Karier Cemerlang Pejudo Maruli Simanjuntak yang Selangkah Lagi Jadi Orang Nomor 1 di TNI AD
Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak saat menyampaikan keterangan di Istana Merdeka Jakarta, Senin (30/10/2023). (ANTARA/Andi Firdaus/am)
MerahPutih.com - Nama Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen Maruli Simanjuntak belakangan ini menjadi sorotan.
Sebab, Maruli dikabarkan akan menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Ia jadi yang paling potensial menggantikan Jenderal Agus Subiyanto yang ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Panglima TNI.
Predikat ini wajar melihat prestasi moncer yang dimilikinya sebagai prajurit tempur.
Baca Juga:
Prestasi Maruli Simanjuntak Harumkan Indonesia di Pertarungan Olahraga
Namun tak hanya itu, Maruli sebenarnya juga memiliki prestasi di bidang olahraga judo.
Bahkan, ia merupakan mantan atlet judo Indonesia di SEA Games 1995.
Maruli saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PB PJSI) periode 2021-2026.
Dalam beberapa kesempatan, dia bertekad untuk mengembalikan kejayaan judo di Indonesia.
"Saya ingin mengembalikan kejayaan judo seperti di tahun 1990-an, kala itu judo bisa tampil dalam kejuaraan di tingkat Olimpiade," ungkap Maruli beberapa waktu lalu.
Tak sampai di situ, Maruli juga pernah menjadi juara 1 Judo Military Asean Philipina pada tahun 1997 di kelas 71 kilogram.
Lulusan AKMIL 1992 ini pernah mengikuti pelatihan seperti TC Judo Kopassus-Korea di tahun 1996 sampai tahun 1999.
Belakangan ini, Maruli juga viral di media sosial saat ia tampil di Kejurnas Judo KSAD Cup 2023 yang digelar pada 7 sampai 10 Oktober 2023.
Aksi Maruli saat mengeluarkan "jurus" melumpuhkan lawannya pun beredar di media sosial.
Bahkan, banyak netizen kagum dengan aksi menakjubkan tersebut.
Baca Juga:
Berawal dari Kupang, 'Bapak Air' Letjen Maruli Hadirkan Air Bersih di Pelosok RI
Berbicara soal karier militer, pria kelahiran Bandung, 27 Februari 1970 ini awalnya menjabat sebagai Komandan Detasemen Tempur Cakra pada 2002.
Tiga tahun menjabat di Detasemen Tempur Cakra, ia kemudian menjadi Perwira Bantuan Madya Operasi Kopassus pada 2005 hingga 2008.
Dia juga menjabat sebagai Komando Batalyon (Danyon) 21 Grup 2/Sandhi Yudha pada 2008 hingga 2009.
Maruli mendapat promosi Komandan Sekolah Komando Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdikpasus), di tahun yang sama.
Pada posisi ini, ia juga menjabat sekitar 1 tahun hingga 2010.
Selain menduduki posisi strategis di kemiliteran, Maruli juga ada di ring Kepresidenan.
Tercatat, ia menjadi Komandan Grup A Pasukan Pengaman Presiden sejak Presiden Joko Widodo menjabat, yaitu pada 2014 sampai 2016.
Kemudian ia menjabat Wakil Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Wadanpaspampres) pada 2017 hingga 2018.
Maruli kemudian diangkat menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) pada 2018 hingga 2020.
Sebelum akhirnya diberi jabatan menjadi Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana.
Dengan diangkat menjadi Pangkostrad, dia naik satu bintang menjadi Letnan Jenderal (Letjen). (Knu)
Baca Juga:
Sepak Terjang Letjen Maruli Simanjuntak, Menantu Luhut yang Disebut akan Gantikan KSAD
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Jembatan Armco Hubungkan kembali Warga Birem Bayeun Aceh Timur
Viral Video Bantuan ke Sumatera Berupa Kotak Kosong, Begini Penjelasan TNI
Wagub Kalbar Gandeng Imigrasi Buru 15 WNA China Penyerang TNI di Area Tambang Ketapang
Duduk Perkara Belasan WNA China Serang TNI Pakai Parang di Ketapang Versi Kodam XII/Tanjungpura
Prajurit TNI AD Raih Emas di Cabor Menembak SEA Games 2025, Pasang Target Lolos Olimpiade 2028
Harumkan Indonesia, 3 Prajurit TNI AD Raih Medali Perak SEA Games 2025 di Cabor Equestrian Eventing
17 Senior Prada Lucky Namo Dituntut 9 Tahun dan Langsung Dipecat dari TNI AD, Restitusi Capai Rp 544 Juta
Viral Beras Bantuan TNI Jatuh Berceceran dari Helikopter dan Dipungut Korban Bencana, Begini Penjelasan Panglima TNI
Helikopter Mi-17 dan Bell 412 Bawa Misi Krusial Bantuan Banjir Longsor Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat
DPR Sebut Mengirim TNI ke Gaza Tanpa Jaminan Kesejahteraan Keluarga yang Ditinggalkan Merupakan Keputusan Zolim