Kapal Selam KRI Nanggala 402 Miliki Cadangan Oksigen hingga Sabtu
                Konferensi pers terkait dengan pencarian KRI Nanggala yang hilang di perairan Bali bagian utara di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis (22/4). ANTARA/Ayu Khania Pranisitha
MerahPutih.com - Kapal selam KRI Nanggala 402 hilang kontak di perairan Bali dan masih dicari hingga kini.
Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengungkap, kondisi Kapal KRI Nanggala 402 itu masih layak tempur.
Laksamana Yudo mengungkap, kapal KRI Nanggala 402 itu dalam keadaan siap dari segi personel maupun material sudah mendapatkan surat kelaikan.
Baca Juga:
TNI Bangun Dua Posko Crisis Center Kapal Selam Hilang Kontak
Kapal ini dibuat tahun 1977 dan diterima angkatan laut delivery tahun 1981 buatan Jerman.
"Jadi KRI Nanggala ini dalam kondisi siap tempur sehingga kita kirim untuk lakukan penembakan torpedo kepala latihan maupun kepala perang," ungkapnya Yudo dalam jumpa pers di Lanud Gusti Ngurah Rai Bali, Kamis (22/4).
Ia mengungkap, kondisi perairan saat dilakukan latihan tembak itu cerah sesuai dengan prediksi prakiraan cuaca BMKG. Kemudian, KRI Nanggala juga rutin dilakukan perawatan.
"Kalau usia operasi kita sesuaikan, kalau kondisinya masih bagus dan bisa kita rawat dan tentunya akan kita rawat dengan baik," ujarnya.
KRI Nanggala 402, yang hilang di perairan utara Bali sejak Rabu (21/4) dini hari, diduga mengalami mati listrik (black out). Dalam kondisi tersebut, oksigen diperkirakan tersedia dalam 72 jam.
"Kemampuan oksigen KRI jika dalam kondisi yang diperkirakan black out seperti sekarang ini, mampu 72 jam. Kurang-lebih 3 hari (sampai Sabtu 24 April)," kata Yudo.
Dia berharap, KRI Nanggala 402 ditemukan sebelum Sabtu (24/4) sehingga masih ada oksigen tersedia di dalam kapal selam tersebut.
"Kalau kemarin hilang kontak jam 3, nanti bisa sampai Sabtu jam 3, sehingga 72 jam. Mudah-mudahan ini dapat segera ditemukan sehingga kondisi oksigen masih ada," ungkapnya.
Dia menjelaskan soal kiprah KRI Nanggala 402.
"Kapal ini riwayatnya sudah menembak torpedo kepala latihan 15 kali dan menembak torpedo kepala perang dua kali, dan sasarannya dua kapal eks KRI, dan dua-duanya tenggelam," urainya.
Baca Juga:
Ada Tumpahan Minyak di Lokasi Hilangnya Kapal Selam KRI Nanggala
KRI Nanggala 402 diduga mengalami mati listrik (black out) dan hilang kendali sebelum tenggelam.
"Kemungkinan saat menyelam statis terjadi black out sehingga kapal tidak terkendali," kata Kadispenal Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono saat dihubungi, Rabu (21/4).
Julius mengatakan, kapal selam juga tidak dapat melaksanakan prosedur darurat lantaran mengalami black out.
Menurutnya, seharusnya ada tombol darurat agar kapal bisa kembali timbul ke permukaan. (Knu)
Baca Juga:
Cari Kapal Selam, KRI RE Martadinata Sempat Deteksi Pergerakan Bawah Air
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Pemerintah Bakal Produksi 30 Unit Kapal Selam Nirawak, Jaga Choke Point Perairan Indonesia
                      Indonesia Belum Tertarik Beli Rudal BrahMos India
                      Unhan Bawa 165 Mahasiswa Lihat Langsung Skuadron Anti Kapal Selam dan Pesawat Logistik Cepat Demi Kuasai Dinamika Peperangan Modern
                      Mahasiswa Magister Pertahanan Unhan RI Rasakan Sensasi Langka Terbang Bareng Pesawat Patroli Maritim CN-235
                      Penculikan Berkedok Jual Beli Mobil di Pondok Aren, POM TNI-AL Proses Hukum Pecatan Tentara yang diduga Terlibat
                      Kasasi MA Gugurkan Vonis Seumur Hidup 2 Eks TNI AL Pembunuh Bos Rental
                      DPR Ingatkan Pentingnya AI dan Cyber Defense untuk Fungsi Pertahanan Modern di Tubuh TNI
                      Komisi I DPR Siap Kawal OMSP TNI di UU Baru, Tolak Dwifungsi dan Fokus Tugas Siber
                      TNI Diperbantukan Kawal MBG, DPR Ungkap Pentingnya Kolaborasi Alat Negara dalam Mendeteksi Masalah dan Antisipasi Keracunan
                      Selain Perkuat Maritim Indonesia, Kapal Induk Giuseppe Garibaldi Juga Punya Dukung OMSP untuk Bawa Logistik