Kardinal Ungkap Alasan Enggan Terburu-buru Buka Kegiatan Peribadatan Gereja

Ilustrasi gereja (MP/Kanugraha)
Merahputih.com - Kardinal Ignatius Suharyo menegaskan bahwa meski pemerintah telah mengizinkan kembali peribadahan di rumah ibadah, Gereja KAJ tidak serta-merta membuka untuk umum. Di Keuskupan Agung Jakarta sendiri, Gereja Katolik belum membuka gereja.
"Alasannya sederhana kehati-hatian, supaya jangan pernah sampai terjadi tempat ibadah gereja kita menjadi tempat penyebaran yang baru," kata Uskup Ignatius Kardinal Suharyo dalam keteranganya, Jumat (12/6).
Baca Juga:
Beberkan Alasan Disiplinkan Warga, Polri Sebut Agar Masyarakat Produktif
Suharyo mengatakan, untuk kepentingan umat Katolik di gereja-gereja kita semua tahu di Indonesia ini ada 37 keuskupan. Keputusan dari masing-masing Keuskupan itu berbeda-beda tetapi semua mengacu kepada peraturan yang diberikan oleh pemerintah yaitu departemen Agama, entah itu gugus tugas khusus untuk penanggulangan Covid ini.
"Intinya umat Katolik disiplin, taat pada peraturan-peraturan yang sudah dibuat, pasti dengan maksud untuk kebaikan bersama ini," tambah Ignatius.
Uskup Suharyo menjelaskan, sementara itu dari segi Imanpun tidak ada kesulitan bisa beribadah seperti sekarang ini. Televisi sekurang-kurangnya yang menyiarkan satu minggu satu kali di TVRI, layanan live streaming online terus diberikan.
Bahkan, semua kebutuhan umat bisa terpenuhi seperti komuni yang bisa dilakukan melalui komuni batin. "Komuni batin itu bukan seolah-olah menerima Kristus bukan. Seolah-olah sudah dicoret kita sungguh sungguh menerima kehadiran Tuhan secara rohani," jelas Suharyo.

Ia menegaskan, Keuskupan Agung Jakarta untuk sementara ini sampai menunggu keputusan team yang memikirkan gereja belum dibuka untuk umum.
"Kita tetap tenang kita tetap mencoba untuk menemukan kehendak Tuhan di tengah keterbatasan keterbatasan ini Moga-moga kita semua dilindungi Tuhan Salam sehat berlimpah berkat untuk anda sekalian keluarga keluarga dan komunitas," jelas Suharyo.
Sekretaris KAJ Rm. V. Adi Prasojo, Pr mengatakan, berdasarkan hasil penegasan bersama dalam Rapat Kuria KAJ pada tanggal 8 Juni 2020, maka pihaknya menetapkan bulan Juni 2020 selama masa persiapan menuju new normal.
"Dalam masa persiapan ini, setiap paroki memastikan kesiapan pelaksanaan Pedoman Umum Pelayanan Sakramen KAJ dalam Masa Tatanan Kehidupan Baru," kata Rm. Adi.
Dia menegaskan seluruh kegiatan kegerejaan yang mengumpulkan banyak orang akan ditiadakan selama bulan Juni 2020.
Baca Juga:
Gugus Tugas Ungkap Kelompok Ini Lebih Berisiko Meninggal Akibat Corona
Dia mencontohkan, seluruh misa mingguan, misa harian, doa rosario, misa novena dan lain-lain, akan diganti dengan misa secara live streaming melalui media YouTube atau melalui televisi untuk beberapa paroki. "Juga semua kegiatan kerohanian dan pastoral bersama seperti misa lingkungan, misa ujud, dan rapat/pertemuan," kata dia.
Masa Pelaksanaan New Normal Dimulai Juli 2020 dengan Ijin Resmi KAJ Rm. Adi mengatakan masa pelaksanaan tatanan kehidupan baru atau new normal akan dilakukan secara bertahap mulai bulan Juli 2020. Namun setelah paroki mendapatkan ijin resmi dari KAJ. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Menag dan Ketua DMI Hadiri Peresmian Masjid Raya Baitul Mukhtar BSD City

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Natalius Pigai Siapkan UU Baru Pasca Insiden Perusakan Rumah Ibadah Kristen di Padang

[HOAKS atau FAKTA]: Australia Berikan Dana Khusus untuk Umat Kristen dan Gereja di Indonesia
![[HOAKS atau FAKTA]: Australia Berikan Dana Khusus untuk Umat Kristen dan Gereja di Indonesia](https://img.merahputih.com/media/90/0a/0c/900a0cc4f6d98118127f946351fa8135_182x135.jpeg)
Temuan Komnas HAM di Balik Persekusi Retreat Kristen di Cidahu Sukabumi, Pengusiran hingga Perusakan

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
