Cari Kapal Selam, KRI RE Martadinata Sempat Deteksi Pergerakan Bawah Air

KRI RE Martadinata (indomiliter)
Merahputih.com - KRI RE Martadinata-331 dilaporkan sempat mendeteksi pergerakan di bawah air di perairan Bali saat melakukan pencarian kapal selam KRI Nanggala-402. Namun pergerakan tersebut segera hilang sehingga belum bisa disimpulkan sebagai kapal selam KRI Nanggala-402.
"Terdeteksi pergerakan di bawah air dengan kecepatan 2,5 knot," kata Kapuspen TNI Mayjen Achmad Riad dalam jumpa pers di Lanud Ngurah Rai, Bali, Kamis (22/4).
Baca Juga
Achmad Riad juga meluruskan informasi terkait sejumlah berita yang menyebutkan KRI Nanggala-402 sudah ditemukan. Dia menegaskan kabar tersebut tak bisa jadi rujukan.
Teranyar, Singapura mengerahkan kapal MV Swift Rescue untuk membantu pencairan kapal selam KRI Nanggala-402. Kapal itu diperkirakan akan tiba di lokasi hilangnya kontak KRI Nanggala pada 24 April.

Selain dari Singapura, bantuan juga akan datang dari Malaysia yang mengerahkan kapal MV Mega Bakti yang diperkirakan akan tiba 26 April.
"KNKT juga akan membantu pencarian dengan mengerahkan gabungan BPPT dan basarnas, dengan menggunakan kapal Basarnas," ujarnya.
Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, meninjau langsung proses pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 di atas KRI Dr Soeharso. Hadi didampingi oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono.
Baca Juga
Panglima TNI Perintahkan Pencarian Kapal Selam yang Hilang di Bali
Seperti diketahui, kapal selam KRI Nanggala-402 hilang kontak sejak kemarin. Diagendakan, kapal selam itu seharusnya melakukan latihan penembakan torpedo.
Ada 53 orang yang berada di kapal selam tersebut. TNI AL memastikan di setiap kapal selam menyimpan tabung oksigen untuk awak kapal. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
TNI Diminta Jalin Komunikasi dengan Ferry Irwandi, Yusril: Pidana Adalah Jalan Terakhir

Beda Saat Tahun 1998, Pam Swakarsa Versi Terkini Dinilai Tidak Akan Mengandung Unsur Politis yang Merugikan Publik

DPR RI Minta Keseriusan Pemerintah dalam Pembinaan Prajurit, TB Hasanuddin Ingatkan Kualitas Prajurit TNI Menentukan Kekuatan Pertahanan

TNI AL Kerahkan Kapal Perang ke Teluk Thailand, Latih Pertempuran Jarak Dekat

Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen

Tolak Pengelolaan Bersama Blok Ambalat, Legislator: Kedaulatan Harga Mati

Enam Kodam Baru TNI AD Siap Beroperasi dengan Kekuatan Penuh, Markasnya Hampir Rampung Akhir 2025

Apresiasi Kinerja TNI AL, Komisi I DPR: Modernisasi Alutsista Harus Ditingkatkan

Prabowo Lantik 3 Panglima Elite TNI, Legislator Sebut Jadi Garda Terdepan Indonesia Hadapi Ancaman Paling Mengerikan

Legislator Sebut Kematian Prada Lucky Namo Akibat 'Doktrin Kekerasan' di TNI, Minta Pengawasan Eksternal Segera Dibentuk
