Administrasi

ICW Ungkap Polri Gunakan Uang Publik Rp 3,8 Triliun untuk 'Hajar' Rakyat
